Rabu, 26 Oktober 2011

Cemburu

Minggu, 30 Oktober 2011

Bacaan Alkitab: Keluaran 20:1-6

“…sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu…” (Kel 20:5)


Cemburu


Siapa yang sudah menikah atau minimal pernah pacaran pasti pernah mengalami cemburu. Kalau bukan kita yang cemburu kepada pasangan kita, mungkin justru pasangan atau pacar kita yang cemburu kepada kita. Sebagian orang yang menganggap cemburu itu adalah hal yang wajar, sebagian lagi menganggap cemburu adalah hal yang tidak wajar, bahkan mungkin beberapa orang yang menganggap cemburu adalah dosa. Sebenarnya apa sih yang Alkitab katakan tentang cemburu ini? Memang jika kita baca dalam 1 Korintus 13:4 dikatakan bahwa kasih itu tidak cemburu. Tetapi di dalam bacaan Alkitab kita pada hari ini justru dikatakan bahwa Allah kita adalah Allah yang cemburu. Jadi mana yang harus kita ikuti?

Sebelum melangkah lebih jauh, kita perlu memahami dulu arti cemburu itu sendiri. Cemburu adalah salah satu tanda bahwa seseorang ingin selalu menjadi yang terutama bagi orang lain. Jika ada seorang suami yang lebih mengutamakan wanita lain ketimbang isterinya sendiri, tentunya wajar sang isteri cemburu kepada suaminya. Tetapi kalau dibalik, jika ada seorang wanita yang cemburu kepada suami dari orang lain, menurut saya hal tersebut adalah salah alamat. Demikian juga, dalam 1 Korintus 13 memang Rasul Paulus sedang menjelaskan tentang prinsip dasar kasih. Dalam kasih yang sempurna memang seharusnya tidak ada cemburu. Mengapa demikian? Karena jika ada dua pihak yang saling mengasihi dengan sempurna, maka masing-masing pihak akan mengutamakan pasangannya tersebut dan tidak akan terdistraksi dengan adanya orang lain selain pasangannya. Dalam kasih yang sempurna tidak ada cemburu, tetapi kalau kita baca dalam kitab Keluaran pasal 20 ini, Tuhan menegaskan bahwa ia adalah Tuhan yang cemburu, karena Tuhan tidak ingin bangsa Israel menomorduakan Tuhan dan berpaling kepada berhala-berhala lainnya.

Dalam ayat 2, Tuhan menegaskan bahwa Dialah yang telah membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di tanah Mesir. Perbuatan Tuhan yang melepaskan bangsa Israel tersebut sesungguhnya telah dikatakan Tuhan kepada Abraham jauh sebelum bangsa Israel diperbudak di tanah Mesir (Kej 15:13-14). Perkataan Tuhan tersebut merupakan bagian dari perjanjian Tuhan dengan Abraham, sehingga dengan menegaskan bahwa Tuhan telah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, sesungguhnya Tuhan sedang menegaskan bahwa Tuhan adalah Tuhan yang menepati janjiNya kepada Abraham.

Tuhan mengasihi bangsa Israel karena merekalah umat perjanjian yang telah dipilih Tuhan. Oleh karena itu Tuhan ingin menegaskan agar bangsa Israel tidak memiliki allah-allah lain (ay. 3). Tuhan ingin bangsa Israel juga mengasihi Tuhan dengan segenap hati mereka. Tuhan melarang bangsa Israel untuk membuat patung atau berhala-berhala lain apalagi untuk beribadah kepada patung dan berhala tersebut (ay. 4-5). Di mata Tuhan, ketika Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abraham yang selanjutnya diwakili oleh bangsa Israel sebagai keturunan Abraham, Tuhan ingin bangsa Israel menjadikan Tuhan sebagai Tuhan yang paling utama dalam kehidupan bangsa Israel. Tuhan, Allah kita adalah Allah yang cemburu. Jangan sampai membuat Tuhan kita cemburu dan marah. Ketika Tuhan sampai marah, maka Tuhan pun dapat membalaskan kesalahan kita hingga keturunan keempat kita (ay. 5). Akan tetapi bagi orang-orang yang setia, Tuhan berjanji akan menunjukkan kasih setianya kepada kita (ay. 6).

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menjadikan Tuhan sebagai yang utama dalam kehidupan kita? Atau mungkin kita masih menjadikan kepintaran kita, harta kita, keluarga kita, atau hal-hal lain sebagai yang utama dalam hidup kita? Segala sesuatu yang menggeser Tuhan dari kedudukan yang utama dalam kehidupan kita adalah berhala bagi Tuhan. Tuhan hanya ingin menjadi yang utama dalam kehidupan kita, entah kita dalam keadaan senang maupun sedih, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, Tuhan harus tetap menjadi yang terutama. Tuhan Yesus sendiri mengatakan hukum yang paling utama adalah “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” (Mat 22:37)




Bacaan Alkitab: Keluaran 20:1-6

20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:

20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.

20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.

20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.