Kamis, 13
November 2014
Bacaan Alkitab: Lukas 21:34-36
“Berjaga-jagalah
senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua
yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Luk 21:36)
Bagaimana Kita
Harus Berjaga-jaga
Alkitab sering menulis tentang kata “berjaga-jaga”
dalam berbagai kesempatan, khususnya di Perjanjian Baru. Berjaga-jaga merupakan
kata yang mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dimengerti dan lebih sulit
lagi untuk dilakukan. Dalam renungan hari ini, saya tidak akan membahas tentang
arti berjaga-jaga, tetapi lebih kepada hal-hal praktis apa yang harus kita
lakukan agar kita dapat berjaga-jaga.
Pertama, kita harus berjaga-jaga dengan cara
menjaga hati kita (ay. 34a). Memang kita juga harus menjaga perkataan dan
perbuatan kita, tetapi yang lebih penting dari itu adalah menjaga hati kita.
Segala perkataan dan perbuatan kita keluar dari hati kita. Oleh karena itu,
jika kita mau berjaga-jaga, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah
menjaga hati kita agar tetap kudus dan memiliki motivasi yang benar di hadapan
Tuhan.
Kedua, kita harus menjauhkan dari segala hal
dan kepentingan duniawi (ay. 34b). Dalam ayat ini kepentingan duniawi
digambarkan sebagai pesta pora. Tentu tidak salah jika kita menghadiri pesta
ulang tahun teman kita, tetapi akan salah jika dalam hidup kita, kita sibuk
dengan segala macam acara seperti pesta hingga kita melupakan Tuhan. Ingat
bahwa konteks berjaga-jaga adalah berjaga-jaga terhadap kedatangan Tuhan yang
kedua kali, sehingga jangan sampai kita sibuk dengan hal-hal atau
perkara-perkara duniawi yang sementara ini dan justru lupa mempersiapkan
tentang hal-hal surgawi yang kekal.
Ketiga, kita harus harus selalu siap sedia setiap
saat (ay. 34c). Alkitab menulis agar kita berjaga-jaga supaya hari Tuhan (hari
kedatangan Tuhan) tidak jatuh secara
tiba-tiba kepada kita seperti sebuah jerat. Oleh karena itu,
berjaga-jaga juga harus dimaknai sebagai membangun sebuah persiapan agar kita
selalu siap sedia. Bukan berarti kita harus menjual segala sesuatu dan menunggu
Tuhan di gereja selama 24 jam. Tetapi lebih kepada persiapan kita agar jangan
sampai ketika Tuhan datang, justru kita berada di keadaan yang tidak siap.
Keempat, kita harus berjaga-jaga sambil
berdoa meminta kekuatan dari Tuhan (ay. 36). Berjaga-jaga bukan berarti kita
harus bangun terus menerus dan tidak tidur (secara harafiah). Berjaga-jaga
harus kita isi dengan berdoa dan membangun hubungan dengan Tuhan, sehingga Tuhan
memampukan kita dan menguatkan kita untuk tetap mampu bertahan hingga akhir.
Ingat bahwa kedatangan Tuhan yang kedua kali
bukanlah suatu peristiwa yang biasa, tetapi sangat luar biasa. Semua penduduk
bumi akan melihat kedatangan Tuhan yang kedua kali tersebut (ay. 35). Oleh
karena itu, sudah seharusnya kita menganggap serius tentang hal ini, dan
berjaga-jaga dengan sungguh-sungguh. Kita harus berjaga-jaga agar kita tetap
memiliki iman hingga akhir, sehingga kita tetap dapat menyambut kedatangan
Tuhan yang kedua kali dengan sukacita, bukan dengan rasa takut dan dukacita
karena kita telah menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita.
Bacaan Alkitab: Lukas 21:34-36
21:34 "Jagalah
dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta
kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba
jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
21:35 Sebab ia
akan menimpa semua penduduk bumi ini.
21:36 Berjaga-jagalah
senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua
yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak
Manusia."