Selasa, 31 Oktober 2017

Anjing dan Babi dalam Alkitab (15): Hazael yang Seperti Anjing



Sabtu, 4 November 2017
Bacaan Alkitab: 2 Raja-raja 8:7-15
Sesudah itu berkatalah Hazael: "Tetapi apakah hambamu ini, yang tidak lain dari anjing saja, sehingga ia dapat melakukan hal sehebat itu?" Jawab Elisa: "TUHAN telah memperlihatkan kepadaku, bahwa engkau akan menjadi raja atas Aram." (2 Raj 8:13)


Anjing dan Babi dalam Alkitab (15): Hazael yang Seperti Anjing


Peristiwa ini terjadi ketika Elisa masuk ke Damsyik, yang adalah ibu kota kerajaan Aram. Kita tidak tahu alasan pasti Elisa masuk ke kota tersebut, tetapi Alkitab menulis bahwa Benhadad, raja Aram, sedang sakit. Ketika itu dikabarkan kepada raja bahwa sudah datang abdi Allah ke dalam kota Damsyik (ay. 7). Benhadad pun menginstruksikan Hazael untuk menanyakan kepada Elia apakah ia akan sembuh dari penyakit ini (ay. 8). Kita tidak tahu pasti siapakah Hazael, namun dari apa yang sepertinya Hazael adalah seorang pegawai istana atau bahkan seorang panglima Aram.

Sebelumnya, Alkitab mencatat bahwa Tuhan memerintahkan Elia untuk mengurapi Hazael menjadi raja Aram (1 Raj 19:15). Ini menunjukkan bahwa meskipun bangsa Aram bukanlah bagian dari umat pilihan Tuhan di Perjanjian Lama, tetapi Tuhan juga berurusan dan berperkara dengan bangsa mereka, mengingat Elia dan Elisa sama-sama pernah berhubungan dengan Hazael ini. Jadi ketika Hazael diperintahkan untuk menemui Elisa yang adalah “penerus” Elia, tentu Hazael sudah tidak terlalu asing dengan nabi-nabi Tuhan tersebut.

Singkat cerita, Hazael pergi menyongsong nabi Elisa dengan membawa berbagai barang persembahan kepada Elisa dan bertanya apakah raja Aram akan sembuh dari penyakitnya (ay. 9). Elisa pun menjawab bahwa raja Benhadad akan sembuh, tetapi Tuhan telah memperlihatkan kepada Elisa bahwa raja Benhadad akan mati dibunuh (ay. 10). Seusai mengucapkan perkataan tersebut, Elisa menatap dengan lama ke depan lalu ia menangis (ay. 11). Ternyata Tuhan memperlihatkan kepada Elisa mengenai apa yang akan dilakukan oleh Hazael kepada rakyat Israel karena ia akan membunuh dengan kejam (ay. 12).

Menanggapi ucapan Elisa tersebut, Hazael berkata: “Tetapi apakah hambamu ini, yang tidak lain dari anjing saja, sehingga ia dapat melakukan hal sehebat itu?” (ay. 13a). Di sini Hazael menggunakan majas litotes yaitu majas yang merendahkan diri sendiri dan memposisikan dirinya ibarat seekor anjing, yaitu binatang najis yang tidak berarti atau tidak berharga. Namun demikian, Elisa menekankan bahwa ia telah mendapatkan penglihatan bahwa Hazael akan menjadi raja Aram (ay. 14).

Selanjutnya Hazael pergi meninggalkan Elisa dan kembali kepada raja Benhadad. Ia menyampaikan bahwa nabi Elisa telah berkata kepadanya bahwa raja benhadad akan sembuh (ay. 15). Namun demikian, pada keesokan harinya, Hazael mengambil selimut yang telah dicelupkan ke dalam air, lalu membentangkannya ke atas wajah raja Benhadad hingga mati. Akhirnya Hazael pun naik tahta sebagai raja Aram menggantikan Benhadad.

Ketika Hazael berkata bahwa ia hanyalah seekor anjing saja di hadapan nabi Elisa, ternyata itu adalah sikap merendahkan diri di atas gunung. Pada waktu itu ia memang belum menjadi “siapa-siapa” meskipun ia sudah menjadi orang kepercayaan raja Benhadad. Namun setelah itu, ia justru menunjukkan nalurinya sebagai anjing yang dengan cepat “menggigit” raja Benhadad dengan cara membunuhnya untuk naik tahta sebagai raja Aram. Jadi makna dari kalimat “seperti anjing” tidak hanya berkonotasi positif (dalam artian merendahkan diri karena merasa tidak berarti), namun juga dapat berkonotasi negatif (dalam artian berani menggonggong bahkan melawan dan menggigit pihak lawan). Jadi, kita harus berhati-hati jika ada orang yang seakan-akan merendahkan diri dengan mengibaratkan dirinya seperti anjing. Justru merekalah yang harus diwaspdai karena suatu saat dapat menggigit dan melukai kita.



Bacaan Alkitab: 2 Raja-raja 8:7-15
8:7 Elisa masuk ke Damsyik, dan pada waktu itu Benhadad, raja Aram, sedang sakit. Ketika dikabarkan kepada raja: "Sudah datang abdi Allah ke mari,"
8:8 berkatalah ia kepada Hazael: "Ambillah persembahan, pergilah menyongsong abdi Allah itu dan mintalah petunjuk TUHAN dengan perantaraannya: Sembuhkah aku dari penyakit ini?"
8:9 Lalu pergilah Hazael menyongsong dia, diambilnyalah persembahan berupa segala barang yang indah-indah dari Damsyik, sebanyak muatan empat puluh ekor unta. Sesudah sampai, tampillah ia ke depan Elisa dan berkata: "Anakmu Benhadad, raja Aram, menyuruh aku menanyakan kepadamu: Apakah aku akan sembuh dari penyakit ini?"
8:10 Jawab Elisa kepadanya: "Pergilah, katakanlah kepadanya: Pastilah engkau sembuh. Namun demikian, TUHAN telah memperlihatkan kepadaku, bahwa ia pasti mati dibunuh."
8:11 Elisa menatap dengan lama ke depan, lalu menangislah abdi Allah itu.
8:12 Hazael berkata: "Mengapa tuanku menangis?" Jawab Elisa: "Sebab aku tahu bagaimana malapetaka yang akan kaulakukan kepada orang Israel: kotanya yang berkubu akan kaucampakkan ke dalam api, terunanya akan kaubunuh dengan pedang, bayinya akan kauremukkan dan perempuannya yang mengandung akan kaubelah."
8:13 Sesudah itu berkatalah Hazael: untuk "Tetapi apakah hambamu ini, yang tidak lain dari anjing saja, sehingga ia dapat melakukan hal sehebat itu?" Jawab Elisa: "TUHAN telah memperlihatkan kepadaku, bahwa engkau akan menjadi raja atas Aram."
8:14 Lalu ia pergi dan meninggalkan Elisa dan setelah ia sampai kepada tuannya, berkatalah raja kepadanya: "Apakah dikatakan Elisa kepadamu?" Jawabnya: "Ia berkata kepadaku, bahwa pastilah engkau sembuh."
8:15 Tetapi keesokan harinya ia mengambil sehelai selimut yang telah dicelupkannya ke dalam air dan membentangkannya ke atas muka raja. Jadi matilah raja, dan Hazael menjadi raja menggantikan dia.

Anjing dan Babi dalam Alkitab (14): Penggenapan terhadap Nubuat Kematian Ahab



Jumat, 3 November 2017
Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 22:34-38
Ketika kereta itu dicuci di tepi telaga Samaria, maka darah raja dijilat anjing, sedang perempuan-perempuan sundal mandi di tempat itu, sesuai dengan firman TUHAN yang telah diucapkan-Nya. (1 Raj 22:38)

Anjing dan Babi dalam Alkitab (14): Penggenapan terhadap Nubuat Kematian Ahab

Meskipun nubuatan kematian keluarga Yerobeam, Baesa, dan Ahab dinyatakan dengan menggunakan anjing (yang akan memakan daging mereka yang mati di kota), namun di dalam Alkitab kita tidak menemukan detail mengenai bagaimana keluarga Yerobeam dan Baesa mati dengan cara dimakan anjing. Namun demikian, khusus untuk Ahab (dan nanti juga adalah Izebel), kita melihat bagaimana nubuatan yang disampaikan melalui perantaraan nabi Elia langsung digenapi dalam kematian Ahab yang terjadi tidak terlalu lama sejak nubuatan tersebut disampaikan.

Singkat cerita, raja Israel (Ahab) mengajak raja Yehuda (Yosafat) untuk berperang bersama melawan raja Aram. Raja Ahab yang takut akibat nubuatan mengenai kematiannya yang disampaikan oleh nabi Mikha, akhirnya memasuki pertempuran dengan menyamar, sementara raja Yosafat tetap menggunakan pakaian kebesarannya. Raja Aram sendiri sudah menginstruksikan 32 orang pasukannya untuk hanya menyerang raja Israel yaitu raja Ahab.

Akan tetapi, salah seorang dari 32 orang pasukan khusus raja Aram tersebut menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja. Tanpa ia sadari, panah yang dilepaskannya tersebut mengenai raja Ahab di antara sambungan baju zirahnya. Raja Ahab kemudian berkata kepada pengemudi keretanya untuk membawa dirinya keluar dari pertempuran, karena ia sudah terluka akibat panah yang dilepaskan pasukan Aram secara sembarangan tersebut (ay. 34).

Namun demikian, ternyata pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, sehingga kereta kuda yang dinaiki raja Ahab (yang menyamar sebagai prajurit biasa) tidak bisa keluar dari pertempuran. Akibatnya, raja Ahab tetap ditopang berdiri di dalam kereta berhadapan dengan pasukan Aram tersebut. Alkitab menulis bahwa pertempuran tersebut terjadi hingga petang hari, hingga raja Ahab mati di atas kereta. Kemungkinan besar ia mati karena luka yang dideritanya hingga kehabisan darah. Hal tersebut didukung dengan pernyataan bahwa darah raja Ahab mengalir dari luka di tubuhnya ke dalam palung kereta (ay. 35).

Pada waktu matahari terbenam, pasukan Israel dan Yehuda pun diinstruksikan untuk berhenti bertempur dan pulang masing-masing ke kotanya dan juga ke negerinya (ay. 36). Pada waktu itulah pasukan Israel baru menyadari bahwa raja mereka telah mati. Maka pasukan Israel pun ditarik kembali ke Samaria, ibu kota negeri Israel. Sementara itu raja Ahab yang mati dalam pertempuran pun akhirnya dimakamkan di Samaria (ay. 37).

Saat itu, pasukan Israel pun mencuci kereta kuda yang membawa raja Ahab dalam pertempuran tersebut. Mereka mencuci kereta itu di tepi telaga Samaria. Pada saat kereta tersebut dicuci (karena kotor akibat pertempuran dan juga karena darah raja Ahab yang mengalir di kereta kuda tersebut), ternyata anjing-anjing yang ada di telaga tersebut menjilat darah raja Ahab, sementara perempuan-perempuan sundal sedang mandi di telaga tersebut. Hal ini sesuai dengan firman Tuhan yang telah diucapkan Tuhan melalui perantaraan nabi-nabi-Nya (ay. 38).

Raja Ahab (dan juga Izebel) adalah sedikit orang yang tercatat kematiannya di Alkitab dengan melibatkan binatang anjing. Memang anjing tidak membuat ia mati, tetapi setidaknya Alkitab mencatat bahwa darah raja Ahab dijilat oleh anjing-anjing. Ini adalah suatu bentuk kenajisan yang diizinkan terjadi oleh Tuhan atas raja Ahab. Hal ini tentu sebagai akibat dari apa yang dilakukan oleh raja Ahab, karena ia hidup dalam kejahatan dan menista nama Tuhan dengan cara menyembah berhala dan bahkan menyebabkan bangsa Israel juga menyembah berhala. Oleh karena itu, kematian raja Ahab ini sungguh-sungguh terjadi guna menggenapi nubuatan kematiannya yang telah diucapkan oleh nabi Elia.



Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 22:34-38
22:34 Tetapi seseorang menarik panahnya dan menembak dengan sembarangan saja dan mengenai raja Israel di antara sambungan baju zirahnya. Kemudian ia berkata kepada pengemudi keretanya: "Putar! Bawa aku keluar dari pertempuran, sebab aku sudah luka."
22:35 Tetapi pertempuran itu bertambah seru pada hari itu, dan raja tetap ditopang berdiri di dalam kereta berhadapan dengan orang Aram itu, sampai ia mati pada waktu petang. Darahnya mengalir dari lukanya ke dalam palung kereta.
22:36 Kira-kira pada waktu matahari terbenam terdengarlah teriakan di sepanjang barisan tentara itu: "Masing-masing ke kotanya, masing-masing ke negerinya!
22:37 Raja sudah mati!" Maka pulanglah mereka ke Samaria, lalu mereka menguburkan raja di Samaria.
22:38 Ketika kereta itu dicuci di tepi telaga Samaria, maka darah raja dijilat anjing, sedang perempuan-perempuan sundal mandi di tempat itu, sesuai dengan firman TUHAN yang telah diucapkan-Nya.

Sabtu, 28 Oktober 2017

Anjing dan Babi dalam Alkitab (13): Hukuman Terhadap Raja Ahab, Izebel, dan Keluarganya



Kamis, 2 November 2017
Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 21:17-26
Siapa dari keluarga Ahab yang mati di kota akan dimakan anjing dan yang mati di padang akan dimakan burung di udara. (1 Raj 21:24)


Anjing dan Babi dalam Alkitab (13): Hukuman Terhadap Raja Ahab, Izebel, dan Keluarganya


Sebenarnya, dalam bagian bacaan Alkitab kita hari ini ada 3 ayat yang memuat kata “anjing” di dalamnya. Namun yang menjadi ayat nats kita hari ini tentu yang berkaitan dengan penggunaan anjiing sebagai hukuman Tuhan atas keluarga Ahab (ay. 24). Bunyi dari hukuman Tuhan tersebut sangat mirip dengan hukuman Tuhan kepada Yerobeam dan Baesa. Hal ini tentu merujuk kepada standar kejahatan ketiga raja Israel tersebut yang dipandang jahat.  

Namun demikian, menarik bahwa dalam Tuhan memakai Elia, salah satu nabi besar bangsa Israel untuk menyampaikan firman Tuhan mengenai hukuman bagi keluarga Ahab tersebut (ay. 17). Tuhan menyuruh Elia untuk menemui Ahab karena ia telah bertindak dengan jahat (bahkan sampai menumpahkan darah) untuk memperoleh kebun anggur milik Nabot (ay. 18). Oleh karena itu, firman Tuhan yang disampaikan Elia itu diawali dengan nubuatan hukuman bagi Ahab yang telah membunuh Nabot dan merampas miliknya, yaitu bahwa ia akan mati, bahkan tempat dimana anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darah raja Ahab (ay. 19). Jelas bahwa hukuman ini ditujukan khusus bagi raja Ahab dan bukan bagi yang lain.

Mendengar firman tersebut, Ahab justru menantang Elia, dan berkata: “Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?”, atau dalam bahasa yang sederhana: “Apakah sekarang kau sudah puas mengucapkan hal yang jelek terhadapku bahkan merancangkan kematianku?” (ay. 20a). Elia pun menjawab bahwa ini semua sebenarnya karena apa yang dilakukan oleh Ahab sendiri. Elia menyampaikan bagaimana raja Ahab telah memperbudak diri (dengan menyembah berhala) dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (ay. 20b). Oleh karena itu Tuhan akan mendatangkan malapetaka kepada Ahab dan juga keluarganya. Tuhan akan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, dari yang tinggi kedudukannya hingga yang rendah (ay. 21). Tuhan bahkan memperlakukan keluarga Ahab seperti keluarga Yerobeam dan keluarga Baesa, karena Ahab menyakiti hati Tuhan dan telah membuat segenap bangsa Israel berbuat dosa di hadapan Tuhan (ay. 22), Tidak heran bahwa hukuman Tuhan tersebut adalah bahwa keluarga Ahab yang mati di kota akan dimakan anjing dan yang mati di padang akan dimakan burung di udara (ay. 24). Ini adalah standar hukuman yang sama yang diterapkan Tuhan bagi keluarga Yerobeam, keluarga Baesa, dan keluarga Ahab.

Namun demikian, Alkitab bukan tanpa alasan menulis bahwa Ahab jauh lebih jahat dari raja-raja sebelumnya (1 Raj 16:30, 33). Salah satu penyebab kejahatan Ahab adalah karena ia menikah dengan Izebel yang mempengaruhinya untuk menyembah dewa Baal. Izebel inilah sumber segala malapetaka bagi bangsa Israel karena ia begitu jahat dan membuat banyak rakyat Israel menyembah Baal. Alkitab bahkan menulis bagaimana Ahab memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (yaitu menyembah banyak berhala) karena ia telah dibujuk oleh Izebel, istrinya (ay. 25-26). Oleh karena itu, Tuhan juga menyampaikan hukuman bagi Izebel yaitu bahwa anjing akan memakan Izebel di luar tembok Yizreel (ay. 23).

Dalam Alkitab, hanya Ahab dan Izebel, pasangan suami istri yang dalam nubuatan mengenai kematiannya, juga melibatkan atau menggunakan anjing. Jika kepada Yerobeam dan Baesa hanya dikatakan bahwa keluarganya nanti jika mati di kota akan dimakan anjing, maka khusus bagi Ahab dan Izebel, ada nubuatan yang khusus bagi kedua orang tersebut secara pribadi. Oleh karena itu kita harus belajar dari contoh tokoh-tokoh di dalam Alkitab, yang jahat kita hindari, yang baik kita contoh. Jangan sampai kita bersikap seperti Ahab yang membawa bangsanya sendiri melakukan hal yang jahat, atau seperti Izebel yang membujuk dan mempengaruhi suaminya untuk melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.



Bacaan Alkitab: 1 Raja-Raja 21:17-26
21:17 Tetapi datanglah firman TUHAN kepada Elia, orang Tisbe itu, bunyinya:
21:18 "Bangunlah, pergilah menemui Ahab, raja Israel yang di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.
21:19 Katakanlah kepadanya, demikian: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membunuh serta merampas juga! Katakan pula kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu."
21:20 Kata Ahab kepada Elia: "Sekarang engkau mendapat aku, hai musuhku?" Jawabnya: "Memang sekarang aku mendapat engkau, karena engkau sudah memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN.
21:21 Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu, Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel.
21:22 Dan Aku akan memperlakukan keluargamu sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia, oleh karena engkau menimbulkan sakit hati-Ku, dan oleh karena engkau mengakibatkan orang Israel berbuat dosa.
21:23 Juga mengenai Izebel TUHAN telah berfirman: Anjing akan memakan Izebel di tembok luar Yizreel.
21:24 Siapa dari keluarga Ahab yang mati di kota akan dimakan anjing dan yang mati di padang akan dimakan burung di udara."
21:25 Sesungguhnya tidak pernah ada orang seperti Ahab yang memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, karena ia telah dibujuk oleh Izebel, isterinya.
21:26 Bahkan ia telah berlaku sangat keji dengan mengikuti berhala-berhala, tepat seperti yang dilakukan oleh orang Amori yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel.