Kamis, 27 Agustus 2020

Jangan Menikmati Ketergeletakan Kita

 Kamis, 27 Agustus 2020

Bacaan Alkitab: Mazmur 37:23-24

Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. (Mzm 37:24)


Jangan Menikmati Ketergeletakan Kita


Bacaan Alkitab kita hari ini mungkin sudah sering didengar para pembaca atau bahkan dinyanyikan, karena memang ada lagu pujian yang liriknya diambil dari ayat ini. Ketika saya masih kecil, ayat atau lagu ini sangat saya sukai. Mengapa? Karena ayat ini berbicara mengenai Tuhan yang melindungi umatnya. Bahkan jika hanya dibaca sekilas, maka kita bisa suka mengklaim bahwa Tuhan pasti melindungi langkah hidup anak-anak-Nya.

Memang benar, bahwa Tuhan akan menetapkan langkah-langkah anak-anak-Nya (ay. 23a). Akan tetapi, persoalannya adalah apakah kita sudah benar-benar menjadi anak-anak Allah yang benar? Banyak orang mengaku sebagai anak-anak Allah, sebagai umat pilihan, dan lain sebagainya. Tetapi alangkah baiknya kita tidak memotong ayat tersebut. Menjadi anak-anak Allah yang benar berarti memiliki hidup yang berkenan kepada-Nya (ay. 23b). Jika kita tidak berkenan kepada-Nya, maka janji Tuhan bahwa Ia akan menetapkan langkah kita tentu tidak akan berlaku.

Ketika kita masih kanak-kanak secara rohani, tentu Tuhan pun paham. Sekalipun hidup kita belum benar-benar beres, masih ada dosa, dan masih mencintai dunia, maka Tuhan masih mungkin menetapkan langkah-langkah kita. Akan tetapi, jika kita semakin bertumbuh dewasa secara rohani, maka tentu Tuhan akan berurusan dengan cara yang berbeda dengan kita. Jika dahulu Tuhan masih melindungi kita sekalipun kita tidak hidup benar, maka semakin kita dewasa, maka bisa saja Tuhan akan membiarkan kita jika kita tidak mau berjuang hidup kudus.

Ayat selanjutnya adalah ayat favorit bagi beberapa orang, khususnya mereka yang sedang mengalami masalah. Kata “jatuh” di sini diartikan sebagai masalah (sakit, miskin, dan lain sebagainya), dan mereka memiliki pengharapan bahwa Tuhan pasti akan mengangkat mereka. Tentu hal ini tidaklah salah. Kita yang sudah berniat untuk berjuang hidup kudus dan berkenan di hadapan Tuhan saja bisa berkali-kali jatuh. Akan tetapi, kita pastilah tidak dibiarkan Tuhan sampai tergeletak, karena Tuhan menopang tangan kita (ay. 24).

Persoalannya, seringkali kita salah mengambil keputusan yang kemudian menyebabkan kita jatuh. Ketika kita jatuh, maka sebenarnya ada dua pilihan: 1) bangkit dan berjuang lagi untuk hidup benar; atau 2) memilih untuk tidak bangkit dan menikmati kejatuhan kita, bahkan menikmati ketergeletakan kita. Jika kita memilih untuk menikmati ketergeletakan kita, tentu ayat 24 itu tidak berlaku. Ayat 24 ini berlaku jika kita berusaha untuk bangkit dan kembali hidup berkenan kepada-Nya (lihat ayat sebelumnya, ayat 23). Jika kita memilih untuk tetap tergeletak, mungkin Tuhan masih memberi kesempatan. Tetapi jika kesempatan untuk bangkit ini disia-siakan, maka mungkin akan ada titik dimana kita tidak mungkin bisa bangkit lagi. Hal ini bukan karena Tuhan tidak mampu menopang kita, tetapi karena kita yang sudah terlanjur menikmati ketergeletakan kita. Orang yang sudah terlanjur menikmati ketergeletakannya, akan mencintai ketergeletakannya dan sekalipun ada kesempatan untuk bangkit, maka orang itu pasti tidak akan dapat bangkit lagi.

Oleh karena itu, alangkah baiknya kita melihat hati kita masing-masing, apakah kita sudah memiliki kerinduan untuk hidup berkenan kepada Tuhan. Jika tidak, maka ketika kita jatuh – dan Tuhan sudah menopang tangan kita – maka kita bisa saja tidak meraih tangan Tuhan karena kita lebih mencintai ketergeletakan kita. Ketergeletakan kita ini bisa karena dosa-dosa tertentu (misal dosa seksual), percintaan dunia, atau hal-hal lain yang dianggap lebih berharga. Jangan sampai kita menikmati ketergeletakan kita, karena hal itu dapat membuat kita tidak dapat bangkit lagi.

 

 

Bacaan Alkitab: Mazmur 37:23-24

37:23 TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;

37:24 apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.