Sabtu, 29 Agustus 2020

Makna Keterhilangan (1): Latar Belakang Peristiwa

Jumat, 29 Agustus 2020

Bacaan Alkitab: Lukas 15:1-2

Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." (Luk 15:2)


Makna Keterhilangan (1): Latar Belakang Peristiwa


Mulai hari ini, kita akan membahas mengenai makna keterhilangan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam 3 buah perumpamaan. Adapun untuk memahami makna asli dari perumpamaan-perumpamaan tersebut, kita harus mengerti paling tidak latar belakang peristiwa ini. Dengan mengerti latar belakang peristiwa di balik perumpamaan Tuhan Yesus ini, maka kita akan dapat lebih memahami maksud Tuhan Yesus menyampaikan perumpaaan tersebut, dan kita akan memperoleh berkat rohani yang luar biasa.

Latar belakang peristiwa ini adalah ketika para pemungut cukai dan orang-orang berdosa datang kepada Tuhan Yesus untuk mendengarkan perkataan-Nya (ay. 1). Dikatakan orang-orang berdosa dalam ayat ini kemungkinan merujuk kepada mereka yang dipandang sudah berdosa secara hukum Taurat milik orang Yahudi. Pemungut cukai dipandang berdosa karena mereka bekerja bagi penjajah Romawi, yang dianggap sebagai bangsa kafir. Bisa jadi juga dalam kumpulan orang ini ada para perempuan sundal (Mat 21:31).

Namun penggunaan kata orang-orang berdosa ini pada umumnya merujuk pada mereka yang dianggap tidak sesuci orang Farisi dan para ahli Taurat. Akan tetapi, penulis kitab Injil sangat mungkin menulis kata “orang berdosa” ini untuk menunjuk mereka yang dipandang berdosa secara umum oleh masyarakat Yahudi pada saat itu. Jadi dalam hal ini, orang-orang Farisi dan ahli Taurat menganggap orang lain yang tidak segolongan dengan mereka sebagai orang berdosa, apalagi mereka yang berprofesi sebagai pemungut cukai yang sangat tidak disukai oleh kalangan alim ulama Yahudi. Sementara Tuhan Yesus dengan penuh kesabaran justru menjangkau orang-orang yang “terpinggirkan” ini. Itulah sebabnya orang Farisi dan para ahli Taurat bersungut-sungut melihat Tuhan Yesus yang mau menerima orang berdosa, bahkan makan bersama-sama dengan mereka (ay. 2).

Dari sini jelas bahwa mereka yang dipandang sebagai orang berdosa oleh para ahli agama Yahudi justru adalah mereka yang hendak dijangkau oleh Tuhan Yesus. Tentu dalam hal ini Tuhan tidak menghendaki satu orang pun binasa. Itulah mengapa Tuhan Yesus sangat sering berbicara dan menyampaikan firman-Nya kepada orang-orang berdosa ini, yaitu para pemungut cukai dan mereka yang dipandang rendah oleh orang Farisi dan ahli Taurat. Justru sangat jarang Tuhan Yesus menyampaikan firman kebenaran secara khusus kepada orang Farisi dan ahli Taurat. Sangat besar kemungkinan bahwa orang Farisi dan ahli Taurat mencibir ajaran Tuhan Yesus karena tidak sesuai dengan pemahaman agama Yahudi yang mereka pahami.

Dari latar belakang inilah kemudian Tuhan Yesus menyampaikan 3 buah perumpamaan tentang sesuatu yang hilang, yaitu domba yang hilang, dirham yang hilang, dan anak yang hilang. Mengapa saya harus menyampaikan latar belakang peristiwa ini? Tentu supaya kita tahu konteks peristiwa ini, sehingga kita dapat memahami siapakah yang dimaksud dengan mereka yang hilang tersebut, dan bagaimana akhir dari mereka yang dianggap hilang itu. Jika kita hanya membaca sekilas, apalagi hanya mengambil sepotong ayat tanpa melihat konteks, sangat mungkin kita dapat tersesat dan tidak menemukan makna orisinil dari perkataan Tuhan Yesus tersebut. Satu hal yang perlu kita catat adalah bahwa Tuhan Yesus tidak membeda-bedakan orang. Selama orang itu mau datang dan mendengar suara-Nya, maka Tuhan Yesus tidak akan melarang dan menghalang-halangi orang itu untuk datang kepada-Nya. Akan tetapi mereka yang tidak mau datang dan menolak Yesus (seperti orang Farisi dan ahli Taurat), maka Tuhan pun tidak akan memaksa mereka untuk datang. Itu semua ada dalam tatanan Allah yang membuat setiap manusia harus mempertanggungjawabkan pilihan yang diambil dalam hidupnya (Rm 14:12).

 


Bacaan Alkitab: Lukas 15:1-2

15:1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.

15:2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.