Kamis, 6 September 2012
Bacaan Alkitab: Ulangan 12:13-14
“Tetapi di tempat yang akan dipilih TUHAN di
daerah salah satu sukumu, di sanalah harus kaupersembahkan korban bakaranmu,
dan di sanalah harus kaulakukan segala yang kuperintahkan kepadamu.” (Ul 12:14)
Tempat yang Dipilih Tuhan
Jika kita ingin
membeli rumah, apakah kita akan sembarangan saja membeli rumah? Tentu saja
tidak. Kita pasti akan berusaha mencari tempat yang terbaik bukan? Minimal dari
segi lokasi, kualitas, walaupun memang harga sangat berpengaruh dalam pemilihan
tersebut. Kita pasti akan mencari tahu apakah tempat tersebut merupakan tempat
langganan banjir, atau dahulu bekas kuburan, dan lain sebagainya. Bahkan orang
keturunan Tionghoa sangat percaya dengan ilmu Feng Shui dalam menentukan tempat
tinggal mereka.
Jika untuk
hal-hal yang duniawi saja manusia rela untuk bersusah-susah mencari tempat
terbaik bagi mereka untuk tinggal atau bekerja, bagaimana dengan hal-hal yang
bersifat rohani? Mungkin ada yang berpikir, “Ah bukankah sama saja berdoa di
mana saja, toh Tuhan juga pasti mendengar?”. Memang benar, Tuhan kita memang
tidak dibatasi oleh apapun. Tuhan pasti bisa mendengar doa yang kita naikkan di
manapun, bahkan mungkin ketika kita sedang di toilet dan sedang sakit perut,
Tuhan pun pasti bisa mendengar doa kita yang minta kesembuhan.
Tetapi dalam
bacaan Alkitab kita hari ini, Tuhan tidak ingin agar umatNya melakukan ibadah
dengan sembarangan. Tuhan ingin agar umatNya beribadah di tempat yang
ditentukan Tuhan (ay. 14). Tuhan tidak ingin agar umatNya beribadah atau
membersembahkan korban bakaran di sembarang tempat (ay. 13). Apa maksud Tuhan
dengan menyampaikan Firman seperti ini? Menurut pendapat saya, hal ini bukan berarti
Tuhan ingin agar kita mengeramatkan tempat-tempat tertentu sebagai tempat
beribadah. Akan tetapi Tuhan ingin agar dimana Tuhan ingin kita beribadah, di
situlah kita beribadah.
Ada dua hal yang
dapat kita pelajari dari hal ini. Pertama, kita yang terpanggil untuk
mendirikan gereja atau jemaat di suatu tempat, hendaklah sungguh-sungguh
menggumulkannya. Hal ini penting karena jangan sampai kita mendirikan gereja
atau jemaat di suatu tempat yang sebenarnya Tuhan tidak kehendaki. Bukan
berarti bahwa mendirikan gereja itu salah. Tuhan tentu ingin agar gereja
berkembang sehingga semakin banyak orang yang percaya dan diselamatkan. Akan
tetapi, perlu disadari bahwa mendirikan gereja bukan berarti bisa dilakukan
oleh semua orang yang bergelar Pdt. atau S.Th. Mendirikan gereja bukan berarti
hanya sebatas punya uang dan bisa membangun gedung atau menyewa gedung lalu
kita bisa membuat gereja. Gereja yang sejati sesungguhnya dibangun di atas
dasar pergumulan yang sungguh-sungguh, bukan hanya karena beda pendapat dengan
pendeta lain lalu kita keluar dan mendirikan gereja baru.
Di sisi lain,
kita sebagai orang percaya juga harus menggumulkan dengan sungguh-sungguh di
mana kita harus beribadah dan berjemaat. Kita tidak bisa menjadi jemaat yang suka
“berjalan-jalan” alias suka berpindah-pindah gereja untuk mencari khotbah yang
sesuai dengan kehendak kita. Kita harus benar-benar menggumulkan di mana Tuhan
ingin kita beribadah dan berjemaat. Mungkin saja hal itu berarti kita harus
pindah dari gereja kita dan pergi ke gereja lain yang lebih kecil hanya agar
kita bisa membantu jemaat tersebut dan melayani di sana. Jika itu adalah
kehendak Tuhan, ya bagian kita adalah melakukannya dengan setia.
Hal ini menjadi
pelajaran bagi kita agar dalam hal yang terlihat sederhana, seperti di mana
kita akan beribadah pun kita memerlukan hikmat agar kita dapat mengerti di mana
Tuhan ingin kita beribadah. Hal yang sama juga berlaku dalam aspek kehidupan
kita lainnya. Kita memerlukan Tuhan agar kita tidak salah melangkah dan
mengambil keputusan, khususnya yang terkait dengan hal-hal rohani.
Bacaan Alkitab: Ulangan 12:13-14
12:13
Hati-hatilah, supaya jangan engkau mempersembahkan korban-korban bakaranmu di
sembarang tempat yang kaulihat;
12:14 tetapi di
tempat yang akan dipilih TUHAN di daerah salah satu sukumu, di sanalah harus
kaupersembahkan korban bakaranmu, dan di sanalah harus kaulakukan segala yang
kuperintahkan kepadamu.