Rabu, 5 September 2012
Bacaan Alkitab: Kolose 1:20-23
“Dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala
sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga,
sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.” (Kol 1:20)
Diperdamaikan di Dalam Kristus
Bacaan Alkitab
kita hari ini berbicara tentang hal yang penting, yaitu tentang bagaimana kita
diperdamaikan di dalam Kristus. Mungkin ada di antara kita yang berpikir, “Lho,
memangnya siapa yang sedang bertengkar sehingga saya harus diperdamaikan?
Bukankah dari dulu saya tidak merasa punya musuh? Saya sejak kecil sudah ke
gereja dan bahkan sudah melayani, apa masih perlu diperdamaikan?”.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu muncul pada sebagian dari kita.
Permasalahannya
adalah bukan apakah kita mengerti bahwa kita sebenarnya sudah menjadi musuh
Allah? Jika seseorang belum menyadari akan hal ini, tentu wajar saja ketika
mereka merasa tidak pernah menjadi musuh Allah. Jika kita melihat sejumlah
negara atau kelompok yang saling bermusuhan dan berperang, bagaimana cara
menyelesaikan perselisihan tersebut? Tidak lain dan tidak bukan adalah dengan
melakukan perdamaian antara kedua belah pihak yang bermusuhan tersebut.
Kita menjadi
musuh Allah karena sejak zaman Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, semua manusia
telah berdosa. Manusia yang dahulu diciptakan menurut gambar dan rupa Allah
(Kej 1:26), kini telah kehilangan kemuliaan Allah akibat dosa (Rm 3:23). Kitab
Kolose menggunakan frasa “hidup jauh dari Allah” sebagai dampak dari dosa
manusia (ay. 21a). Memang sangat wajar karena dosa membuat kita tidak merasa
nyaman berada di dekat Allah, itulah sebabnya Adam dan Hawa yang sudah berdosa
karena memakan buah dari pohon terlarang, langsung bersembunyi ketika Tuhan
memanggil mereka (Kej 3:10). Dosa pun membuat kita melakukan
perbuatan-perbuatan yang jahat, yang tentu saja bersumber dari hati kita yang
telah hidup di dalam dosa, yang menjadi musuh Tuhan (ay. 21b).
Oleh karena
itulah kita butuh diperdamaikan oleh Kristus. Kematian Kristus memperdamaikan
segala sesuatu antara bumi dengan surga (ay. 20), termasuk kita, anak-anakNya,
yang walaupun saat ini masih hidup dalam tubuh jasmani kita di bumi ini, tetapi
oleh karena kematianNya di atas kayu salib, Ia telah menjadikan kita kudus dan
tak bercela dan tak bercacat di hadapan Tuhan (ay. 22).
Pertanyaannya
sekarang, apa yang harus kita lakukan setelah kita diperdamaikan? Apakah kita
lalu hidup biasa lagi, hidup dalam dosa seperti yang kita lakukan? Jika itu
yang kita lakukan, maka kita adalah orang-orang yang sangat kurang ajar. Kita
seharusnya bersyukur kepada Tuhan dan juga melakukan apa yang Tuhan inginkan.
Paulus menggunakan kata-kata yang sangat indah dalam suratnya ke jemaat Kolose
ini, yaitu bertekun dalam iman, tetap teguh di dalam Tuhan, dan jangan mau
digeser dari pengharapan Injil (ay. 23). Intinya adalah bagaimana kita bisa
hidup dengan mempermuliakan Tuhan, dan satu-satunya cara agar hidup kita bisa
mempermuliakan Tuhan adalah dengan cara mengisi hidup kita dengan Firman Tuhan,
sehingga apa yang kita lakukan dalam hidup kita pun sesuai dengan kehendak
Tuhan. Kita harus menjadi saksi-saksi Tuhan di dunia ini. Jangan sampai kita
yang sudah diperdamaikan dengan Tuhan justru tidak bisa berdamai dengan orang di sekitar kita.
Bacaan Alkitab: Kolose 1:20-23
1:20 dan oleh
Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi,
maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib
Kristus.
1:21 Juga kamu
yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran
seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
1:22 sekarang
diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk
menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
1:23 Sebab itu
kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan
mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah
dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah
menjadi pelayannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.