Senin, 3 September 2012
Bacaan Alkitab: 2 Timotius 4:9-11
“Karena Demas telah mencintai dunia ini dan
meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika...” (2 Tim 4:10a)
Jangan Seperti Demas
Jika kita
perhatikan dengan teliti, nama Demas hanya muncul tiga kali di dalam Alkitab.
Selain dalam bacaan Alkitab kita hari ini di kitab 2 Timotius, Alkitab
menyebutkan Demas sebagai rekan sekerja Paulus, bersama-sama dengan Lukas (Kol
4:14) dan juga Markus dan Aristarkhus (Flm 1:24). Dengan dituliskannya nama
Demas dalam ayat yang sama dengan Lukas (padahal Lukas adalah salah satu orang
yang melayani Tuhan dengan luar biasa, bahkan kemungkinan besar merupakan
penulis kitab Lukas dan Kisah Para Rasul), hal tersebut menunjukkan bahwa
Paulus menganggap Demas dan Lukas adalah orang yang setara dalam hal pelayanan.
Paulus tentu saja menganggap Demas sebagai orang yang spesial, yang sudah
membantunya dengan sangat baik.
Akan tetapi,
dalam bacaan Alkitab kita hari ini, yaitu di dalam kitab 2 Timotius (yang
merupakan kitab terakhir yang ditulis Paulus sebelum ia mati syahid di kota
Roma), Paulus menuliskan hal yang mengejutkan bahwa Demas telah mencintai dunia
ini dan meninggalkan dirinya (ay. 10a). Paulus menulis bahwa hanya Lukas yang
ada bersama-sama dengannya (ay. 11). Memang selain Lukas dan Demas, ada orang
lain yaitu Kreskes dan Titus, tetapi mereka pun sedang pergi ke kota lain untuk
melayani (ay. 10b). Oleh karena itu Paulus meminta Timotius agar berusaha untuk
segera datang menemui Paulus (ay. 9) dengan menjemput Markus karena
pelayanannya penting bagi Paulus (ay. 11b).
Apa yang kita
bisa pelajari dari tiga buah ayat dalam bacaan kita hari ini?
Pertama, kita
bisa belajar bahwa seseorang bisa berbalik begitu cepat dari jalan Tuhan kepada
jalan dunia ini. Saya yakin bahwa Demas adalah seseorang yang luar biasa,
bahkan mungkin ia melayani juga sebagai pengkhotbah dan mungkin juga ia dapat
membuat mujizat bagi orang lain. Akan tetapi, ternyata pelayanannya diletakkan
atas dasar yang salah. Demas mungkin memiliki banyak karunia, tetapi ia tidak
memiliki dasar iman yang kuat, yang dapat membuatnya tetap teguh berdiri dan
melayani Tuhan.
Kedua, kita harus
memilih apakah kita mau mencintai Tuhan atau mencintai dunia. Alkitab
mengatakan bahwa kita tidak dapat mengabdi kepada dua tuan sekaligus (Mat
6:24). Demas telah memilih untuk lebih mencintai dunia daripada mencintai Tuhan
dan akibatnya ia meninggalkan pelayanannya. Memang Alkitab tidak mengatakan
dengan jelas apa yang dimaksud dengan mencintai dunia, ada yang mengatakan
bahwa Demas lebih memilih cari aman agar ia tidak dianiaya (pada saat itu
jemaat Kristen seringkali dianiaya), atau juga Demas ingin mendapatkan banyak
harta sehingga ia meninggalkan pelayanannya bersama Paulus. Walaupun kita tidak
tahu apa tindakan Demas yang dikatakan sebagai mencintai dunia, tetapi kita
tahu bahwa memang ada banyak hal yang dapat kita cintai di dunia ini dan
membuat kita meninggalkan cinta kita kepada Tuhan.
Kita harus
berhati-hati, terlebih bagi kita yang adalah seorang hamba Tuhan. Iblis pasti
akan berusaha keras untuk membuat kita menjauh dari Tuhan. Iblis akan berusaha
membuat kita mencintai dunia, mencintai uang, mencintai pekerjaan kita lebih
daripada pekerjaan Tuhan, dan lain sebagainya. Kita harus tetap berhati-hati
agar kita tidak jatuh dalam jebakan Iblis. Jika Iblis saja mencobai Tuhan Yesus
dengan menawarkan isi dunia ini kepadaNya (Mat 4:8-9), bukankah kita juga dapat
mengalami hal yang sama? Oleh karena itu belajarlah dari Alkitab, dan jangan
sampai kita menjadi seperti Demas yang mencintai dunia ini.
Bacaan Alkitab: 2 Timotius 4:9-11
4:9 Berusahalah
supaya segera datang kepadaku,
4:10 karena Demas
telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke
Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.
4:11 Hanya Lukas
yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena
pelayanannya penting bagiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.