Sabtu, 12 Oktober
2013
Bacaan Alkitab: Amos
5:18-20
“Bukankah hari TUHAN itu kegelapan dan bukan
terang, kelam kabut dan tidak bercahaya?” (Am 5:20)
Hari Tuhan,
Berkat atau Bencana?
Jika kita
berbicara tentang Hari Tuhan, dalam konteks akhir zaman, berarti kita sedang
berbicara tentang waktu atau saat dimana Tuhan akan datang untuk kedua kalinya.
Namun khususnya di dalam Perjanjian lama, frasa “Hari Tuhan” sebenarnya lebih ditujukan
kepada saat dimana Tuhan akan melaksanakan keputusanNya untuk menghukum bangsa
Israel dan bangsa Yehuda (terkait dengan kejahatan mereka di hadapan Tuhan).
Walaupun demikian, secara profetik, ayat-ayat di Perjanjian Lama ini juga dapat
merujuk kepada Hari Tuhan yang akan datang, yaitu ketika Tuhan akan datang lagi
untuk yang kedua kalinya.
Bagi anak-anak
Tuhan, Hari Tuhan adalah suatu hari yang sangat istimewa, karena pada hari itu
kita akan dapat melihat Tuhan dan bertemu muka dengan muka dengan Tuhan. Akan
tetapi, bagi orang-orang fasik dan orang yang hidup dalam dosa, Hari Tuhan itu
sebenarnya adalah suatu ketakutan, kegentaran dan suatu hari yang penuh dengan
kegelapan. Tidak percaya? Tanyalah orang-orang di sekitar kita, apakah mereka
siap menghadapi kiamat (bahasa sehari-hari untuk Hari Tuhan)? Hanya orang di
dalam Kristus dan orang yang yakin akan keselamatannya saja yang menyongsong
kiamat dengan sukacita. Yang lain? Mereka akan
ketakutan dan pasti belum siap menghadapi kiamat tersebut.
Sama halnya
dengan kondisi bangsa Israel dan Yehuda di dalam konteks kitab nabi Amos ini.
Saat itu, kehidupan bangsa Israel dan Yehuda secara rohani tidaklah baik.
Mereka hidup dalam dosa-dosa yang biasa mereka lakukan. Mereka menindas orang
lain, mereka hanya mencari untung dalam kehidupan mereka tanpa berpikir bahwa
apa yang mereka lakukan adalah hal yang salah, dan lain sebagainya. Intinya
hidup mereka bukanlah hidup yang benar, walau mungkin secara agamawi, mereka
tetap melaksanakan kegiatan ibadah mereka semisal mempersembahkan korban. Oleh
karena itu, banyak orang Israel dan Yehuda yang merasa bahwa gaya hidup mereka
sudah benar dan tidak ada yang salah dengan kehidupan mereka.
Akan tetapi, nabi
Amos mengkritik habis-habisan pola pikir bangsa Israel dan Yehuda tersebut.
Amos mengkritik pandangan yang menyatakan bahwa hari Tuhan adalah hari yang
baik. Ya memang hari Tuhan adalah hari yang baik bagi mereka yang hidup
sungguh-sungguh di hadapan Tuhan. Akan tetapi, bagi orang-orang yang tidak
sungguh-sungguh hidup benar di hadapan Tuhan, maka bagi mereka, hari Tuhan
sesungguhnya bukanlah hari yang penuh dengan sukacita dan terang, melainkan
hari yang penuh dengan kegelapan (ay. 18). Bahkan hari Tuhan itu diibaratkan
dengan datangnya hewan-hewan buas seperti singa, beruang, dan ular yang akan
menyerang manusia (ay. 19).
Ini adalah
gambaran yang tepat sekali tentang Hari Tuhan yang akan datang kepada
orang-orang berdosa yang hidup di luar Tuhan. Hari Tuhan akan datang seperti
bencana yang tiba-tiba dan sangat menakutkan. Oleh karena itu, selagi belum
terlambat, hiduplah dengan benar di hadapan Tuhan dan terimalah Yesus Kristus
sebagai Juruselamat kita, agar Hari Tuhan yang datang pada kita bukanlah hari
yang penuh dengan kegelapan, melainkan hari yang penuh dengan sukacita, karena
kita akan bertemu muka dengan muka dengan Tuhan kita.
Bacaan Alkitab:
Amos 5:18-20
5:18 Celakalah
mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari
itu kegelapan, bukan terang!
5:19 Seperti
seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika
ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut
dia!
5:20 Bukankah
hari TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya?