Jumat, 11 Oktober
2013
Bacaan Alkitab:
Hosea 14:2-4
“Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan
bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: "Ampunilah segala
kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan
pengakuan kami.”” (Hos 14:3)
Doa Pertobatan
Di dalam Alkitab,
ada banyak doa yang disebutkan. Ada doa syafaat Abraham, ada doa Yabes, ada doa
Salomo, doa Nehemia, doa Daniel, doa Bapa Kami, doa Tuhan Yesus di Taman
Getsemani, dan mungkin doa-doa lainnya yang tidak mungkin saya sebutkan semua
di sini. Walaupun begitu, hari ini saya tidak akan menulis tentang doa-doa
tersebut, tetapi saya akan menulis tentang sebuah doa yang sederhana, yaitu doa
pertobatan yang ada di kitab Hosea, sebagaimana bacaan Alkitab kita hari ini.
Firman Tuhan kita
pada hari ini berbicara tentang bagaimana Allah melalui Hosea menyampaikan
FirmanNya kepada bangsa Israel. Inti dari Firman Tuhan tersebut adalah bahwa
agar bangsa Israel mau bertobat kepada Tuhan Allah, karena selama ini mereka
telah berbuat salah kepada Tuhan (ay. 2). Memang bangsa Israel adalah bangsa
yang bebal dan tegar tengkuk. Mereka sudah mendapatkan tanah perjanjian, sudah
diberkati dengan begitu melimpah, tetapi dalam kelimpahannya itu mereka justru
melupakan Tuhan dan meninggalkan Tuhan. Mereka begitu mudahnya menyembah
dewa-dewa bangsa lain dan meninggalkan Tuhan begitu saja.
Oleh karena itu,
Firman Tuhan kali ini agak unik karena di dalam perintah Tuhan agar bangsa Israel
bertobat, Tuhan mengajarkan bagaimana mereka harus berdoa (ay. 3a). Sangat
sedikit ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengajarkan bagaimana kita harus
berdoa (ayat lain antara lain ketika Tuhan Yesus mengajar murid-muridNya
tentang Doa Bapa Kami). Dan hari ini, kita akan coba untuk belajar bagaimana
inti dari suatu doa pertobatan itu.
Pertama, Doa
pertobatan berarti meminta ampun kepada Tuhan atas setiap kesalahan dan
pelanggaran kita (ay. 3b). Dalam ayat 3b tersebut tertulis kata-kata “ampunilah
segala kesalahan”. Hal tersebut berarti salah satu inti dari pertobatan adalah meminta
ampun kepada Tuhan agar Ia mau mengampuni kesalahan-kesalahan yang telah kita
lakukan di hadapan Tuhan.
Kedua, Doa
pertobatan berarti mengakui kesalahan kita (ay. 3c). Hal ini sangat terkait
dengan poin pertama di atas. Kita tidak mungkin mau meminta Tuhan mengampuni
segala kesalahan kita, kalau kita tidak mau membuat pengakuan di hadapan Tuhan,
atau mengakui bahwa kita salah. Seringkali permasalahannya itu ada di sini,
dimana kita dengan segala ego kita, tidak mau mengakui bahwa kita salah.
Padahal, apa sih susahnya mengaku di hadapan Tuhan bahwa kita salah? Tetapi
seringkali kita masih mempertahankan harga diri kita dan tetap bersikukuh bahwa
kita benar.
Permasalahannya
adalah bahwa Tuhan itu adalah Hakim yang adil. Tuhan bukan manusia yang bisa “ditipu”
dengan omongan-omongan manis kita yang memutarbalikkan fakta. Tuhan sanggup melihat
isi hati kita, bukan hanya mendengar ucapan-ucapan di bibir kita. Oleh karena
itu, syarat kedua ini mau tidak mau harus kita lakukan jika kita memang
sungguh-sungguh bertobat. Mungkin pengakuan atas dosa-dosa yang relatif “besar”
memang harus kita akui di depan jemaat, atau minimal di depan pendeta. Tetapi
yang terpenting di depan Tuhan kita harus mengakui kesalahan kita, karena tanpa
pengakuan dosa, tidak ada yang namanya pertobatan.
Ketiga, Doa
pertobatan berarti mengakui bahwa hanya Tuhanlah satu-satunya pihak yang dapat
menyelamatkan kita (ay. 4). Doa pertobatan harus kita naikkan kepada Tuhan,
karena Tuhan kita adalah Tuhan yang berkuasa menyelamatkan kita. Jika doa
pertobatan itu kita naikkan kepada dewa-dewa lain, maka percuma saja, karena
itu namanya tidak bertobat kepada Tuhan. Hanya Tuhan yang mampu mengampuni dosa
kita, hanya Tuhan yang mampu menyelamatkan kita dan mengasihi kita. Oleh karena
itu, jangan lupa, naikkan doa pertobatan ke alamat yang benar, yaitu kepada Tuhan
Allah kita di surga.
Doa pertobatan
adalah salah satu tahap yang mau tidak mau kita lakukan ketika kita telah
melakukan kesalahan. Terlebih jika kesalahan itu adalah kesalahan yang “besar
dan fatal”, perlu ada doa pertobatan yg benar-benar nyata, karena jika tidak
sungguh-sungguh bertobat, maka kita bisa saja jatuh lagi ke dalam kesalahan
yang sama, atau justru melakukan kesalahan yang lebih parah lagi. Ketika kita
sedang menaikkan doa pertobatan, mungkin kita akan mengeluarkan air mata, dan saya
rasa itu wajar. Tetapi yang terpenting adalah air mata di dalam hati kita alias
penyesalam yang sungguh-sungguh dari dalam hati kita, serta tekad untuk
benar-benar bertobat dan tidak mengulangi apa yang menjadi kesalahan kita
tersebut. Ingat, pertobatan hanya dapat dikatakan sebagai pertobatan jika kita
sungguh-sungguh menyesal, mengaku dosa, meminta Tuhan untuk mengampuni, dan bertekad
untuk tidak mengulangi kesalahan kita lagi, serta meminta Tuhan untuk
memampukan kita agar kita melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan.
Bacaan Alkitab:
Hosea 14:2-4
14:2 Bertobatlah,
hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena
kesalahanmu.
14:3 Bawalah
sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah
kepada-Nya: "Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik,
maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.
14:4 Asyur tidak
dapat menyelamatkan kami; kami tidak mau mengendarai kuda, dan kami tidak akan
berkata lagi: Ya, Allah kami! kepada buatan tangan kami. Karena Engkau
menyayangi anak yatim."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.