Jumat, 11 Oktober 2013

Hari Tuhan, Berkat atau Bencana?



Sabtu, 12 Oktober 2013
Bacaan Alkitab: Amos 5:18-20
Bukankah hari TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya?” (Am 5:20)


Hari Tuhan, Berkat atau Bencana?


Jika kita berbicara tentang Hari Tuhan, dalam konteks akhir zaman, berarti kita sedang berbicara tentang waktu atau saat dimana Tuhan akan datang untuk kedua kalinya. Namun khususnya di dalam Perjanjian lama, frasa “Hari Tuhan” sebenarnya lebih ditujukan kepada saat dimana Tuhan akan melaksanakan keputusanNya untuk menghukum bangsa Israel dan bangsa Yehuda (terkait dengan kejahatan mereka di hadapan Tuhan). Walaupun demikian, secara profetik, ayat-ayat di Perjanjian Lama ini juga dapat merujuk kepada Hari Tuhan yang akan datang, yaitu ketika Tuhan akan datang lagi untuk yang kedua kalinya.

Bagi anak-anak Tuhan, Hari Tuhan adalah suatu hari yang sangat istimewa, karena pada hari itu kita akan dapat melihat Tuhan dan bertemu muka dengan muka dengan Tuhan. Akan tetapi, bagi orang-orang fasik dan orang yang hidup dalam dosa, Hari Tuhan itu sebenarnya adalah suatu ketakutan, kegentaran dan suatu hari yang penuh dengan kegelapan. Tidak percaya? Tanyalah orang-orang di sekitar kita, apakah mereka siap menghadapi kiamat (bahasa sehari-hari untuk Hari Tuhan)? Hanya orang di dalam Kristus dan orang yang yakin akan keselamatannya saja yang menyongsong kiamat dengan sukacita. Yang lain? Mereka akan  ketakutan dan pasti belum siap menghadapi kiamat tersebut.

Sama halnya dengan kondisi bangsa Israel dan Yehuda di dalam konteks kitab nabi Amos ini. Saat itu, kehidupan bangsa Israel dan Yehuda secara rohani tidaklah baik. Mereka hidup dalam dosa-dosa yang biasa mereka lakukan. Mereka menindas orang lain, mereka hanya mencari untung dalam kehidupan mereka tanpa berpikir bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang salah, dan lain sebagainya. Intinya hidup mereka bukanlah hidup yang benar, walau mungkin secara agamawi, mereka tetap melaksanakan kegiatan ibadah mereka semisal mempersembahkan korban. Oleh karena itu, banyak orang Israel dan Yehuda yang merasa bahwa gaya hidup mereka sudah benar dan tidak ada yang salah dengan kehidupan mereka.

Akan tetapi, nabi Amos mengkritik habis-habisan pola pikir bangsa Israel dan Yehuda tersebut. Amos mengkritik pandangan yang menyatakan bahwa hari Tuhan adalah hari yang baik. Ya memang hari Tuhan adalah hari yang baik bagi mereka yang hidup sungguh-sungguh di hadapan Tuhan. Akan tetapi, bagi orang-orang yang tidak sungguh-sungguh hidup benar di hadapan Tuhan, maka bagi mereka, hari Tuhan sesungguhnya bukanlah hari yang penuh dengan sukacita dan terang, melainkan hari yang penuh dengan kegelapan (ay. 18). Bahkan hari Tuhan itu diibaratkan dengan datangnya hewan-hewan buas seperti singa, beruang, dan ular yang akan menyerang manusia (ay. 19).

Ini adalah gambaran yang tepat sekali tentang Hari Tuhan yang akan datang kepada orang-orang berdosa yang hidup di luar Tuhan. Hari Tuhan akan datang seperti bencana yang tiba-tiba dan sangat menakutkan. Oleh karena itu, selagi belum terlambat, hiduplah dengan benar di hadapan Tuhan dan terimalah Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita, agar Hari Tuhan yang datang pada kita bukanlah hari yang penuh dengan kegelapan, melainkan hari yang penuh dengan sukacita, karena kita akan bertemu muka dengan muka dengan Tuhan kita.kita


Bacaan Alkitab: Amos 5:18-20
5:18 Celakalah mereka yang menginginkan hari TUHAN! Apakah gunanya hari TUHAN itu bagimu? Hari itu kegelapan, bukan terang!
5:19 Seperti seseorang yang lari terhadap singa, seekor beruang mendatangi dia, dan ketika ia sampai ke rumah, bertopang dengan tangannya ke dinding, seekor ular memagut dia!
5:20 Bukankah hari TUHAN itu kegelapan dan bukan terang, kelam kabut dan tidak bercahaya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.