Jumat, 31 Agustus 2012

Setia Sampai Akhir


Minggu, 2 September 2012
Bacaan Alkitab: Wahyu 2:8-11
... Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” (Why 2:10b)


Setia Sampai Akhir


Saya cukup menyukai sepakbola walaupun saya sendiri tidak mahir bermain sepakbola dan saya juga bukan pengamat yang banyak mengerti tentang sepakbola. Klub favorit saya adalah AC Milan yang bermain di Seri A Liga Italia. Memang prestasi klub tersebut tidaklah terlalu bagus dan belakangan justru agak menurun, tetapi saya menemukan satu hal yang unik di klub tersebut, yaitu klub tersebut telah beberapa kali memensiunkan sejumlah nomor punggung bagi para pemain yang telah mengabdikan hidupnya bagi klub tersebut, sebut saja Franco Baresi (no punggung 6), Allesandro Costacurta (no punggung 5), dan Paolo Maldini (no punggung 3). Sejumlah pemain lain yang boleh dikatakan pernah berperan besar mengangkat klub tersebut tidak mendapatkan kehormatan tersebut karena mereka pernah pindah dari klub itu, sebut saja Andriy Shevchenko atau Kaka.

Hal ini menjadi menarik karena memang di era modern seperti saat ini, kesetiaan pun sepertinya menjadi hal yang semakin langka. Dalam olahraga sepakbola misalnya, seorang pemain bisa pindah ke klub lain dengan iming-iming gaji, bonus, dan fasilitas yang lebih baik. Dalam karier misalnya, sudah umum seorang pegawai pindah-pindah pekerjaan untuk mencari gaji atau posisi yang lebih baik. Jika dalam karier memang tidak terlalu masalah, akan tetapi cukup banyak juga orang yang tidak setia dengan isteri atau suaminya karena tergoda oleh orang lain. Hal ini yang tidak diinginkan Tuhan. Oleh karena itu kesetiaan pun termasuk salah satu buah Roh seperti yang ditulis oleh Paulus (Gal 5:22).

Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, kita melihat salah satu surat kepada tujuh jemaat, yaitu surat kepada jemaat di kota Smirna (ay. 8). Ada sesuatu yang menarik dalam surat tersebut. Memang semua surat sepertinya sama, yaitu menegur kesalahan jemaat (ay. 9) dan memberikan nasehat kepada jemaat tersebut (ay. 10a). Akan tetapi perhatikan sebuah kalimat di ayat 10b, “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan”. Kata “setia” diikuti dengan kata “mati”, yang artinya kesetiaan itu akan teruji setelah kita mati. Kita tidak dapat dikatakan setia pada pertengahan hidup kita atau tiga perempat hidup kita. Sama seperti dalam sepakbola, seorang pemain dikatakan setia terhadap suatu klub ketika ia hanya membela klub tersebut hingga gantung sepatu, demikian juga kita akan dikatakan setia oleh Tuhan setelah kita mengakhiri kehidupan kita di dunia ini.

Jika kita didapati menang oleh Tuhan, yaitu mampu setia sampai akhir, kita akan mendapatkan reward dari Tuhan, yaitu jika kita baca di dalam surat ini berarti kita tidak akan menderita oleh kematian yang kedua (ay. 11) . Sama seperti ketika dalam perumpamaan tentang talenta, sang tuan memuji hambanya yang baik dan setia. Tuan tersebut tidak memuji hamba yang setia pada awalnya, tetapi ia memuji hamba yang setia pada akhirnya, yaitu ketika ia datang untuk mengambil talenta yang dulu pernah diberikannya kepada hambanya (Mat 25:21 & 23).

Pertanyaan bagi kita hari ini, apakah kita sudah menjadi orang yang setia? Eits, jangan dijawab dulu, karena kesetiaan kita hanya bisa kita lihat pada akhirnya, bukan pada awal atau bagian tengah kehidupan kita. Lagipula hanya Tuhan yang dapat menilai kesetiaan kita. Akan tetapi, biarlah hal ini menjadi perhatian bagi kita, agar kita bisa hidup dengan kesetiaan di hadapan Tuhan, karena Tuhan kita pun adalah Tuhan yang setia (1 Kor 1:9). Jika Tuhan saja setia, masa iya kita tidak bisa setia? Jika perlu, belajarlah kepada hewan, khususnya anjing yang bisa menjadi teman yang setia bagi manusia. Jika anjing saja bisa setia kepada tuannya, bukankah kita juga seharusnya bisa lebih setia kepada Tuhan kita?


Bacaan Alkitab: Wahyu 2:8-11
2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
2:11 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.