Senin, 10 September 2012
Bacaan Alkitab: Keluaran 23:24-26
“Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN,
Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan
penyakit dari tengah-tengahmu.” (Kel 23:25)
Mau Tetap Sehat? Ini Kuncinya
Siapa orang yang
ingin selalu sehat? Pasti kita semua ingin hidup sehat, tidak sakit, panjang
umur, dan lain sebagainya. Ya itu wajar. Semua orang pasti ingin sehat. Tanyakan
saja kepada orang yang sakit misalnya, pasti mereka akan bilang, “Tahu gitu
dari dulu saya olahraga atau makan makanan yang sehat supaya tidak sakit”. Ya,
memang sakit itu menyulitkan, membutuhkan waktu, usaha, dan biaya agar kita kembali sembuh. Itulah
mengapa saat ini kesehatan menjadi sangat penting. Banyak orang yang ikut
asuransi untuk menjaga agar ketika mereka sakit, mereka dapat ditanggung oleh
asuransi. Banyak pula orang yang saat ini rajin berolahraga atau makan makanan
yang bergizi dan sehat agar mereka juga tetap sehat.
Alkitab sejak
zaman Perjanjian Lama sudah menunjukkan cara
atau kunci bagaimana kita bisa tetap sehat. Alkitab mengatakan bahwa ketika
kita beribadah kepada Tuhan Allah, maka Tuhan akan memberkati makanan dan
minuman kita serta menjauhkan penyakit dari tengah-tengah kita (ay. 25). Wow,
sebuah janji yang luar biasa bukan? Kalau kita beribadah kepada Tuhan maka kita akan sehat-sehat saja. Kalau
kita melakukan FirmanNya, maka kita akan sehat-sehat saja.
Banyak kesaksian
para hamba Tuhan yang menyatakan bahwa ketika mereka melayani Tuhan, ada saja
proteksi dari Tuhan kepada mereka. Mereka yang melayani Tuhan dengan giat,
bahkan sering berdoa dan berpuasa, nyatanya mereka justru semakin sehat dan
jarang sakit. Anak-anak mereka juga sehat-sehat saja walaupun mungkin sebagai
hamba Tuhan (terutama di desa-desa), mereka hidup pas-pasan termasuk makan
makanan yang sederhana. Itulah inti dari janji Tuhan tadi, yaitu ada berkat
Tuhan pada setiap apa yang kita makan dan minum, dan berkat Tuhan itulah yang
membuat kita sehat sehingga kita pun mampu melayani Tuhan.
Tapi
pertanyaannya, jika demikian, apakah sakit itu salah? Apakah hamba Tuhan tidak
boleh sakit? Apakah hamba Tuhan yang memiliki karunia menyembuhkan juga tidak
boleh sakit? Bukankah kenyataannya cukup banyak juga hamba-hamba Tuhan yang
sakit, bahkan meninggal karena sakit? Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,
secara singkat kita harus dapat membedakan mana sakit yang berasal dari si
jahat (Iblis), mana sakit karena ujian Tuhan, mana sakit karena kesalahan kita
sendiri, dan mana sakit karena memang sudah saatnya (wajar karena usia kita).
Jika kita taat
melakukan perintah Tuhan, tentu saja Tuhan juga akan melindungi kita dari
sakit-penyakit akibat si jahat. Tetapi perlu diperhatikan juga, bahwa tuntutan
Tuhan untuk taat kepada perintahNya ini tidak hanya berbicara satu perintah
saja, yaitu tidak beribadah ke allah lain (ay. 24), tetapi hal tersebut juga
berarti kita beribadah kepada Tuhan dan melakukan seluruh perintah Tuhan di
dalam Alkitab, mulai dari Perjanjian Lama hingga ke Perjanjian Baru. Jika kita
mau membaca hukum Taurat dalam lima kitab pertama (Kejadian, Keluaran, Imamat,
Bilangan, dan Ulangan), kita akan menemukan begitu banyak ayat yang menunjukkan
perintah dan larangan Tuhan tentang makanan. Pertanyaannya, sudahkah kita
melakukannya? Jika kita mengimani janji Tuhan di ayat 25 yang terdapat dalam hukum
Taurat, tentu kita harus melihat keseluruhan konteks hukum Taurat bukan? Tuhan
sudah berfirman antara lain, “Jangan makan babi, jangan makan kepiting, udang,
kerang, jeroan, dan lain sebagainya”, sudahkah kita menaatinya? Jika ya, maka
sudah pasti Tuhan akan melindungi kita dari penyakit-penyakit akibat makanan. Saya
sendiri juga sudah pernah menulis tentang makanan yang halal dan yang haram,
dan bagaimana konteksnya dengan kondisi saat ini.
Jika demikian, jika
kita benar-benar taat kepada Firman Tuhan, dan melakukan perintahNya, kita akan
dilindungi dari sakit yang bukan atas izin Tuhan dan sakit sebelum saatnya.
Tuhan mungkin akan menguji iman kita melalui penyakit tertentu, tetapi penyakit
tersebut justru akan menjadi sarana untuk memuliakan nama Tuhan (Yoh 11:4). Namun
jika usia kita memang sudah genap (ay. 26), maka mungkin saja kita akan jatuh
sakit dan kemudian meninggal dunia, tetapi hal tersebut akan terjadi karena
memang sudah saatnya. Karena memang tidak ada seorangpun yang akan hidup abadi di
dunia ini, melainkan nanti di surga nanti.
Jadi, kita harus
memandang sakit penyakit dari sudut pandang yang lebih luas. Saya kadang-kadang
heran, ada hamba Tuhan yang berdoa meminta kesembuhan kepada orang yang sudah
tua, yang memang mungkin sudah saatnya orang itu sakit dan akan meninggal dunia.
Kita harus sadar ketika kita mau melakukan perintah Tuhan, maka Tuhan akan
melindungi kita dari sakit penyakit, tetapi hal itu juga tidak berarti bahwa
kita tidak akan pernah sakit, apalagi kita yang usianya sudah tua. Menjadi
orang percaya bukan berarti kita tidak pernah sakit, tetapi Tuhan akan
menjauhkan penyakit yang bukan dari Tuhan di dalam kehidupan kita.
Bacaan Alkitab: Keluaran 23:24-26
23:24 Janganlah
engkau sujud menyembah kepada allah mereka atau beribadah kepadanya, dan
janganlah engkau meniru perbuatan mereka, tetapi haruslah engkau memusnahkan
sama sekali patung-patung berhala buatan mereka, dan tugu-tugu berhala mereka
haruslah kauremukkan sama sekali.
23:25 Tetapi kamu
harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu
dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.
23:26 Tidak akan
ada di negerimu perempuan yang keguguran atau mandul. Aku akan menggenapkan
tahun umurmu.