Jumat, 7 September 2012
Bacaan Alkitab: Lukas 2:51-52
“Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke
Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua
perkara itu di dalam hatinya.” (Luk 2:51)
Mau Tenggelam sebelum Saat untuk Muncul Tiba
Apakah kita masih
ingat dengan artis atau penyanyi cilik pada zaman kita? Pernahkah kita
memperhatikan bahwa sebagian besar artis atau penyanyi cilik yang dulu kita
kenal semasa kita kecil sekarang sudah tidak eksis lagi. Mengapa demikian?
Memang banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Tetapi jika kita
memperhatikan dengan sungguh-sungguh, akan terlihat bahwa kebanyakan artis
cilik yang kemudian hilang lenyap tanpa bekas di dunia panggung adalah
mereka-mereka yang terlalu “dikarbit” oleh orang tua atau manajemennya sehingga
orang cepat bosan dan akhirnya artis tersebut pun lambat laun dilupakan orang.
Orang tua dan manajemen artis cilik tersebut tidak berpikir jangka panjang melainkan
hanya berpikir jangka pendek saja untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Bandingkan dengan
kehidupan Tuhan Yesus sendiri. Pada saat kelahirannya saja Tuhan Yesus sudah
sangat “spesial”. Bahkan bintang kelahiranNya pun terlihat hingga ke timur,
sehingga orang majus pun datang jauh-jauh dari timur untuk menyembahNya dan
memberikan persembahan kepadaNya. Dan jika kita baca ayat-ayat sebelum bacaan
Alkitab kita hari ini, kita tahu bahwa Tuhan Yesus pada saat berumur 12 tahun,
ia sudah bercakap-cakap dan bertanya jawab dengan para alim ulama di dalam Bait
Suci (Luk 2:46). Bukankah itu adalah sesuatu yang hebat? Bayangkan di gereja
kita ada anak usia 12 tahun yang sudah memiliki pemahaman teologi yang setara
bahkan lebih hebat dari pendeta? Pasti anak tersebut akan menjadi sangat
terkenal bukan?
Pada posisi
seperti itu, Yesus bisa saja tampil ke depan orang banyak sejak masa mudanya.
Apakah itu yang akhirnya Yesus lakukan? Tidak, Alkitab mengatakan bahwa Yesus
pulang bersama-sama dengan kedua orang tuaNya kembali ke kota Nazaret, dan
hidup di dalam asuhan mereka (ay. 51). Yesus tidak mau tampil secara
“karbitan”. Yesus hanya melakukan tugas pelayananNya selama 3,5 tahun saja.
Tetapi dalam 3,5 tahun itu pelayananNya sangat luar biasa. Awalnya saya juga
tidak habis pikir mengapa kok Yesus hanya tampil selama 3,5 tahun. Coba Ia
melayani sejak usia 12 tahun, kan waktu pelayananNya jauh lebih lama dan pasti
bisa lebih menjangkau banyak orang.
Tetapi pikiran
Tuhan jauh lebih luas dan lebih dalam dari apa yang manusia dapat pikirkan.
Selama 30 tahun lamanya Yesus “tenggelam” dalam kehidupannya sehari-hari.
Alkitab mengatakan bahwa Yesus sendiri adalah anak tukang kayu (Mat 13:55) dan
juga bekerja sebagai tukang kayu (Mrk 6:3) sebelum ia melayani. Yesus melakukan
kewajibannya sebagai manusia yaitu mencari nafkah bagi keluargaNya di dunia
ini, sampai ia mencapai usia yang dewasa (menurut budaya Yahudi pada waktu itu)
yaitu 30 tahun, barulah Ia melakukan pelayananNya.
Bagaimana dengan
kita? Apakah kita sedang mendapatkan perintah untuk “tenggelam” sementara?
Mungkin selama ini kita melayani Tuhan dengan begitu giat dan rajinnya, bahkan
mungkin dalam setiap ibadah kita ada peran di dalamnya. Akan tetapi, ketika
mungkin hari-hari ini Tuhan seperti berbicara kepada kita untuk kita sedikit
“tenggelam”, berarti ada maksud Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan mungkin ingin
agar kita sungguh-sungguh mendengar suaraNya sehingga kita tidak asal ambil
pelayanan, tetapi melakukan pelayanan yang Tuhan kehendaki bagi kita. Bukan
masalah gengsi atau harga diri ketika kita “tenggelam”, melainkan ketaatan
terhadap suara Tuhan. Tuhan Yesus saja mau merendahkan diriNya, sehingga
Alkitab pun mengatakan bahwa Ia makin dikasihi oleh Allah dan manusia (ay. 52).
Bagaimana dengan kita?
Bacaan Alkitab: Lukas 2:51-52
2:51 Lalu Ia
pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
2:52 Dan Yesus
makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin
dikasihi oleh Allah dan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.