Selasa, 02 Oktober 2012

Mau Tetap Sehat? Ini Kuncinya



Senin, 10 September 2012
Bacaan Alkitab: Keluaran 23:24-26
Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.” (Kel 23:25)


Mau Tetap Sehat? Ini Kuncinya


Siapa orang yang ingin selalu sehat? Pasti kita semua ingin hidup sehat, tidak sakit, panjang umur, dan lain sebagainya. Ya itu wajar. Semua orang pasti ingin sehat. Tanyakan saja kepada orang yang sakit misalnya, pasti mereka akan bilang, “Tahu gitu dari dulu saya olahraga atau makan makanan yang sehat supaya tidak sakit”. Ya, memang sakit itu menyulitkan, membutuhkan waktu, usaha,  dan biaya agar kita kembali sembuh. Itulah mengapa saat ini kesehatan menjadi sangat penting. Banyak orang yang ikut asuransi untuk menjaga agar ketika mereka sakit, mereka dapat ditanggung oleh asuransi. Banyak pula orang yang saat ini rajin berolahraga atau makan makanan yang bergizi dan sehat agar mereka juga tetap sehat.

Alkitab sejak zaman  Perjanjian Lama sudah menunjukkan cara atau kunci bagaimana kita bisa tetap sehat. Alkitab mengatakan bahwa ketika kita beribadah kepada Tuhan Allah, maka Tuhan akan memberkati makanan dan minuman kita serta menjauhkan penyakit dari tengah-tengah kita (ay. 25). Wow, sebuah janji yang luar biasa bukan? Kalau kita beribadah kepada  Tuhan maka kita akan sehat-sehat saja. Kalau kita melakukan FirmanNya, maka kita akan sehat-sehat saja.

Banyak kesaksian para hamba Tuhan yang menyatakan bahwa ketika mereka melayani Tuhan, ada saja proteksi dari Tuhan kepada mereka. Mereka yang melayani Tuhan dengan giat, bahkan sering berdoa dan berpuasa, nyatanya mereka justru semakin sehat dan jarang sakit. Anak-anak mereka juga sehat-sehat saja walaupun mungkin sebagai hamba Tuhan (terutama di desa-desa), mereka hidup pas-pasan termasuk makan makanan yang sederhana. Itulah inti dari janji Tuhan tadi, yaitu ada berkat Tuhan pada setiap apa yang kita makan dan minum, dan berkat Tuhan itulah yang membuat kita sehat sehingga kita pun mampu melayani Tuhan.

Tapi pertanyaannya, jika demikian, apakah sakit itu salah? Apakah hamba Tuhan tidak boleh sakit? Apakah hamba Tuhan yang memiliki karunia menyembuhkan juga tidak boleh sakit? Bukankah kenyataannya cukup banyak juga hamba-hamba Tuhan yang sakit, bahkan meninggal karena sakit? Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, secara singkat kita harus dapat membedakan mana sakit yang berasal dari si jahat (Iblis), mana sakit karena ujian Tuhan, mana sakit karena kesalahan kita sendiri, dan mana sakit karena memang sudah saatnya (wajar karena usia kita).

Jika kita taat melakukan perintah Tuhan, tentu saja Tuhan juga akan melindungi kita dari sakit-penyakit akibat si jahat. Tetapi perlu diperhatikan juga, bahwa tuntutan Tuhan untuk taat kepada perintahNya ini tidak hanya berbicara satu perintah saja, yaitu tidak beribadah ke allah lain (ay. 24), tetapi hal tersebut juga berarti kita beribadah kepada Tuhan dan melakukan seluruh perintah Tuhan di dalam Alkitab, mulai dari Perjanjian Lama hingga ke Perjanjian Baru. Jika kita mau membaca hukum Taurat dalam lima kitab pertama (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan), kita akan menemukan begitu banyak ayat yang menunjukkan perintah dan larangan Tuhan tentang makanan. Pertanyaannya, sudahkah kita melakukannya? Jika kita mengimani janji Tuhan di ayat 25 yang terdapat dalam hukum Taurat, tentu kita harus melihat keseluruhan konteks hukum Taurat bukan? Tuhan sudah berfirman antara lain, “Jangan makan babi, jangan makan kepiting, udang, kerang, jeroan, dan lain sebagainya”, sudahkah kita menaatinya? Jika ya, maka sudah pasti Tuhan akan melindungi kita dari penyakit-penyakit akibat makanan. Saya sendiri juga sudah pernah menulis tentang makanan yang halal dan yang haram, dan bagaimana konteksnya dengan kondisi saat ini.

Jika demikian, jika kita benar-benar taat kepada Firman Tuhan, dan melakukan perintahNya, kita akan dilindungi dari sakit yang bukan atas izin Tuhan dan sakit sebelum saatnya. Tuhan mungkin akan menguji iman kita melalui penyakit tertentu, tetapi penyakit tersebut justru akan menjadi sarana untuk memuliakan nama Tuhan (Yoh 11:4). Namun jika usia kita memang sudah genap (ay. 26), maka mungkin saja kita akan jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia, tetapi hal tersebut akan terjadi karena memang sudah saatnya. Karena memang tidak ada seorangpun yang akan hidup abadi di dunia ini, melainkan nanti di surga nanti.

Jadi, kita harus memandang sakit penyakit dari sudut pandang yang lebih luas. Saya kadang-kadang heran, ada hamba Tuhan yang berdoa meminta kesembuhan kepada orang yang sudah tua, yang memang mungkin sudah saatnya orang itu sakit dan akan meninggal dunia. Kita harus sadar ketika kita mau melakukan perintah Tuhan, maka Tuhan akan melindungi kita dari sakit penyakit, tetapi hal itu juga tidak berarti bahwa kita tidak akan pernah sakit, apalagi kita yang usianya sudah tua. Menjadi orang percaya bukan berarti kita tidak pernah sakit, tetapi Tuhan akan menjauhkan penyakit yang bukan dari Tuhan di dalam kehidupan kita.



Bacaan Alkitab: Keluaran 23:24-26
23:24 Janganlah engkau sujud menyembah kepada allah mereka atau beribadah kepadanya, dan janganlah engkau meniru perbuatan mereka, tetapi haruslah engkau memusnahkan sama sekali patung-patung berhala buatan mereka, dan tugu-tugu berhala mereka haruslah kauremukkan sama sekali.
23:25 Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.
23:26 Tidak akan ada di negerimu perempuan yang keguguran atau mandul. Aku akan menggenapkan tahun umurmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.