Rabu, 21 Mei 2014

Ketika Tuhan Tidak Menjawab Kita



Kamis, 22 Mei 2014
Bacaan Alkitab: 1 Samuel 28:3-6
Dan Saul bertanya kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan Urim, baik dengan perantaraan para nabi. (1 Sam 28:6)


Ketika Tuhan Tidak Menjawab Kita


Sebagai seorang manusia biasa, pastilah kita semua pernah mengalami masalah dalam kehidupan kita, baik masalah-masalah yang “biasa” maupun masalah yang dapat kita katakan sebagai “luar biasa”. Bagi kita yang adalah orang percaya kepada Tuhan, tentu kita juga sering berdoa dan bertanya kepada Tuhan ketika kita menghadapi masalah. Pada umumnya, setiap orang Kristen, baik jemaat Tuhan maupun hamba Tuhan, pasti akan meminta Tuhan untuk memberikan jalan keluar, atau setidaknya bertanya bagaimana ia boleh melalui masalah-masalah tersebut.

Akan tetapi, dalam kenyataannya, cukup sering doa-doa dan pertanyaan kita kepada Tuhan tidak dijawab Tuhan. Ketika kita bertanya kepada Tuhan, justru Tuhan diam. Apa yang harus kita lakukan jika berada dalam keadaan seperti itu?

Kita akan belajar dari Firman Tuhan, yaitu dari seorang raja yang dahulu diurapi Tuhan serta dipakai Tuhan secara luar biasa, namun pada saat-saat terakhir hidupnya, justru ia meninggalkan dan ditinggalkan Tuhan. Orang tersebut adalah Raja Saul.

Saul adalah raja pertama orang Israel yang diurapi oleh Samuel. Jika kita membaca ayat-ayat dan pasal-pasal sebelumnya, maka kita akan melihat bahwa selama Samuel masih hidup, maka Raja Saul pada umumnya hidup menurut jalan Tuhan. Samuel menyampaikan apa yang menjadi suara Tuhan kepada Saul. Akan tetapi, pada bagian Alkitab yang kita baca, Samuel sudah mati sehingga tidak dapat menjadi perpanjangan mulut Tuhan bagi Saul lagi (ay.3).

Saat itu, Saul sedang menghadapi masalah yang begitu berat, yaitu peperangan dengan orang Filistin (ay. 4). Memang selama hidupnya, orang Filistin selalu menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa Israel. Walaupun demikian dalam peperangan yang akan dihadapi Saul, peperangan itu adalah salah satu peperangan terbesar karena orang Filistin dan orang Israel sama-sama mengerahkan segenap kemampuannya. Bahkan ketika Saul (yang adalah raja Israel) melihat segenap tentara Filistin, ia menjadi takut dan hatinya sangat gemetar (ay. 5). Bayangkan jika hati seorang raja saja sangat gemetar, bagaimana dengan hati para rakyatnya?

Saat itulah Saul mencoba mencari jawaban dari Tuhan. Tetapi terlambat sudah. Tuhan tidak menjawab Saul. Bahkan Alkitab menuliskan tentang 3 cara bagaimana Tuhan pada umumnya menjawab seseorang pada masa itu: dengan mimpi, dengan Urim, ataupun dengan perantaraan para nabi (ay. 6). Pada waktu itu sangat umum Tuhan menjawab doa seseorang melalui mimpi (ada banyak contoh tokoh Alkitab yang dijawab Tuhan melalui mimpi atau penglihatan, misalnya Daniel (Dan 2:18-19). Tuhan juga juga dapat menyatakan kehendakNya melalui perantaran urim dan tumim yang dipakai oleh Imam Tuhan, bahkan Saul sendiri pun pernah menggunakan urim dan tumim ketika mencari jawaban dari Tuhan (1 Sam 14:41). Selain itu, Tuhan juga lebih banyak lagi menyatakan jawabanNya melalui suara nabi-nabiNya yang dapat kita baca di seluruh Alkitab.

Tentu saja ada alasan mengapa Tuhan tidak mau menjawab doa Saul bahkan melalui ketiga metode yang umum digunakan pada saat itu. Jika kita mau membaca ayat-ayat lain tentang jawaban Tuhan terhadap doa yang kita naikkan, maka kita akan menemukan setidaknya 3 alasan mengapa Tuhan tidak mendengar apalagi menjawab doa kita.

Pertama, karena dosa-dosa kita (Yes 59:1-2). Ketika doa-doa kita yang kita naikkan tidak dijawab oleh Tuhan, bisa jadi hal tersebut karena masih ada dosa-dosa yang belum kita bereskan di hadapan Tuhan. Mungkin orang lain tidak ada yang tahu dosa kita, mungkin pasangan kita pun tidak, orang tua kita pun tidak, bahkan pendeta atau gembala sidang kita tidak tahu. Akan tetapi, jangan lupakan bahwa Tuhan tahu dan mengerti setiap perbuatan kita termasuk dosa-dosa kita. Bereskan segera dan lihatlah bagaimana Tuhan akan segera menjawab doa-doa kita.

Kedua, karena kehidupan keluarga kita tidak beres (1 Ptr 3:7). Dalam ayat tersebut digambarkan suami-suami yang tidak menghormati isteri mereka. Menghormati isteri sepadan dengan frasa mengasihi isteri. Bahkan isteri pun juga seharusnya menghormati suami (Ef 5:25-28). Jika masih ada permasalahan dalam kehidupan keluarga, khususnya antara suami dengan isteri, mungkin ada sesuatu perkara yang masih disembunyikan antara suami dengan isterinya, barangkali itulah penyebab doa-dpa kita masih belum dijawab.

Ketiga, karena memang itu bukan kehendak Tuhan dalam hidup kita (Mat 26:39). Kita bisa melihat hal ini dari teladan Yesus sendiri. Yesus yang adalah Anak Allah saja pernah mengalami doaNya tidak dijawab oleh Allah Bapa. Saat akan menghadapi penderitaanNya, Yesus berdoa di taman Getsemani agar “cawan murka Allah” dilalukan dari padaNya. Akan tetapi, ternyata Allah tidak menjawab doaNya, karena memang menurut kehendak Allah, Yesus harus menderita, mati disalibkan, dikubur dan bangkit demi umat manusia. Jika kita merasa bahwa hidup kita sudah benar, tidak ada dosa yang belum beres, kehidupan keluarga juga sudah harmonis, namun ternyata masih ada doa-doa kita yang tidak dijawab oleh Tuhan, maka sangat mungkin hal tersebut dikarenakan memang ada kehendak khusus dari Allah Bapa kita di surga.

Ketiga hal di atas menunjukkan bagaimana kita sebagai manusia sangat tergantung kepada Allah Bapa kita di surga. Oleh karena itu, jika doa-doa kita tidak dijawab oleh Tuhan, perhatikanlah bagaimana kita hidup selama ini, atau mungkin saja ada rencana atau kehendak Tuhan yang lain bagi hidup kita.



Bacaan Alkitab: 1 Samuel 28:3-6
28:3 Adapun Samuel sudah mati. Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah menguburkan dia di Rama, di kotanya. Dan Saul telah menyingkirkan dari dalam negeri para pemanggil arwah dan roh peramal.
28:4 Orang Filistin itu berkumpul, lalu bergerak maju, dan berkemah dekat Sunem. Saul mengumpulkan seluruh orang Israel, lalu mereka berkemah di Gilboa.
28:5 Ketika Saul melihat tentara Filistin itu, maka takutlah ia dan hatinya sangat gemetar.
28:6 Dan Saul bertanya kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak menjawab dia, baik dengan mimpi, baik dengan Urim, baik dengan perantaraan para nabi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.