Rabu, 21 Mei 2014
Bacaan Alkitab: Matius 6:16-18
Dan apabila kamu
berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air
mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. (Mat 6:16)
Privasi dengan
Tuhan (3): Berpuasa
Bagian ketiga mengenai hal privasi dengan
Tuhan adalah tentang hal berpuasa. Puasa adalah bagian dari adat orang Yahudi,
dan juga merupakan adat yang umum di hampir semua suku bangsa di dunia ini
(kecuali mungkin di dunia barat). Puasa adalah suatu bentuk dari penyangkalan
diri yang pada umumnya ditujukan sebagai bentuk pertobatan, sebagai salah satu
bentuk untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, dan lain sebagainya.
Dalam hal berpuasa, ternyata cukup banyak
orang Yahudi pada masa itu yang memiliki pandangan yang salah tentang berpuasa.
Puasa yang seharusnya menjadi suatu bentuk ibadah manusia kepada Tuhan, justru
dijadikan sebagai suatu kebiasaan yang harus dipamerkan dan ditunjukkan kepada
orang lain. Deskripsi kesalahan dalam berpuasa yang dilakukan oleh orang Yahudi
adalah mereka menunjukkan muka muram serta mengubah air mukanya (wajahnya)
sehingga dari jauh mereka terlihat seperti orang yang berpuasa (ay. 16).
Mungkin mereka terlihat sangat lemas, pucat, dan sebagainya sehingga dari jauh
pun orang akan bertanya, “Kenapa kok kamu terlihat lemas?” dan dijawab “Saya
sedang berpuasa”.
Hal tersebut di mata Tuhan bukanlah sesuatu yang
baik, karena di mata Tuhan berpuasa adalah salah satu hal yang seharusnya
menjadi privasi antara kita dengan Tuhan. Berpuasa adalah lebih spesifik
dibandingkan dengan berdoa, karena orang lain masih mungkin melihat kita saat
kita berdoa, tetapi orang lain tidak akan mengetahui kita sedang berpuasa
kecuali jika kita mengubah raut muka kita seperti orang yang sedang berpuasa.
Yesus tidak suka dengan sikap tersebut. Yesus
ingin agar hanya Tuhan saja dan diri kita sendiri saja yang tahu tentang hal puasa. Mengapa demikian?
Karena puasa (dalam hal ini doa dan puasa) adalah tingkatan tertinggi dari doa
kita kepada Tuhan (Mat 17:21). Oleh karena itu jika kita sampai melakukan
puasa, maka itu harus menjadi urusan kita pribadi dengan Tuhan.
Oleh karena itu, jika kita berpuasa, Tuhan
Yesus menyatakan bahwa kita harus berlaku seolah-olah kita tidak berpuasa.
Dalam artian, raut muka kita harus kita jaga agar tampak seperti biasa (ay.
17). Dengan demikian, puasa kita akan menjadi puasa yang berkenan kepada Tuhan
(ay. 18). Jangan sampai kita sibuk dengan menunjukkan raut muka yang lemas
ketika kita berpuasa, tetapi seharusnya saat kita berpuasa, kita harus lebih
mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Ketika kita berpuasa, waktu yang kita gunakan
untuk makan harusnya kita pakai untuk berdoa atau untuk bersaat teduh, bukan digunakan
untuk hal-hal lain yang tidak bermanfaat secara rohani.
Ketiga hal yang privasi sebagaimana saya
tulis sebelumnya (memberi, berdoa, dan berpuasa), adalah 3 hal yang penting
dalam hidup seorang Kristen. Walaupun seseorang mengaku bahwa ia adalah seorang
Kristen, sudah percaya Yesus, sudah dibaptis bahkan sudah ke gereja, kalau ia
tidak pernah melakukan ketiga hal diatas, maka status kekristenannya diragukan.
Bahkan jikalaupun orang tersebut sudah memberi, berdoa, dan berpuasa, namun
jika dilakukan dengan cara yang tidak tepat, itu pun tidak akan berkenan di mata
Tuhan.
Bacaan Alkitab: Matius 6:16-18
6:16 "Dan
apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka
mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
6:17 Tetapi
apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,
6:18 supaya
jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh
Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.