Kamis, 22 Mei 2014

Menjadi Saudara Yesus



Jumat, 23 Mei 2014
Bacaan Alkitab: Matius 12:46-50
Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku. (Mat 12:50)


Menjadi Saudara Yesus


Mungkin sebagian besar orang akan bertanya-tanya ketika membaca judul renungan ini, “Apa iya kita harus menjadi saudara Yesus? Bukankah Yesus sudah lahir 2.000 tahun yang lalu dan kita saat ini juga hidup di Indonesia, dan tidak ada hubungan darah antara kita dan Yesus?”. Memang betul bahwa kita sesungguhnya tidak memiliki hubungan persaudaraan secara jasmani dengan Yesus, kecuali fakta bahwa kita sama-sama dilahirkan dari keturunan Adam dan Hawa. Akan tetapi, sebenarnya secara rohani kita pun memiliki hubungan saudara (bahkan harus memiliki hubungan saudara) dengan Yesus.

Bacaan Alkitab kita hari ini dimulai dengan kedatangan ibu Yesus dan para saudara-saudaraNya (saudara Yesus secara jasmani, mungkin adalah adik-adikNya, saudara-saudara sepupuNya, atau mungkin kerabat dari keluarga besarNya) ketika Yesus sedang berbicara dengan orang banyak (ay. 46). Saat itu ada orang yang memberitahukan kepada Yesus bahwa ibuNya dan saudara-saudaraNya sedang berdiri di luar dan ingin menemuiNya (ay. 47). Namun demikian, menarik melihat reaksi Yesus yang seakan-akan tidak menghormati atau menghargai keluargaNya secara jasmani. Saat itu Yesus mengucapkan “Siapa ibuKu? Dan siapa saudara-saudaraKu?” (ay. 48). Sepintas apa yang diucapkan Yesus adalah suatu ketidakhormatan Yesus kepada ibu dan saudara-saudaraNya.

Namun jika kita perhatikan sungguh-sungguh, bahwa saat itu Yesus sedang menyampaikan kebenaran Firman Tuhan kepada orang banyak. Oleh karena itu ketika keluarga Yesus (ibu dan saudara-saudaraNya) datang kepada Yesus, hal tersebut digunakan Yesus untuk menekankan tentang siapa yang dapat disebut sebagai saudara Yesus, khususnya dalam konteks saudara secara rohani. Ingat bahwa yang datang adalah saudara jasmani Tuhan Yesus. Oleh karena itu, dengan kata lain Yesus ingin mengatakan bahwa walaupun ia memiliki saudara secara jasmani, yang lebih penting lagi adalah menjadi saudara Yesus secara rohani. Alkitab kita di bagian lain juga mengatakan bahwa Yesus adalah saudara yang sulung dan kita adalah saudara-saudara yang lainnya (Rm 8:29).

Oleh karena itu, tidak salah jika Yesus menunjuk murid-muridNya sebagai saudara-saudaraNya (tentu dalam konteks secara rohani), karena mereka adalah orang-orang yang senantiasa mengikuti Yesus (ay. 49). Bahkan secara lebih terang-terangan lagi, disebutkan bahwa orang yang pantas disebut sebagai saudara Yesus adalah mereka yang melakukan kehendak Bapa di surga (ay. 50). Oleh karena itu, jika kita sebagai orang percaya sudah melakukan apa kehendak Bapa di surga, maka kita pun secara otomoatis akan menjadi anak-anak Allah dan sekaligus menjadi saudara Yesus (secara rohani).

Hanya kita sendiri yang tahu apakah kita sudah melakukan kehendak Bapa atau belum. Hanya kita snediri pula yang tahu apakah kita sudah pantas disebut sebagai saudara-saudara Yesus. Bahkan walaupun kita saat ini belum pantas disebut sebagai saudara Yesus (karena masih belum sepenuhnya melakukan kehendak Bapa kita di surga), mari kita juga tetap dan sama-sama berusaha untuk semakin hari kita boleh semakin menyenangkan hati Tuhan, sehingga suatu saat nanti kita boleh layak disebut dan menjadi saudara-saudara Yesus.


Bacaan Alkitab: Matius 12:46-50
12:46 Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia.
12:47 Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau."
12:48 Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?"
12:49 Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
12:50 Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.