Jumat, 20 Februari 2015

Janda yang Mau Bekerja Keras



Jumat, 20 Februari 2015
Bacaan Alkitab: Rut 2:1-7
Tadi ia (Rut) berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia (Rut) datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia (Rut) tidak berhenti. (Rut 2:7)


Janda yang Mau Bekerja Keras


Sebelumnya saya mau meminta maaf kepada para pembaca renungan ini karena sudah hampir 2 bulan saya tidak  menulis renungan ini. Memang saya cukup banyak kesibukan di awal tahun,  bahkan pelayanan yang dulu saya tidak pernah saya pikirkan, kemarin sempat beberapa kali saya lakukan. Ke depannya, saya mungkin tidak dapat menulis renungan ini setiap hari, tetapi saya akan usahakan untuk tetap menulis. Dan saya butuh dukungan doa dari para pembaca agar Tuhan memberi hikmat kepada saya dan kemampuan untuk dapat menulis renungan ini secara rutin kembali.

Hari ini kita berbicara tentang seorang janda yang sangat luar biasa yang bernama Rut. Jika kita baca kisah Rut dari awal, maka kita akan mengetahui bahwa Rut adalah seorang Moab yang kemudian mengikuti mertuanya (Naomi) kembali ke Israel karena suaminya sudah meninggal. Ia adalah seorang janda. Ketika banyak janda dipandang negatif dan dipandang sebelah mata oleh orang-orang, Rut tetap mencoba untuk menjadi janda yang baik.

Rut pun mencoba untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dengan cara memungut bulir jelai ladang Boas, yang masih saudara dari suami Naomi (ay. 1-2).  Rut pun bekerja keras dengan cara memungut bulir-bulir jelai yang jatuh di belakang para penyabit yang sedarng bekerja (ay. 3). Ia melakukan itu dengan tekun dan setia.

Bahkan ketika Boas, sang pemilik ladang datang (ay. 4), mata Boas pun langsung tertuju kepada Rut hingga ia bertanya “Dari manakah perempuan ini?” (ay. 5). Saya percaya Boas berkata demikian bukan disebabkan karena Rut adalah orang yang cantilk. Sebagai orang kaya saya yakin tentu saja Boas sering melihat gadis-gadis atau perempuan-perempuan yang cantik. Oleh karena itu saya berpendapat bahwa Boas melihat kesungguhan hati dari seorang Rut yang bekerja keras.

Tidak hanya Boas yang berpendapat demikian, pegawai (bujang) Boas yang mengawasi para penyabit pun berkata bahwa ia adalah seorang perempuan Moab yang pulang bersama-sama dengan Naomi mertuanya (ay. 6). Bahkan bujang itu berkata bagaimana Rut datang kepadanya dengan sopan dan setelah ia diberi ijin, maka ia terus sibuk dari pagi sampai sekarang tanpa berhenti sedikitpun (ay. 7).

Kita bisa belajar banyak dari Rut yang dengan tidak malu melakukan bagiannya yaitu mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhannya. Di saat kita melihat banyak orang yang bermalas-malasan dalam bekerja (tidak hanya janda yang malas, bahkan orang yang bukan janda/duda pun sering menjadi orang yang bermalas-malasan), justru Rut memberikan teladan yaitu bekerja dengan tidak henti dari pagi hingga siang/sore. Rut memberikan teladan bahwa seseorang memang harus bekerja keras untuk dapat hidup, dan bukan hanya menggantungkan diri pada tangan orang lain.

Alkitab Perjanjian Baru juga  berkata bahwa jika ada orang yang tidak mau bekerja, janganlah ia makan (2 Tes 3:10). Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan ingin setiap dari kita bekerja keras untuk mencari nafkah. Memang betul rejeki itu datangnya dari Tuhan, tetapi jangan ada di antara kita yang mempermalukan nama Tuhan dengan berkata bahwa “Aku tidak mau bekerja, tetapi aku mau menerima berkat dari Tuhan karena Tuhan itu Maha Baik”.

Kepada orang-orang yang seperti itu, saya berani katakan bahwa seorang hamba Tuhan (pendeta) atau seorang pelayan Tuhan pun dapat dianggap bekerja ketika ia sungguh-sungguh melayani Tuhan dengan sepenuh hatinya. Pekerjaan mereka adalah melayani Tuhan dan seorang hamba Tuhan full timer pun pasti diberkati oleh Tuhan. Tetapi jika ada di antara kita tidak mau bekerja dan hanya duduk diam menanti berkat Tuhan, saya ragu bahwa orang tersebut mengerti kebenaran Firman Tuhan. Belajarlah dari Rut, sang janda yang rajin dan mau bekerja keras, belajarlah juga dari semut yang juga bekerja keras (Ams 6:6), belajarlah dari Allah Bapa dan Tuhan Yesus yang terus menerus bekerja (Yoh 5:17), bahkan jika itu semua tidak mempan, maka belajarlah pula dari Iblis, yang sampai hari ini dia bekerja untuk menyesatkan orang dan memanfaatkan setiap kesempatan sekecil apapun untuk menyesatkan orang (Why 20:7-8).



Bacaan Alkitab: Rut 2:1-7
2:1 Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas.
2:2 Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku."
2:3 Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh.
2:4 Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!"
2:5 Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?"
2:6 Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab.
2:7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak berhenti."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.