Jumat, 20 Februari 2015

Tanda dan Mujizat itu Untuk Siapa?



Senin, 23 Februari 2015
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 5:12-16
Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. (Kis 5:12)


Tanda dan Mujizat itu Untuk Siapa?


Sekarang ini, banyak gereja berlomba-lomba membuat kebaktian kebangunan rohani (KKR). Entah apa makna dari kata “KKR” tersebut, tetapi sepertinya kebanyakan gereja saat ini menganggap bahwa KKR adalah ibadah dimana ada mujizat Tuhan dan tanda-tanda heran dinyatakan dalam ibadah itu. Tidak heran banyak gereja mengambil tema tentang mujizat. Ada gereja yang memiliki tema “gereja yang penuh mujizat Tuhan”, tema “Mujizat untuk anda”, dan lain sebagainya.

Saya tentu saja tidak anti dengan mujizat, karena memang sejak zaman rasul-rasul di gereja mula-mula, mujizat sudah ada. Bahkan Alkitab Perjanjian Lama pun penuh dengan mujizat dan pertolongan Tuhan. Tuhan Yesus selama di dunia ini pun sering mengadakan mujizat, sebut saja mujizat air menjadi anggur, mujizat 5 roti dan 2 ikan cukup untuk 5.000 orang, mujizat menyembuhkan orang, mujizat membangkitkan orang mati, dan lain sebagainya.

Namun saya melihat dari sisi yang agak luas. Kata “tanda”, menggunakan bahasa Yunani “shmeia” yang berasal dari kata “shmeion” atau “semeion”, yang salah satu artinya adalah petunjuk atau isyarat. Bahasa kita  pun menggunakan kata “tanda” yang hampir sama maknannya dengan “rambu penunjuk”. Kata “mujizat” menggunakan bahasa Yunani “terata” yang berasal dari kata “terav” atau “teras”, yang juga dapat berarti suatu “pertanda sebelum terjadinya sesuatu”.

Oleh karena itu, saya sendiri melihat bahwa tanda dan mujizat itu memang penting dan memang ada di seluruh masa gereja, mulai dari gereja mula-mula, gereja di abad pertengahan, gereja di abad ke-21 dan juga di gereja akhir zaman. Akan tetapi tanda dan mujizat ini justru lebih berperan dalam pelayanan gereja keluar, yaitu supaya orang percaya kepada Tuhan. Tentu jika kita mengadakan KKR kesembuhan illahi atau kita mendoakan orang sakit dan orang itu sembuh, maka orang itu yang belum percaya kepada Tuhan akan percaya bahwa Tuhan adalah Tuhan yang menyembuhkan. Sampai di sini sesungguhnya saya melihat belum ada masalah.

Masalahnya mulai muncul pada saat gereja-gereja Tuhan justru menganggap tanda dan mujizat adalah yang terutama, bahkan bagi jemaat yang sudah rutin beribadah di  gereja tersebut. Gereja tersebut merasa bahwa jika ada ibadah tanpa ada jemaat yang disembuhkan atau tanpa ada mujizat Tuhan dinyatakan, maka ibadah tersebut terasa kurang Roh atau kurang rohani. Hal ini yang saya coba luruskan dalam renungan hari ini.

Jika kita membaca ayat dalam Kisah Para Rasul ini, maka kita akan melihat bahwa rasul-rasul mengadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak (ay. 12a). Orang banyak yang dimaksud di sini bukanlah jemaat Tuhan, melainkan orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan. Mereka adalah orang-orang Yahudi yang beribadah di Bait Suci, dan mereka melihat  tanda dan mujizat yang dilakukan oleh para rasul. Dalam ayat yang sama dinyatakan bahwa semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat (ay. 12b). Jadi jelas bahwa orang banyak dan orang percaya tidak ada kaitannya dalam hal ini.

Bahkan ayat selanjutnya  berbicara tentang apa yang dilakukan oleh orang-orang percaya. Walaupun banyak orang masih takut atau ragu-ragu masuk ke kumpulan orang percaya, tetapi mereka sangat dihormati orang banyak (ay. 13). Mengapa mereka sangat dihormati? Karena tanda-tanda dan mujizat yang dibuat oleh para rasul. Dan meskipun banyak orang yang masih takut bergabung, tetapi banyak juga di antara mereka yang percaya kepada Tuhan (ay. 14), meskipun mereka belum berani berkumpul dan bertekun dalam kumpulan orang percaya.

Orang-orang yang baru percaya ini (belum menjadi jemaat karena mereka belum berkumpul dalam persekutuan orang percaya) membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan dengan harapan disembuhkan oleh para rasul, antara lain rasul Petrus. Bahkan mereka percaya bahwa jika kena bayangan Petrus saja, maka orang yang sakit dapat disembuhkan (ay. 15). Selain orang-orang itu (yang memang tinggal di Yerusalem), banyak juga orang-orang yang masih belum percaya dari kota-kota sekitar Yerusalem yang datang untuk membawa orang-orang yang sakit dan diganggu roh jahat untuk disembuhkan (ay. 16).

Pertanyaannya, apakah ada tanda dan mujizat yang dinyatakan kepada kumpulan orang percaya? Jika kita membaca kitab Kisah Para Rasul, saya merasa bahwa hampir semua tanda dan mujizat yang dilakukan oleh para rasul ataupun hamba-hamba Tuhan ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya. Tanda-tanda dan mujizat adalah sebagai suatu “petunjuk awal” kepada orang yang belum tahu tentang Tuhan Yesus Kristus, agar mereka dapat percaya kepadaNya.

Bagaimana dengan kumpulan orang percaya yang hidup bertekun dalam pengajaran rasul-rasul? Sepengetahuan saya, hampir tidak ada berita tentang tanda-tanda dan mujizat yang dilakukan dalam kumpulan orang percaya tersebut. Para rasul berfokus pada adanya persekutuan yang indah di dalam Tuhan, bagaimana mereka melayani janda-janda dan orang-orang miskin, bertumbuh dalam pengajaran yang benar, dan tentu saja memberitakan Firman. Tetapi hampir tidak ada tanda dan mujizat yang dilakukan secara khusus oleh para rasul kepada jemaat mula-mula. Tanda dan mujizat itu hanya sebagai “pengantar” agar orang-orang datang dan percaya kepada Tuhan.

Jika gereja saat ini sangat fokus dan peduli dengan tanda dan mujizat, itu memang bagus, selama tanda dan mujizat itu lebih diarahkan kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus. Jemaat-jemaat Tuhan yang sudah cukup lama menjadi orang Kristen harusnya dapat menjadi seseorang  yang dewasa rohani, yang mampu berkata “jika aku hidup, aku hidup untuk Tuhan, dan jika aku mati, aku mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, aku adalah milik Tuhan” (Rm 14:8).

Memang setiap orang pasti pernah terserang penyakit, masalah dan lain sebagainya. Tetapi “mengobral” tanda dan mujizat dalam setiap ibadah juga kurang tepat. Jangan salah, jika orang sakit selalu dianggap orang yang membutuhkan mujizat, bukankah setiap orang pada nantinya harus mati? Bagaimana jika pendeta yang selalu mengagung-agungkan mujizat pada nantinya mati karena sakit penyakit? Mau dibawa kemana muka dari gereja Tuhan jika gereja Tuhan hanya mementingkan tanda dan mujizat, dimana setiap orang yang sakit pasti disembuhkan?

Kita harus menjadi lebih dewasa dan lebih bijaksana. Paulus pun memiliki duri dalam daging (yang ditafsirkan oleh sejumlah hamba Tuhan sebagai penyakit dalam dirinya). Paulus pun meminta agar Tuhan mengambil duri tersebut, tetapi Tuhan menjawab “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna” (2 Kor 12:7-9). Jika Paulus yang adalah seorang rasul Tuhan yang dipakai Tuhan luar biasa saja tidak mementingkan tanda dan mujizat dalam setiap pengajarannya, dan juga menekankan akan pemahaman yang benar tentang Firman Allah, beranikah kita bersikap lebih dari Paulus? Tanda dan mujizat memang penting, tetapi menurut pendapat saya, itu bukan yang utama. Yang lebih utama adalah bagaimana kita dapat hidup menurut kehendak Bapa, menurut standar Bapa, dan menyukakan hati Bapa. Saya takut jika kita hanya mementingkan tanda dan mujizat, tapi kita tidak dikenal oleh Bapa di Surga, maka kita akan dienyahkan Tuhan dan ditolak masuk ke dalam surga yang mulia (Mat 7:22-23).


Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 5:12-16
5:12 Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.
5:13 Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.
5:14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan,
5:15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.
5:16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.