Rabu, 1 April 2015
Bacaan Alkitab: Roma 12:1-2
Janganlah kamu
menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Rm 12:2)
Berubahlah!
Pada masa saya masih anak-anak (usia sekolah dasar/SD), saya ingat akan
sebuah film anak-anak yang berjudul Ksatria Baja Hitam. Dalam film tersebut
dikisahkan bahwa jagoan utama film itu dapat berubah dari manusia biasa menjadi
ksatria untuk mengalahkan musuhnya. Ketika sang jagoan belum berubah, ia tentu tidak dapat mengimbangi
musuh-musuhnya, tetapi begitu berubah menjadi ksatria, maka ia akan dapat
mengalahkan musuh-musuhnya dengan mudah. Ada cukup banyak film lain yang
seperti itu, sebut saja Sailor Moon, Saint Seiya, Ultraman, dan lain
sebagainya. Tetapi film Ksatria Baja Hitam adalah yang paling berkesan karena
setiap kali sang jagoan mau berubah, pasti disertai dengan suara “Berubah!”.
Ternyata, orang Kristen pun juga harus berubah. Awalnya, Paulus menulis
dalam kitab Roma bahwa ia menasehatkan jemaat untuk mempersembahkan tubuh
mereka sebagai suatu persembahan kepada Allah (ay. 1b). Persembahan tersebut
haruslah bukan persembahan yang biasa,
tetapi harus menjadi sebuah persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Nasehat tersebut
diberikan Paulus dengan hati dan motivasi yang tulus, yaitu demi kemurahan
Allah yang sudah dilimpahkannya bagi hidup kita (ay. 1a).
Lalu bagaimana kita harus berubah?
Sebelumnya kita harus tahu suatu dasar bahwa kita yang telah ditebus
menjadi anak-anak Allah, tidak boleh menjadi serupa dengan dunia ini (ay. 2a).
Lalu siapa yang harus kita serupai? Tentu saja kita harus menjadi serupa dengan
Yesus Kristus, Tuhan kita. Kita sebagai orang Kristen harus menjadi serupa
dengan Yesus Kristus yang mau taat dan setia melakukan kehendak Bapa (Flp
2:5-8). Kemudian, akan muncul pertanyaan yaitu bagaimana kita harus berubah?
Alkitab menjawab bahwa kita harus berubah oleh pembaharuan budi kita (ay.
2b). Kata “pembaharuan” di sini dalam bahasa aslinya (bahasa Yunani) adalah “metamorphousthe”,
yang memiliki akar kata yang sama dengan istilah metamorfosa atau metamorfosis
seperti yang kita pelajari dalam pelajaran biologi di sekolah. Metamorfosa
adalah suatu perubahan yang radikal dalam seluruh aspek suatu organisme
sehingga menjadi berbeda seluruhnya dari bentuk semula. Kita mengenal binatang
ulat yang setelah bermetamorfosa lalu menjadi kupu-kupu. Ulat dan kupu-kupu
memiliki natur yang sangat berbeda, baik dari segi fisik, kebiasaan, makanan,
dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, kita sebagai anak-anak Tuhan harus sadar bahwa hidup kita
harus berubah, berubah dari kodrat dosa (sinful
nature) menjadi kodrat Ilahi (divine
nature). Kita harus berani meninggalkan “hidup lama” kita dan menggantinya
dengan hidup yang baru, yaitu hidup yang sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Kita tidak
boleh hanya berpuas diri dengan standar “baik”, karena itu adalah hal yang umum
bagi orang-orang di luar Tuhan sekalipun. Kita harus sampai dapat mencapai
taraf “sempurna” (ay. 2c), karena Bapa kita di surga juga adalah sempurna (Mat
5:48).
Bacaan Alkitab: Roma 12:1-2
12:1 Karena itu, saudara-saudara,
demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu
adalah ibadahmu yang sejati.
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu
dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.