Senin, 18 Juli 2016

Apakah Kehendak Allah Itu? (Bagian 1 - Keselamatan)



Selasa, 19 Juli 2016
Bacaan Alkitab: Yohanes 6:38-40
“Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.” (Yoh 6:40)


Apakah Kehendak Allah Itu? (Bagian 1 - Keselamatan)


Bicara tentang Kehendak Allah, saya menghitung setidaknya ada 50-an ayat yang mengandung kata “Kehendak Allah” atau “Kehendak Bapa” di dalam Perjanjian Baru. Dari 50-an ayat tersebut, ada 3 buah ayat yang dengan sangat jelas dan terus terang menjelaskan mengenai kehendak Allah, yang akan dibahas dalam 3 buah judul renungan secara berseri mulai hari ini.

Kehendak Allah yang pertama adalah supaya orang diselamatkan. Hal ini dapat terlihat dari pernyataan di ayat 39 dan 40 yang menunjukkan beberapa hal, yaitu:
  • Supaya tidak ada orang yang terhilang;
  • Supaya orang-orang dibangkitkan pada akhir zaman; dan
  • Supaya orang yang melihat Anak (Tuhan Yesus) dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Dari deskripsi di atas, jelas bahwa Tuhan tidak menghendaki setiap orang binasa. Tuhan ingin sebanyak-banyaknya manusia dapat diselamatkan. Tuhan Yesus turun dari surga dan datang ke dunia ini bukan adalah untuk melakukan kehendak Allah Bapa (ay. 38). Dan kehendak Allah Bapa yang terpenting dan terutama adalah supaya setiap orang dapat diselamatkan.

Allah kita bukanlah Allah yang penuh murka yang ingin semua manusia binasa. Allah mengutus Anak-Nya yang Tunggal, Yesus Kristus untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang terhilang (Luk 19:10). Namun dibalik itu semua, ada suatu standar yang harus dipenuhi oleh manusia. Allah adalah Allah yang mengampuni manusia yang berdosa, tetapi tidak mentolerir adanya dosa sekecil apapun. Hal ini merupakan suatu natur Allah yang jelas, yaitu bahwa Allah adalah suci dan kudus.

Oleh karena itu dalam hal ini kita melihat adanya paradoks, yaitu Allah yang ingin manusia diselamatkan (menunjukkan kasih Allah), dan Allah yang tidak kompromi terhadap dosa (menunjukkan keadilan Allah). Oleh karena itu, walaupun Allah ingin manusia diselamatkan, ada suatu standar yang harus dipenuhi oleh manusia, yaitu hidup kudus karena Allah adalah kudus (1 Ptr 1:16). Ini menunjukkan bagian yang harus dikerjakan oleh manusia. Memang keselamatan adalah gratis oleh kasih karunia, tetapi meresponi dan mengerjakan keselamatan tersebut adalah proses perjuangan seumur hidup. Oleh karena itu Alkitab menulis agar kita mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar (Flp 2:12).

Jika keselamatan manusia adalah kehendak Allah, maka bagian kita adalah memastikan diri kita sudah selamat dan mengusahakan agar orang lain pun diselamatkan. Hal ini harus menjiwai seluruh aspek kehidupan kita, tidak hanya dalam hal pelayanan di gereja, tetapi juga kehidupan kita sehari-hari. Kita harus dapat menjadi pembawa terang, sehingga orang lain yang melihat kehidupan kita dapat melihat bahwa Allah memang hidup dan nyata dalam kehidupan kita. Melalui kehidupan kita yang memuliakan Tuhan, maka kita akan membawa orang-orang yang belum mengenal Tuhan kepada Jalan Keselamatan yang sejati. Sudahkah kita melakukan kehendak Allah yang pertama ini?


Bacaan Alkitab: Yohanes 6:38-40
6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.