Selasa, 19 Juli 2016
Bacaan
Alkitab: Yohanes 6:38-40
“Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat
Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman.” (Yoh 6:40)
Apakah Kehendak Allah Itu? (Bagian 1 - Keselamatan)
Bicara tentang Kehendak Allah, saya
menghitung setidaknya ada 50-an ayat yang mengandung kata “Kehendak Allah” atau
“Kehendak Bapa” di dalam Perjanjian Baru. Dari 50-an ayat tersebut, ada 3 buah
ayat yang dengan sangat jelas dan terus terang menjelaskan mengenai kehendak
Allah, yang akan dibahas dalam 3 buah judul renungan secara berseri mulai hari
ini.
Kehendak Allah yang pertama adalah
supaya orang diselamatkan. Hal ini dapat terlihat dari pernyataan di ayat 39
dan 40 yang menunjukkan beberapa hal, yaitu:
- Supaya tidak ada orang yang terhilang;
- Supaya orang-orang dibangkitkan pada akhir zaman; dan
- Supaya orang yang melihat Anak (Tuhan Yesus) dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Dari deskripsi di atas, jelas bahwa
Tuhan tidak menghendaki setiap orang binasa. Tuhan ingin sebanyak-banyaknya
manusia dapat diselamatkan. Tuhan Yesus turun dari surga dan datang ke dunia
ini bukan adalah untuk melakukan kehendak Allah Bapa (ay. 38). Dan kehendak
Allah Bapa yang terpenting dan terutama adalah supaya setiap orang dapat
diselamatkan.
Allah kita bukanlah Allah yang penuh
murka yang ingin semua manusia binasa. Allah mengutus Anak-Nya yang Tunggal,
Yesus Kristus untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang terhilang (Luk
19:10). Namun dibalik itu semua, ada suatu standar yang harus dipenuhi oleh
manusia. Allah adalah Allah yang mengampuni manusia yang berdosa, tetapi tidak
mentolerir adanya dosa sekecil apapun. Hal ini merupakan suatu natur Allah yang
jelas, yaitu bahwa Allah adalah suci dan kudus.
Oleh karena itu dalam hal ini kita
melihat adanya paradoks, yaitu Allah yang ingin manusia diselamatkan (menunjukkan
kasih Allah), dan Allah yang tidak kompromi terhadap dosa (menunjukkan keadilan
Allah). Oleh karena itu, walaupun Allah ingin manusia diselamatkan, ada suatu
standar yang harus dipenuhi oleh manusia, yaitu hidup kudus karena Allah adalah
kudus (1 Ptr 1:16). Ini menunjukkan bagian yang harus dikerjakan oleh manusia.
Memang keselamatan adalah gratis oleh kasih karunia, tetapi meresponi dan
mengerjakan keselamatan tersebut adalah proses perjuangan seumur hidup. Oleh
karena itu Alkitab menulis agar kita mengerjakan keselamatan dengan takut dan
gentar (Flp 2:12).
Jika keselamatan manusia adalah
kehendak Allah, maka bagian kita adalah memastikan diri kita sudah selamat dan
mengusahakan agar orang lain pun diselamatkan. Hal ini harus menjiwai seluruh
aspek kehidupan kita, tidak hanya dalam hal pelayanan di gereja, tetapi juga
kehidupan kita sehari-hari. Kita harus dapat menjadi pembawa terang, sehingga
orang lain yang melihat kehidupan kita dapat melihat bahwa Allah memang hidup dan
nyata dalam kehidupan kita. Melalui kehidupan kita yang memuliakan Tuhan, maka
kita akan membawa orang-orang yang belum mengenal Tuhan kepada Jalan
Keselamatan yang sejati. Sudahkah kita melakukan kehendak Allah yang pertama
ini?
Bacaan
Alkitab: Yohanes 6:38-40
6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku,
tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari
semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya
Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat
Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.