Kamis, 21 Juli 2016
Bacaan
Alkitab: 1 Petrus 2:15-16
“Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu
membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.” (1 Ptr 2:15)
Apakah Kehendak Allah Itu? (Bagian 3 – Berbuat Baik)
Ayat ketiga yang berbicara tentang
kehendak Allah secara terus terang adalah 1 Petrus 2:15. Dalam ayat tersebut
dikatakan bahwa kehendak Allah adalah agar kita berbuat baik (ay. 15). Tentu
saja kita tidak berbuat baik untuk mendapatkan keselamatan. Namun kita harus
berbuat baik karena kita sudah menerika kebaikan Tuhan yaitu kasih karunia yang
menyelamatkan kita.
Lebih dari itu, ayat tersebut
mengatakan bahwa kita perlu berbuat baik untuk membungkamkan kepicikan
orang-orang yang bodoh (ay. 15b). Alkitab juga berkata bahwa orang yang bodoh
adalah mereka yang tidak mau belajar untuk mengerti kehendak Allah (Ef 5:17).
Orang-orang yang tidak mau belajar untuk mengerti kehendak Allah adalah orang
yang bodoh, yang picik, yang tentu memiliki kehidupan yang “ngawur”.
Orang-orang seperti ini sangat mungkin tidak memiliki kehidupan yang baik.
Perbuatannya bukanlah memuliakan Tuhan,
tetapi justru sangat mempermalukan Tuhan.
Sebenarnya Alkitab sudah berkata dengan
jelas bahwa orang yang percaya kepada Allah, harus hidup sebagai hamba Allah
(ay. 16b). Artinya adalah kita yang mengaku sebagai anak-anak Allah harus bisa
hidup benar dan menjauhi kejahatan. Jangan sampai kita justru menyelubungi
kejahatan-kejahatan yang ada (ay. 16a), tetapi kita harus menelanjangi dosa dan
kejahatan yang ada. Itulah esensi dari berbuat baik, yaitu supaya diri kita
boleh bercahaya dan memancarkan terang kebenaran.
Dalam ayat lainnya, Alkitab berkata
bahwa kita harus berbuat baik supaya orang lain yang melihat perbuatan baik
kita akan memuliakan Bapa di Surga (Mat 5:16). Ini bukanlah perkara sederhana,
tetapi sangat sulit. Harus disadari bahwa kemanapun kita pergi, dimanapun kita
berada, kita sebagai orang Kristen membawa nama Kristus dalam hidup kita. Oleh
karena itu kita harus menjaga pikiran, perkataan, dan juga perbuatan kita.
Tentu dalam hal ini, jika hidup kita masih berantakan di dalam dosa, apalagi
dosa-dosa yang tidak jauh beda dengan apa yang dilakukan orang-orang yang
beragama lain atau tidak beragama, maka apa bedanya kita dengan mereka?
Harus kita sadari bahwa jika kita masih
hidup di dalam dosa, masih melakukan kejahatan, bahkan jika kita masih sama
dengan orang lain, maka itu bukanlah memuliakan nama Tuhan. Itu adalah
memalukan nama Tuhan. Itu sama saja dengan menyalibkan Tuhan Yesus untuk yang
kesekian kalinya. Hidup kita yang benar saja belum tentu cukup untuk membawa
orang lain mengenal Tuhan, apalagi jika hidup kita masih bermasalah dan tidak
lebih baik dari kehidupan orang lain. Jika kita yang masih hidup dalam dosa dan
kejahatan menawarkan Tuhan kita kepada mereka, tidakkah mereka menjawab, “Bagaimana
kami mau percaya kepada Tuhanmu, ketika hidupmu saja masih jauh lebih buruk
daripada hidup kami? Bukankah justru kamu yang harus percaya kepada Tuhan kami
karena kami sudah hidup lebih baik darimu?”.
Bacaan
Alkitab: 1 Petrus 2:15-16
2:15 Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu
membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
2:16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang
menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka,
tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.