Senin, 18 Juli 2016

Pentingnya Mengerti Kehendak Allah



Senin, 18 Juli 2016
Bacaan Alkitab: Matius 7:21-23
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” (Mat 7:21)


Pentingnya Mengerti Kehendak Allah


Banyak orang Kristen tidak pernah mempermasalahkan tentang pentingnya mengerti kehendak Allah. Mereka merasa bahwa ketika mereka pergi ke gereja, berdoa setiap hari (minimal ketika bangun tidur, sebelum tidur, dan juga sebelum makan), atau memberikan persembahan atau persepuluhan kepada Gereja, maka mereka menganggap bahwa mereka sudah melakuan kehendak Allah, dan berhak untuk masuk surga.

Kenyataannya, Tuhan Yesus sendiri yang berkata bahwa standar masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah melakukan kehendak Allah atau kehendak Bapa di surga (ay. 21). Hal ini adalah mutlak dan tidak dapat ditolerir lagi. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk mengerti apakah kehendak Allah itu, sehingga kita dapat melakukannya. Ingat bahwa standar yang ditetapkan Tuhan bagi manusia adalah untuk melakukan kehendak Allah, bukan hanya mengerti apalagi hanya mendengar saja.

Tuhan Yesus juga berkata bahwa pada hari terakhir, akan banyak orang berseru kepada Tuhan bahwa mereka sudah bernubuat demi nama Tuhan, mengusir setan demi nama Tuhan, dan mengadakan mujizat demi nama Tuhan (ay. 22). Akan tetapi jika diparalelkan dengan ayat sebelumnya (ay. 21), terlihat bahwa itu semua bukanlah kehendak Allah. Ini menjadi suatu peringatan keras bagi kita semua, termasuk bagi para pendeta dan orang-orang yang mengaku sebagai hamba Tuhan. Hal ini berarti bahwa kehendak Allah yang sebenarnya jauh lebih dalam dari sekedar membuat tanda-tanda yang terlihat seperti membuat mujizat, mengusir setan, dan bernubuat.
 
Adalah sangat menyedihkan jika para hamba Tuhan tersebut merasa sudah melakukan kehendak Allah melalui tanda-tanda yang terlihat tersebut. Pada hari terakhir, tidak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki diri lagi. Mereka tidak mau mengusahakan untuk mengerti kehendak Allah, sehingga pada hari terakhir, mereka dianggap sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan (ay. 23). Sebagai akibatnya, mereka ditolak oleh Tuhan Yesus sendiri. Mereka ditolak Tuhan Yesus sehingga tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga.
 
Tentu jika Tuhan tidak menyayangkan orang-orang yang mengaku sebagai hamba Tuhan (dengan segala mujizat yang dilakukan), maka ini pun juga menjadi pergumulan bagi setiap orang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus. Ada hal yang lebih penting dari sekedar mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan. Hal yang lebih penting itu adalah kehendak Allah. Setiap orang percaya harus menggumulkan sungguh-sungguh akan hal ini, yaitu mengerti kehendak Allah dan melakukannya dengan tekun dan setia. Ingat, bahwa ketika kita menghadap tahta pengadilan Kristus pada hari terakhir nanti, kita tidak akan ditanya “Apa jabatanmu? Berapa perpuluhanmu?”, dan lain sebagainya. Tetapi pada waktu itu kita akan ditanya, “Apakah kamu sudah melakukan kehendak Allah dalam hidupmu?”. Kira-kira bagaimana jawaban kita pada waktu itu?


Bacaan Alkitab: Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.