Jumat, 13 Juni 2014
Bacaan Alkitab: Ulangan 27:11-26
Terkutuklah orang
yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan. Dan seluruh
bangsa itu haruslah berkata: Amin! (Ul 27:26)
Amin untuk Kutuk Tuhan
Saya yakin bahwa hampir semua anak-anak Tuhan
sering berkata “Amin!” ketika Firman Tuhan disampaikan di gereja atau di
persekutuan. Bahkan sejak anak-anak (sekolah minggu) sekalipun, mereka sudah
diajar tentang doa yang selalu diakhiri dengan kata “Amin”. Kata “Amin” sendiri
secara sederhana dapat diartikan sebagai
“ya, sungguh, benar”, sehingga ketika kita mengucapkan “Amin” terhadap Firman Tuhan, maka kita meyakini dan
mengakui dengan lidah dan mulut kita bahwa Firman Tuhan yang disampaikan adalah
benar adanya.
Bahkan di beberapa gereja denominasi tertentu,
ada suatu kecenderungan bahwa setiap kali ibadah akan berakhir, maka pendeta
atau hamba Tuhan akan mengucapkan doa berkat dan/atau menyampaikan berkat
kepada jemaat, dan jemaat tersebut akan merespon dengan kata “Amin!”. Sebagai
contoh: pendeta mengatakan “Diberkatilah keluargamu”, maka jemaat serentak
menjawab “Amin!” dengan suara yang lantang, dan begitu seterusnya untuk setiap
berkat yang diucapkan oleh si pendeta. Bahkan mungkin rasanya kurang afdol jika
kata “Amin” tidak diucapkan dengan keras.
Memang mengucapkan kata “Amin” pun tidak
salah karena hal tersebut tertulis di Alkitab. Tetapi apa yang menjadi renungan
kita hari ini adalah apakah “Amin” itu hanya berani kita ucapkan saat Firman
Tuhan yang disampaikan adalah Firman Tuhan yang berbicara tentang berkat Tuhan yang
enak-enak saja? Saya mencoba mencari di dalam Alkitab, dan penyebutan kata “Amin”
pertama kali dalam Alkitab terjadi dalam kitab Ulangan, yang menjadi bagian
bacaan Alkitab kita pada hari ini.
Pada waktu itu Musa menyampaikan Firman Tuhan
kepada segenap bangsa Israel (ay. 11). Saat itu Musa membagi 2 bangsa Israel, 1
untuk memberkati dan 1 untuk mengutuki (ay. 12-13). Saya juga masih belum
terlalu paham mengapa dibagi sedemikian rupa, tetapi kita akan lebih melihat
ayat-ayat berikutnya, dimana untuk pertama kalinya kata “Amin!” diucapkan oleh
bangsa Israel, bahkan harus diucapkan dengan suara yang nyaring dan lantang
(ay. 14). Bahkan di Alkitab kita menggunakan tanda seru untuk menggambarkan
betapa lantang dan nyaring suara yang dihasilkan bangsa Israel.
Jika kita mau melihat ayat 15 s.d. 26, kita
akan mengerti bahwa bangsa Israel tidak mengucapkan “Amin” bagi ayat-ayat Tuhan
yang enak-enak saja atau mengandung berkat, akan tetapi mereka mengucapkan “Amin”
bagi kutuk Tuhan. Ada banyak kutuk Tuhan yang disebutkan mulai ayat 15 s.d 26,
antara lain kutuk Tuhan bagi orang yang membuat allah lain (ay. 15), kutuk
Tuhan bagi orang yang tidak menghormati orang tuanya (ay. 16), kutuk Tuhan bagi
orang yang suka berbuat kejahatan terhadap orang lain (ay. 17, 19), kutuk Tuhan
bagi orang yang menyesatkan orang lain (ay. 18), kutuk Tuhan bagi orang yang
melakukan penyimpangan seksual (ay. 20-23), kutuk Tuhan bagi orang yang
membunuh dan menerima suap untuk membunuh (ay. 24-25), dan kutuk Tuhan bagi
orang yang sudah mendengar hukum Taurat (Firman Tuhan) tetapi tidak
melakukannya dalam perbuatan (ay. 26).
Jika kita membaca ayat-ayat di atas tentang
kutuk Tuhan, kita mungkin merasa bahwa kutuk Tuhan itu sangat keras. Tetapi
jika kita mau membandingkan dengan sepuluh hukum Taurat yang diberikan Tuhan
kepada bangsa Israel, sesungguhnya ayat-ayat di sini hampir sama dengan apa
yang menjadi isi kesepuluh hukum Taurat tersebut. Akan tetapi jika dalam
Keluaran 20 hanya disampaikan tentang kesepuluh perintah Tuhan, maka di dalam
Ulangan 27 ini ditambahkan dengan kata “terkutuklah” yang menunjukkan
bahwa hal tersebut adalah hal yang
serius dan membutuhkan komitmen tinggi bangsa Israel untuk menaati Firman Tuhan
tersebut.
Walaupun mungkin hal ini adalah hal yang
cukup keras, bahkan bagi kita yang hidup di masa sekarang ini, saya percaya
bahwa bacaan Alkitab kita hari ini mengingatkan kita bahwa Alkitab tidak hanya
mengandung ayat-ayat yang berbicara tentang berkat saja. Alkitab juga berbicara
tentang standar Tuhan yang harus kita lakukan dalam kehidupan kita setiap hari.
Ayat-ayat di atas adalah ayat pendahulu sebelum janji berkat diberikan kepada
bangsa Israel. Jika bangsa Israel baik-baik mendengarkan suara Tuhan dan
melakukannya, maka Tuhan akan memberkati bangsa Israel secara luar biasa (Ul
28:1). Janji tersebut pun berlaku juga bagi Tuhan. Tuhan itu adalah Tuhan yang
adil. Dia memberikan janji berkat kepada orang yang mau mendengarkan dan
melakukan Firman Tuhan, dan janji kutuk jika orang tersebut tidak mau
mendengarkan dan melakukan Firman Tuhan. Kata “Amin” pun berlaku baik untuk
Firman Tuhan yang “enak” maupun Firman Tuhan yang “keras”, dan kita seharusnya
tidak hanya berkata “Amin” atas hal-hal yang enak saja.
Bacaan Alkitab: Ulangan 27:11-26
27:11 Pada hari
itu Musa memberi perintah kepada bangsa itu:
27:12
"Sesudah kamu menyeberangi sungai Yordan, maka mereka inilah yang harus
berdiri di gunung Gerizim untuk memberkati bangsa itu, yakni suku Simeon, Lewi,
Yehuda, Isakhar, Yusuf dan Benyamin.
27:13 Dan mereka
inilah yang harus berdiri di gunung Ebal untuk mengutuki, yakni suku Ruben,
Gad, Asyer, Zebulon, Dan serta Naftali.
27:14 Maka
haruslah orang-orang Lewi mulai bicara dan mengatakan kepada seluruh orang
Israel dengan suara nyaring:
27:15 Terkutuklah
orang yang membuat patung pahatan atau patung tuangan, suatu kekejian bagi
TUHAN, buatan tangan seorang tukang, dan yang mendirikannya dengan tersembunyi.
Dan seluruh bangsa itu haruslah menjawab: Amin!
27:16 Terkutuklah
orang yang memandang rendah ibu dan bapanya. Dan seluruh bangsa itu haruslah
berkata: Amin!
27:17 Terkutuklah
orang yang menggeser batas tanah sesamanya manusia. Dan seluruh bangsa itu
haruslah berkata: Amin!
27:18 Terkutuklah
orang yang membawa seorang buta ke jalan yang sesat. Dan seluruh bangsa itu
haruslah berkata: Amin!
27:19 Terkutuklah
orang yang memperkosa hak orang asing, anak yatim dan janda. Dan seluruh bangsa
itu haruslah berkata: Amin!
27:20 Terkutuklah
orang yang tidur dengan isteri ayahnya, sebab ia telah menyingkapkan punca kain
ayahnya. Dan seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!
27:21 Terkutuklah
orang yang tidur dengan binatang apa pun. Dan seluruh bangsa itu haruslah
berkata: Amin!
27:22 Terkutuklah
orang yang tidur dengan saudaranya perempuan, anak ayah atau anak ibunya. Dan
seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!
27:23 Terkutuklah
orang yang tidur dengan mertuanya perempuan. Dan seluruh bangsa itu haruslah
berkata: Amin!
27:24 Terkutuklah
orang yang membunuh sesamanya manusia dengan tersembunyi. Dan seluruh bangsa
itu haruslah berkata: Amin!
27:25 Terkutuklah
orang yang menerima suap untuk membunuh seseorang yang tidak bersalah. Dan
seluruh bangsa itu harus berkata: Amin!
27:26 Terkutuklah
orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan. Dan
seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.