Kamis, 8 Februari 2018
Bacaan
Alkitab: Matius 16:1-4
Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada
mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus
meninggalkan mereka dan pergi. (Mat 16:4)
Pornos dan Moichos (5): Pengulangan Jahat dan Tidak Setia
Bacaan Alkitab kita hari ini hampir
sama persis dengan ucapan Tuhan Yesus di dalam Matius 12:38-40. Memang ada
beberapa perbedaan antara apa yang diucapkan Tuhan Yesus di pasal 12 dan di
pasal 16. Tetapi mengingat Matius menulis peristiwa ini 2 kali, maka besar
kemungkinan ini adalah 2 kejadian yang berbeda. Besar kemungkinan kejadian yang
dicatat di pasal 16 ini terjadi setelah kejadian di pasal 12.
Pertama, jika dalam kejadian di pasal
12, ada ahli Taurat dan orang Farisi yang datang kepada Tuhan Yesus dan ingin
melihat tanda dari-Nya (Mat 12:38), maka di pasal 16 ini, orang Farisi dan
Saduki datang dan hendak mencobai Tuhan Yesus dengan cara meminta-Nya untuk
memperlihatkan suatu tanda dari surga kepada mereka (ay. 1). Dalam hal ini kita
melihat bahwa memang biasanya orang Farisi itu “satu grup/satu geng” dengan
ahli Taurat. Sementara itu orang Farisi dan Saduki biasanya sulit untuk bersatu
karena pandangan mereka yang berbeda, dimana orang Farisi mengakui adanya
kebangkitan orang mati sementara orang Saduki tidak (Kis 23:8). Namun kali ini
orang Farisi dan orang Saduki sama-sama bersatu untuk mencobai Tuhan Yesus.
Dalam hal ini mereka sama-sama merasa terganggu dengan khotbah dan pelayanan
Tuhan Yesus sehingga bisa bersatu untuk “membela agama mereka” dari ancaman
ajaran yang diajarkan Tuhan Yesus.
Kedua, di pasal 16 ini orang Farisi dan
orang Saduki sama-sama hendak mencobai Tuhan Yesus, sementara di pasal 12 tidak
digunakan kata “mencobai”. Kata “mencobai” dalam bahasa aslinya adalah peirazontes (πειράζοντες) dari akar kata
peirazó (πειράζω). Kata peirazó memiliki pengertian to make proof of, to attempt, test, tempt
(membuat bukti, mencoba, mengusahakan, menguji, mencoba, menggoda, membujuk).
Kata peirazó ini dapat bermakna
positif (dalam arti menguji kualitas sesuatu) namun juga dapat bermakna
negatif, yaitu to test one maliciously,
craftily to put to the proof his feelings or judgment (untuk menguji
seseorang yang dengan cara jahat, dengan dengki, atau dengan licik, untuk
membuktikan perasaan/pendapatnya atau penilaiannya). Saya rasa inilah maksud
orang Farisi dan orang Saduki mencobai Tuhan Yesus, karena mereka sudah
memiliki pendapat/penilaian bahwa Tuhan Yesus sedang mengajarkan ajaran yang
tidak sesuai dengan hukum Taurat, dan mereka hendak membuktikan pendapat mereka
tersebut dengan mencobai Tuhan Yesus melalui permintaan tanda tersebut.
Ketiga, di pasal 12 hanya dikatakan
bahwa mereka meminta suatu tanda, sementara di pasal 16 dikatakan bahwa mereka
meminta Tuhan memperlihatkan suatu tanda dari surga kepada mereka. Kata
memperlihatkan dalam bahasa aslinya adalah epideixai
(ἐπιδεῖξαι) dari akar kata epideiknumi
(ἐπιδείκνυμι). Kata epideiknumi ini
dapat memiliki pengertian to show, to
prove (memperlihatkan, menunjukkan, mempertontonkan, memunculkan,
membuktikan). Jadi selama ini bisa dikatakan orang Farisi dan orang Saduki
masih belum menganggap segala mujizat dan tanda yang dilakukan Tuhan Yesus
sebagai tanda yang berasal dari surga. Mereka masih perlu bukti lain untuk
dapat meyakinkan mereka bahwa Tuhan Yesus berasal dari surga. Oleh karena itu
mereka meminta suatu tanda dari surga, mungkin berupa suatu tanda spektakuler
dimana ada sesuatu yang turun dari langit dan dilihat oleh mereka semua.
Kata “surga”/”sorga” dalam bahasa
aslinya adalah ouranos (οὐρανός) yang
berarti heaven/heavens. Kata heavens ini
bisa merujuk kepada sky atau langit
di dalam atmosfer bumi, yaitu tempat dimana burung-burung terbang, bisa merujuk
kepada space atau langit di luar
atmosfer bumi atau yang kita kenal dengan luar angkasa, dan bisa merujuk juga
kepada heaven atau surga. Oleh karena
itu ketika orang Farisi dan orang Saduki meminta tanda dari ouranos berarti mereka ingin melihat
tanda di langit (entah langit sky atau
space). Bahkan mungkin mereka hendak
meminta tanda dari surga, tempat tahta Allah.
Oleh karena itu Tuhan menjawab bahwa
sebenarnya mereka (orang Farisi & Saduki, atau bahkan orang-orang Yahudi)
sangat paham melihat tanda-tanda di langit. Tuhan Yesus mengambil contoh bahwa
ketika petang hari langit (ouranos)
berwarna merah, maka mereka dapat berkata bahwa cuaca akan cerah (ay.2). Atau
ketika pagi hari langit (ouranos) berwarna
merah dan redup, maka hari buruk (ay. 3a). Padahal kata “merah” di ayat 2 dan
3a ini menggunakan kata yang sama, tetapi mereka dapat membedakan makna dari
merahnya langit di petang hari dan merahnya langit di pagi hari. Kata langit
yang digunakan di ayat 2 dan 3a ini juga kata yang sama yaitu ouranos. Jadi di sini Tuhan Yesus hendak
mengatakan mengapa mereka meminta tanda dari langit ketika mereka saja sudah
merasa ahli dalam membaca tanda-tanda di langit (ouranos) tersebut?
Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata
kepada mereka: “Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman
tidak” (ay. 3b). Kata “langit” di
ayat 3b ini juga menggunakan kata yang sama yaitu ouranos. Mereka sebenarnya sudah “ahli” dalam hal melihat rupa di
langit, tetapi mengapa mereka tidak jeli melihat tanda-tanda zaman?
Ada maksud lain dibalik jawaban Tuhan
Yesus di sini, dimana orang Farisi dan orang Saduki meminta tanda-tanda dari
surga/langit (sēmeion ek tou ourano/σημεῖον ἐκ τοῦ οὐρανοῦ), dan Tuhan Yesus menjawab bahwa mereka bisa
membedakan rupa di langit (prosōpon tou
ourano/ πρόσωπον τοῦ οὐρανοῦ)
tetapi tidak dapat membedakan (sēmeia tōn kairōn/ σημεῖα τῶν).
Ketika mereka meminta sēmeion ek tou
ourano dari Tuhan Yesus, sebenarnya mereka sudah bisa membedakan prosōpon tou ourano (perhatikan
sama-sama menggunakan kata ourano),
tetapi tidak dapat membedakan sēmeia tōn kairōn. Dalam hal
ini mereka belum dapat membedakan tanda-tanda (sēmeion atau sēmeia)
meskipun mereka sudah dapat mengamati surga/langit (ourano).
Dalam bahasa aslinya, kata “rupa” pada
ayat 3b menggunakan kata prosópon (πρόσωπον)
yang berarti the face (muka, rupa,
wajah), countenance (wajah), surface (permukaan, rupa), outward appearance (penampilan
luar/wujud yang terlihat). Jadi adalah lucu ketika orang Farisi dan orang
Saduki masih meminta suatu tanda (sēmeion)
dari surga (ouranos), padahal mereka
saja sudah dapat membedakan rupa (prosópon)
dari langit (ouranos). Lucunya lagi,
mereka malah belum bisa membedakan tanda-tanda zaman. Jadi kalaupun Tuhan Yesus
memberi tanda-tanda dari surga, tetapi mereka juga akan tidak dapat mengenalinya,
karena tanda-tanda zaman saja mereka tidak bisa membedakannya (karena kedegilan
hati mereka). Kata “zaman” dalam ayat ini menggunakan kata kairos (καιρός) yang
dapat berarti season (musim, masa), opportunity (kesempatan), occasion (peristiwa, kejadian), time (waktu, masa). Jadi tanda-tanda
zaman di sini bisa merujuk kepada tanda-tanda yang dibuat oleh Tuhan Yesus, yang
menunjukkan beralihnya zaman/masa hukum Taurat kepada zaman/masa anugerah. Inilah
yang tidak bisa dipahami oleh orang Farisi dan orang Saduki karena mereka masih
menganggap bahwa hukum Taurat itu sudah baik dan tidak perlu disempurnakan
lagi.
Tidak heran mereka menentang Tuhan
Yesus dan masih meminta serta menuntut suatu tanda. Akan tetapi sekali lagi
Tuhan Yesus berkata bahwa mereka adalah angkatan yang jahat dan tidak setia
(ay. 4a). Kata “jahat” dan “tidak setia” ini dalam bahasa aslinya menggunakan kata
ponēra (πονηρὰ) dari akar kata ponéros (πονηρός)dan moichalis (μοιχαλὶς). Kedua kata ini
sama persis dengan yang digunakan Tuhan Yesus dalam Matius pasal 12 (Mat
12:39). Kelanjutan jawaban Tuhan Yesus pun
sama dengan pasal 12, yaitu kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain
tanda nabi Yunus (ay. 4b). Kemudian setelah mengatakan itu Tuhan Yesus
meninggalkan mereka dan pergi (ay. 4c). Di pasal 16 ini, Tuhan Yesus tidak
menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu tanda nabi Yunus karena Ia telah
menjelaskannya sebelumnya sebagaimana yang tercatat di kitab Matius pasal 12.
Apa implikasinya bagi kita? Orang
Farisi sudah pernah meminta tanda kepada Tuhan Yesus di pasal 12 (bersama-sama
dengan ahli Taurat). Mereka juga sudah mendapatkan jawaban Tuhan Yesus mengenai
tanda nabi Yunus. Lucunya, orang Farisi mengulangi lagi permintaan tanda mereka
kepada Tuhan Yesus di pasal 16 (bersama-sama dengan orang Saduki). Mereka tidak
mau belajar dari kesalahan mereka. Setidaknya mereka lebih baik menanyakan apa
maksud tanda nabi Yunus yang dimaksud oleh Tuhan Yesus ketimbang kembali
meminta tanda. Ini menunjukkan pola pikir dan sikap orang Farisi yang sudah
tidak mau bertobat. Memang mereka masih dikatakan sebagai angkatan yang moichalis dan belum dianggap sebagai
angkatan yang pornos. Akan tetapi,
jika mereka tidak sungguh-sungguh berubah dan bertobat, maka mereka bisa sampai
di tingkatan yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Janganlah kita melakukan
kesalahan yang sama seperti yang dilakukan orang Farisi. Bertobatlah jika masih
ada kesempatan, sebelum kita menjadi bebal dan tidak dapat diperbaiki lagi.
Bacaan
Alkitab: Matius 16:1-4
16:1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai
Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada
mereka.
16:2 Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit merah, kamu
berkata: Hari akan cerah,
16:3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari
buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.
16:4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi
kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu
Yesus meninggalkan mereka dan pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.