Sabtu, 28
September 2013
Bacaan Alkitab:
Wahyu 20:7-15
“Dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan
ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan
mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.” (Why 20:10)
Disiksa Iblis di
Neraka?
Ketika masih
anak-anak, saya membayangkan neraka sebagai suatu tempat dimana orang-orang
jahat masuk ke dalamnya setelah mereka mati. Ditambah dengan film-film atau
cerita-cerita yang pernah saya lihat atau saya dengar, saya menggambarkan
neraka dimana setelah kita mati nanti, maka kita akan disiksa oleh iblis di
neraka. Kita akan menerima hukuman kekal di neraka nanti dan dihukum oleh
iblis. Jadi waktu itu saya menggambarkan neraka sebagai “kerajaan iblis” dimana
iblis berkuasa penuh untuk menghukum kita.
Gambaran itu
masih saya bawa terus-menerus bahkan hingga saya dewasa. Bahkan ketika dewasa
saya sempat membaca suatu selebaran yang ditulis oleh pendeta terkenal yang
(katanya) sudah pernah ditunjukkan neraka, dan beliau menggambarkan neraka
sebagai tempat orang-orang jahat disiksa oleh iblis. Tetapi ketika saya mencoba
untuk mempelajari Alkitab, muncul pertanyaan dalam diri saya. Benarkah iblis
menjadi penguasa neraka?
Saya menemukan
jawabannya di ayat-ayat ini. Memang ayat ini menggambarkan tentang kondisi pada
akhir zaman nanti, yaitu ketika Tuhan datang untuk yang kedua kalinya. Pada
kitab Wahyu disebutkan bahwa Iblis akan dilepaskan dari penjaranya (ay. 7) dan
menyesatkan bangsa-bangsa di seluruh bumi untuk berperang melawan orang-orang
kudus (ay. 8). Namun setelah itu, iblis dan bangsa yang berperang melawan orang-orang
kudus ini akan dikalahkan oleh Tuhan (ay. 9), bahkan Iblis yang menyesatkan
bangsa-bangsa tersebut juga dikalahkan dan dilemparkan ke lautan api dan
belerang dan disiksa siang dan malam selama-lamanya (ay. 10).
Baru setelah itu,
Tuhan turun dengan tahtaNya, dan langit serta bumi yang kita kenal sekarang ini
lenyap tak berbekas (ay. 11). Kemudian semua orang mati dihakimi di depan tahta
pengadilan Allah (ay. 12-13), dan maut beserta kerajaan maut juga dilemparkan
ke dalam api (ay. 14), dan semua orang yang tidak ditemukan namanya di dalam
kitab kehidupan itu dilemparkan juga ke lautan api (ay. 15). Jadi, kesimpulan
dari ayat-ayat ini adalah baik iblis maupun orang-orang yang tidak ada di dalam
kitab kehidupan (orang-orang yang menolak dan tidak percaya kepada Tuhan Yesus
sebagai Juruselamat) sama-sama dilemparkan ke lautan api yaitu neraka (ay. 10
dan 15), serta mereka sama-sama menerima siksaan kekal di neraka.
Alkitab merupakan
satu-satunya kitab suci agama di dunia ini yang menyatakan dengan jelas bahwa
iblis tidak menyiksa jiwa-jiwa di dalam neraka. Alkitab dengan jelas menyatakan
bahwa Iblis pun akan disiksa di neraka kekal. Ini berarti baik surga maupun
neraka ada dalam kendali Tuhan sepenuhnya. Berbeda dengan “ajaran” lain yang
menyatakan bahwa iblis berkuasa atas neraka. Jika memang iblis berkuasa di
neraka, tentu hal ini akan menjadi masalah, karena neraka menjadi wilayah yang
tidak dapat dikuasai oleh Tuhan.
Oleh karena itu,
mengingat iblis saja nanti akan dimasukkan ke dalam neraka, sudah sepantasnya
kita hidup menurut jalan Tuhan dan bukan hidup menurut jalan iblis. Sangat
disayangkan apabila ada orang (apalagi orang Kristen) yang masih suka melakukan
hal-hal seperti apa yang iblis lakukan. Pergi ke dukun untuk mencari kekayaan
dunia, pergi ke dukun agar bisa “memelet” orang, dan lain sebagainya. Ingat
bahwa cara tersebut mungkin bisa digunakan di dunia, tetapi tidak dapat membawa
kita ke surga. Melakukan cara-cara iblis sama saja dengan bersekutu dengan
iblis. Tidak percaya? Lihat saja kalimat iklan-iklan dukun di surat kabar.
Mereka meminta uang yang disebut dengan “mahar”. Apa gunanya mahar? Bukankah
mahar itu adalah syarat perkawinan? Jadi ketika kita membayar si dukun untuk
ilmu-ilmu tertentu, berarti kita sudah kawin (bersekutu) dengan iblis, dan jika
kita tidak bertobat, maka kita pun akan tetap bersekutu dengan iblis di dalam
lautan api yang kekal.
Ingat, iblis
tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dari lautan api kekal tersebut. Oleh
karena itu iblis akan berusaha sekeras mungkin untuk menarik banyak manusia
bersama-sama dengannya masuk ke neraka. Mana pilihan kita? Ikut jalan Tuhan
atau ikut jalan iblis?
Bacaan Alkitab:
Wahyu 20:7-15
20:7 Dan setelah
masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya,
20:8 dan ia akan
pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog,
dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya
pasir di laut.
20:9 Maka naiklah
mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang
kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan
mereka,
20:10 dan Iblis,
yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu
tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai
selama-lamanya.
20:11 Lalu aku
melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari
hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
20:12 Dan aku
melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu
dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan.
Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang
ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
20:13 Maka laut
menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut
menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi
masing-masing menurut perbuatannya.
20:14 Lalu maut
dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang
kedua: lautan api.
20:15 Dan setiap
orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia
dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.