Jumat, 27 September 2013

Disiksa Iblis di Neraka?

Sabtu, 28 September 2013
Bacaan Alkitab: Wahyu 20:7-15
Dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.” (Why 20:10)


Disiksa Iblis di Neraka?


Ketika masih anak-anak, saya membayangkan neraka sebagai suatu tempat dimana orang-orang jahat masuk ke dalamnya setelah mereka mati. Ditambah dengan film-film atau cerita-cerita yang pernah saya lihat atau saya dengar, saya menggambarkan neraka dimana setelah kita mati nanti, maka kita akan disiksa oleh iblis di neraka. Kita akan menerima hukuman kekal di neraka nanti dan dihukum oleh iblis. Jadi waktu itu saya menggambarkan neraka sebagai “kerajaan iblis” dimana iblis berkuasa penuh untuk menghukum kita.

Gambaran itu masih saya bawa terus-menerus bahkan hingga saya dewasa. Bahkan ketika dewasa saya sempat membaca suatu selebaran yang ditulis oleh pendeta terkenal yang (katanya) sudah pernah ditunjukkan neraka, dan beliau menggambarkan neraka sebagai tempat orang-orang jahat disiksa oleh iblis. Tetapi ketika saya mencoba untuk mempelajari Alkitab, muncul pertanyaan dalam diri saya. Benarkah iblis menjadi penguasa neraka?

Saya menemukan jawabannya di ayat-ayat ini. Memang ayat ini menggambarkan tentang kondisi pada akhir zaman nanti, yaitu ketika Tuhan datang untuk yang kedua kalinya. Pada kitab Wahyu disebutkan bahwa Iblis akan dilepaskan dari penjaranya (ay. 7) dan menyesatkan bangsa-bangsa di seluruh bumi untuk berperang melawan orang-orang kudus (ay. 8). Namun setelah itu, iblis dan  bangsa yang berperang melawan orang-orang kudus ini akan dikalahkan oleh Tuhan (ay. 9), bahkan Iblis yang menyesatkan bangsa-bangsa tersebut juga dikalahkan dan dilemparkan ke lautan api dan belerang dan disiksa siang dan malam selama-lamanya (ay. 10).

Baru setelah itu, Tuhan turun dengan tahtaNya, dan langit serta bumi yang kita kenal sekarang ini lenyap tak berbekas (ay. 11). Kemudian semua orang mati dihakimi di depan tahta pengadilan Allah (ay. 12-13), dan maut beserta kerajaan maut juga dilemparkan ke dalam api (ay. 14), dan semua orang yang tidak ditemukan namanya di dalam kitab kehidupan itu dilemparkan juga ke lautan api (ay. 15). Jadi, kesimpulan dari ayat-ayat ini adalah baik iblis maupun orang-orang yang tidak ada di dalam kitab kehidupan (orang-orang yang menolak dan tidak percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat) sama-sama dilemparkan ke lautan api yaitu neraka (ay. 10 dan 15), serta mereka sama-sama menerima siksaan kekal di neraka.  

Alkitab merupakan satu-satunya kitab suci agama di dunia ini yang menyatakan dengan jelas bahwa iblis tidak menyiksa jiwa-jiwa di dalam neraka. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Iblis pun akan disiksa di neraka kekal. Ini berarti baik surga maupun neraka ada dalam kendali Tuhan sepenuhnya. Berbeda dengan “ajaran” lain yang menyatakan bahwa iblis berkuasa atas neraka. Jika memang iblis berkuasa di neraka, tentu hal ini akan menjadi masalah, karena neraka menjadi wilayah yang tidak dapat dikuasai oleh Tuhan.

Oleh karena itu, mengingat iblis saja nanti akan dimasukkan ke dalam neraka, sudah sepantasnya kita hidup menurut jalan Tuhan dan bukan hidup menurut jalan iblis. Sangat disayangkan apabila ada orang (apalagi orang Kristen) yang masih suka melakukan hal-hal seperti apa yang iblis lakukan. Pergi ke dukun untuk mencari kekayaan dunia, pergi ke dukun agar bisa “memelet” orang, dan lain sebagainya. Ingat bahwa cara tersebut mungkin bisa digunakan di dunia, tetapi tidak dapat membawa kita ke surga. Melakukan cara-cara iblis sama saja dengan bersekutu dengan iblis. Tidak percaya? Lihat saja kalimat iklan-iklan dukun di surat kabar. Mereka meminta uang yang disebut dengan “mahar”. Apa gunanya mahar? Bukankah mahar itu adalah syarat perkawinan? Jadi ketika kita membayar si dukun untuk ilmu-ilmu tertentu, berarti kita sudah kawin (bersekutu) dengan iblis, dan jika kita tidak bertobat, maka kita pun akan tetap bersekutu dengan iblis di dalam lautan api yang kekal.

Ingat, iblis tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dari lautan api kekal tersebut. Oleh karena itu iblis akan berusaha sekeras mungkin untuk menarik banyak manusia bersama-sama dengannya masuk ke neraka. Mana pilihan kita? Ikut jalan Tuhan atau ikut jalan iblis?


Bacaan Alkitab: Wahyu 20:7-15
20:7 Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya,
20:8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.
20:9 Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka,
20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
20:11 Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
20:13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
20:14 Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
20:15 Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.