Kamis, 26 September 2013

Ketika Orang Kudus pun Protes



Kamis, 26 September 2013
Bacaan Alkitab: Wahyu 6:9-11
Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"” (Why 6:10)


Ketika Orang Kudus pun Protes


Di Jakarta, kegiatan rutin seperti pergi ke kantor setiap pagi dan pulang ke rumah setiap sore atau malam hari ini bisa menjadi kegiatan yang sangat melelahkan. Kepadatan lalu lintas dan kemacetan di Jakarta benar-benar membuat stress dan pusing. Tidak hanya kemacetan yang disebabkan oleh tingginya angka kendaraan bermotor, tetapi kelakuan para pengguna jalan (khususnya sepeda motor) yang seringkali ugal-ugalan atau tidak memikirkan orang lain pun bisa sangat berbahaya. Contohnya saja, ada segelintir pengendara sepeda motor yang tidak mau memakai helm, tidak ada kaca spion, knalpot berisik, lampu tidak nyala, dan lain sebagainya, tetapi gaya mengemudinya sangat membahayakan karena main potong kiri dan potong kanan. Sampai saya pun pernah protes ke Tuhan, “Ya Tuhan, mengapa sih orang-orang seperti itu kok ya nggak kecelakaan terus meninggal gitu, daripada menyusahkan pengendara lain dan membahayakan orang-orang yang sebenarnya sudah taat lalu lintas?”

Tanpa kita sadari, kita pun sering mengucapkan protes kita kepada Tuhan, khususnya apabila kita melihat orang-orang yang sering berbuat dosa tetapi hidupnya enak-enak saja. Atau melihat orang-orang yang “menganiaya” gereja Tuhan tetapi Tuhan tidak segera membalaskan kesalahan mereka. Seringkali protes kita hingga berkata negatif di hadapan Tuhan. Apakah hal itu salah menurut Firman Tuhan?

Saya tidak dapat mengatakan dengan pasti apakah hal itu salah atau tidak. Bahkan jika kita membaca dalam bacaan Kitab Suci kita hari ini, dikatakan bahwa di akhir zaman, ketika meterai kelima dibuka, maka orang-orang kudus, yaitu mereka yang telah mati karena Firman Tuhan dan karena kesaksian hidup mereka pun protes kepada Tuhan (ay. 9). Mereka yang meninggal karena mempertahankan iman mereka kepada Tuhan (yang artinya mereka pun adalah orang-orang yang “lebih hebat” dari kita), berseru dengan suara nyaring kepada Tuhan, “Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?” (ay. 10).

Jiwa-jiwa ini adalah mereka yang mati karena nama Tuhan. Mereka dibunuh bukan karena kesalahan mereka, tetapi karena mempertahankan iman mereka kepada Tuhan. Mereka tentunya memiliki iman yang sudah terbukti dan teruji, bahkan mungkin iman mereka lebih dari iman kita. Akan tetapi mereka pun sempat protes kepada Tuhan dan bertanya, “Berapa lama lagi ya Tuhan, Engkau tidak membalas darah kami ini?”.

Tetapi jika kita membaca ayat selanjutnya, Alkitab menulis bahwa masing-masing jiwa ini pun diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan (entah siapa yang mengatakan, apakah Tuhan sendiri ataukah malaikat Tuhan) agar mereka bersabar dan beristirahat sebentar lagi hingga genap jumlah orang-orang kudus yang akan dibunuh sama seperti mereka, barulah pembalasan dan hukuman Tuhan bisa dilakukan seluruhnya (ay. 11). Memang setelah meterai kelima ini, hukuman Tuhan atas bumi menjadi semakin luar biasa beratnya hingga akhirnya Tuhan menghakimi semua manusia dan melemparkan iblis dan para pengikutnya ke neraka, sedangkan orang-orang kudus menempati langit dan bumi yang baru.

Apa artinya ini? Saya melihat sebenarnya sah-sah saja protes kepada Tuhan. Tetapi dalam protes kita itu pun kita harus menjaga perkataan kita di hadapan Tuhan, jangan sampai kita menganggap diri kita lebih hebat daripada Tuhan (2 Ptr 2:11). Kita harus ingat bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha Adil dan Maha Bijaksana. Siapakah kita jika dibanding dengan Tuhan yang adalah pencipta kita? Ingat bahwa pembalasan itu adalah hak Tuhan, bukan hak kita (Ibr 10:30). Hanya Tuhan saja yang berhak membalas dan menghakimi, bukan kita. Walaupun kita tidak merasakan bahwa balasan Tuhan terhadap orang-orang fasik atau orang-orang yang sudah merugikan kita, tetapi ingatlah bahwa suatu saat nanti, pada saat akhir zaman, tidak ada satu orang pun yang akan luput dari penghakiman Tuhan nantinya. Sabarlah, dan biarlah kita melakukan bagian kita dan biarkan Tuhan sendiri yang melakukan bagianNya.


Bacaan Alkitab: Wahyu 6:9-11
6:9 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
6:11 Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.