Sabtu, 21 September 2019

Pornos dan Moichos (38): Tertulis dalam Sejarah Kehidupan


Minggu, 22 September 2019
Bacaan Alkitab: Ibrani 11:30-31
Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik. (Ibr 11:31)


Pornos dan Moichos (38): Tertulis dalam Sejarah Kehidupan


Kita tentu sudah familiar mengenai kisah Yosua ketika merebut kota Yerikho, misalnya bagaimana tembok Yerikho runtuh setelah dikelilingi sebanyak 7 kali. Tapi di balik kisah itu, tentu ada sosok pahlawan yang luar biasa bagi bangsa Israel (meskipun jika mau fair, sebenarnya orang tersebut adalah “pengkhianat” bagi orang sekotanya), yaitu Rahab. Rahab adalah orang yang menyembunyikan mata-mata Israel di atas sotoh rumahnya sehingga tidak tertangkap tantara Yerikho. Sebagai balasannya, Rahab sekeluarga diselamatkan oleh bangsa Israel dan kemungkinan besar diperhitungkan untuk masuk ke dalam kelompok orang Israel (Yos 2:1-24, Yos 6:1-27).

Menariknya lagi, Alkitab berterus terang mengenai siapakah Rahab itu. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Rahab adalah seorang perempuan sundal (Yos 2:1). Bahkan di ayat tersebut ditulis bahwa para pengintai tersebut tidur di situ. Kata “tidur” di ayat tersebut adalah וַיִּשְׁכְּבוּ־ (way·yiš·kə·ḇū-) yang selain dapat berarti berbaring (secara harafiah), juga dapat berarti lodged (tinggal). Memang masih bisa diperdebatkan apakah para pengintai tersebut “menggunakan jasa” Rahab ataukah hanya menyamar supaya tidak diketahui oleh tentara Yerikho. Tetapi menurut pemahaman saya, apapun yang dilakukan oleh kedua pengintai tersebut bukanlah hal yang mayor, tetapi justru apa pekerjaan Rahab inilah yang merupakan hal yang mayor.

Rahab memang berprofesi sebagai perempuan sundal. Dalam Yos 2:1 kata “perempuan sundal” menggunakan kata zō·nāh (זוֹנָ֛ה) dari akar kata zanah (זָנָה) yang berarti “orang yang melakukan percabulan, pelacur). Dalam kitab Ibrani, kata “perempuan sundal” menggunakan kata pornē (πόρνη) yang berarti pelacur perempuan. Jelas bahwa Rahab memang adalah seorang pelacur atau perempuan sundal di kota Yerikho pada waktu itu. Dalam hal ini, tindakan dan profesi Rahab sama sekali tidak patut untuk dicontoh. Namun demikian, nama Rahab disebutkan sebanyak 8 kali dalam Alkitab (5 dalam Perjanjian Baru dan 3 dalam Perjanjian Lama). Rahab bahkan menjadi salah satu nenek moyang dalam silsilah Yesus (Mat 1:5). Apa yang menyebabkan Rahab menerima kehormatan seperti itu?

Dalam konteks kitab Ibrani, khususnya di pasal 11, kita menemukan bahwa perikop ini berbicara banyak mengenai iman. Apakah iman itu? Secara sederhannya, iman artinya percaya terhadap sesuatu. Tetapi dari contoh-contoh yang disajikan, ternyata iman tidak sesederhana itu. Iman tidak hanya berupa keyakinan dalam pikiran saja, tetapi harus sampai pada tindakan yang nyata yang ditunjukkan oleh tokoh-tokoh iman.

Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, kita melihat 2 contoh, bagaimana iman yang ditunjukkan oleh orang Israel, yaitu ketika mengelilingi tembok Yerikho selama 7 hari lamanya hingga tembok tersebut runtuh (ay. 30). Namun demikian, di ayat setelahnya, kita melihat bagaimana iman Rahab yang nyata-nyata adalah seorang perempuan sundal di kota Yerikho. Muncul pertanyaan, “Jika demikian, apakah Rahab beriman? Karena jelas-jelas ia telah bersundal?”

Menjawab pertanyaan ini, kita harus melihat bahwa kehidupan Rahab dahulu memang sangat salah. Tetapi ketika ia mendengar mengenai Allah orang Israel (karena berita mengenai kemenangan orang Israel pastilah sudah tersebar luas di kalangan bangsa-bangsa Kanaan), ia lalu menjadi percaya kepada Allah. Dalam hal ini, iman Rahab awalnya memang baru iman berupa keyakinan dalam pikiran. Namun ketika para pengintai Israel itu datang, dan Rahab menyadari bahwa kedua orang tersebut adalah musuh bangsanya, maka ia dihadapkan pada 2 pilihan: membela bangsanya, ataukah melakukan sesuatu bagi bangsa pilihan Allah.

Iman Rahab nyata dan lengkap ketika ia pada akhirnya memilih untuk menyembunyikan kedua pengintai tersebut. Jelas bahwa pada akhirnya pilihan yang diambilnya itu tidak  keliru karena ia tidak jadi ikut binasa bersama-sama dengan orang Yerikho, tetapi justru diselamatkan karena telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik (ay. 31). Lebih lanjut lagi, ia diterima masuk ke dalam kelompok orang Israel, menjadi istri dari salah satu orang Israel yang pada akhirnya nanti menjadi nenek moyang Daud hingga juga masuk ke dalam silsilah Yesus Kristus.

Namun demikian, ingat bahwa setiap kesalahan pasti membawa konsekuensi. Rahab memang sudah menjadi pahlawan bagi orang Israel. Ia juga menjadi salah satu contoh pahlawan iman atau tokoh iman. Namun, sejarah tetap mencatat bahwa ia adalah seorang perempuan sundal, suatu profesi yang mungkiin sangat memalukan dan bahkan menjijikkan. Sampai kapanpun di dunia ini, mungkin Rahab akan tetap identic dengan hal tersebut, kecuali mungkin setelah di surga dimana kita akan diberikan nama yang baru oleh Tuhan.

Oleh karena itu, perhatikanlah kehidupan kita dengan sungguh-sungguh. Jangan pernah sekalipun melakukan tindakan yang memalukan, apalagi jika terkait dengan percabulan dan perzinahan. Sejarah manusia akan mencatat bagaimana kehidupan kita. Apakah kita memiliki sejarah yang baik, ataukah pernah memiliki sejarah yang kelam. Apalagi di zaman digital seperti sekarang ini. Jangan sampai suatu saat nanti anak cucu kita mencoba mencari tahu nama kita di mesin pencari, dan menemukan bahwa kita pernah melakukan percabulan yang memalukan. Bahkan kalaupun tidak ada yang mengetahui, suatu saat nanti kita semua akan telanjang di hadapan-Nya dalam penghakiman Tuhan. Sudah siapkah kita mempertanggungjawabkan perbuatan kita kepada-Nya?



Bacaan Alkitab: Ibrani 11:30-31
11:30 Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya.
11:31 Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.