Selasa, 02 Juni 2020

Kawanan Kecil yang Terpilih


Selasa, 02 Juni  2020
Bacaan Alkitab: Lukas 12:29-34
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. (Luk 12:32)


Kawanan Kecil yang Terpilih


Frasa “kawanan kecil” hanya terdapat satu kali di dalam Alkitab, yaitu di Injil Lukas pasal 12 ini. Tentu untuk dapat memahami ayat ini dengan benar, kita perlu melihat konteks ayat tersebut. Dalam ayat sebelumnya dikatakan bahwa agar orang percaya tidak mempersoalkan mengenai apa yang akan kita makan ataupun apa yang akan kita minum (ay. 29). Kita tidak perlu cemas dan mempersoalkan hal-hal jasmani seperti makanan maupun pakaian. Semuanya itu dicari oleh bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapa kita di surga tahu bahwa kita memang memerlukan semuanya itu (yaitu makanan, pakaian, uang, dan segala kebutuhan jasmani) (ay. 30).

Tentu di sini kita harus memahami bahwa Tuhan memiliki tatanan yang sangat mulia. Tatanan tersebut dalam konteks ini adalah bahwa mereka yang hidup bertanggung jawab dengan cara bekerja keras mencari nafkah, pasti akan memperoleh rejeki. Ini adalah tatanan yang umum, dan juga berlaku secara universal (termasuk bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Allah, orang beragama lain, bahkan orang atheis sekalipun). Memang terkadang Tuhan memberikan mujizat ketika kita belum dewasa, misalnya ketika kita masih hidup dalam kepicikan dan belum dapat hidup bertanggung jawab. Misalnya ketika kita dalam keadaan terjepit karena hutang (yang sebagai dampak dari kebodohan kita mengelola uang dan keserakahan kita atau keborosan kita, atau karena kita suka berjudi), Tuhan dapat memberikan jalan keluar yang ajaib sehingga hutang kita lunas. Tetapi secara umum, tatanan Tuhan adalah bahwa orang yang bekerja keras, yang hemat, yang hidup bertanggung jawab, tidak boros pasti juga akan hidup berkecukupan.

Dalam hal ini Tuhan Yesus mengatakan agar orang percaya mencari kerajaan-Nya (Kerajaan Allah atau Kerajaan Bapa), maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepada kita (ay. 31). Dalam hal ini, ayat 29-31 memiliki ayat paralel di Injil Matius yang sudah sangat sering kita dengar (Mat 6:31-33). Saya sendiri sudah pernah mengupas mengenai apa yang dimaksud dengan kata “semuanya itu”, yang sering disalahartikan oleh orang Kristen dan para pembicara/pengkhotbah. Semuanya itu bukanlah segala kelimpahan, tetapi konteksnya adalah kebutuhan pokok, yaitu makanan dan pakaian yang secukupnya. Jika kita hidup bertanggung jawab dan bekerja keras, paling tidak kita pasti akan dapat makan dan memakai pakaian untuk menutupi ketelanjangan kita.

Dalam perikop di Injil Lukas ini, ada satu ayat yang unik yang berbunyi demikian: “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu”. Ayat ini tidak ada dalam perikop paralel di Injil Matius. Mengapakah Tuhan Yesus menggunakan frasa “kawanan kecil” dalam ayat 32 ini?

Kata kawanan (poimnion atau ποίμνιον) ini merujuk kepada sekawanan domba-domba yang dituntun oleh gembala. Kata ini ada dalam ayat lain seperti Kis 20:28-29 dan 1 Ptr 5:2-3 yang merujuk kepada jemaat Tuhan yaitu jemaat mula-mula dalam konteks itu. Kita tentu sudah lebih memahami makna kata “kawanan” karena Tuhan Yesus adalah Gembala yang baik, yang menuntun domba-domba-Nya sebagai suatu kawanan. Akan tetapi, mengapa Tuhan Yesus menyebutkan kawanan tersebut sebagai kawanan yang kecil? Bukankah akan lebih baik jika kawanan itu adalah kawanan yang besar, dimana banyak orang masuk ke dalam karya keselamatan Allah?

Kita harus memahami bahwa dalam ayat 32 ini dikatakan bahwa kawanan kecil ini adalah kawanan yang diperkenan Bapa untuk menerima kerajaan tersebut. Kerajaan yang dimaksud adalah kerajaan Allah yang sudah datang dan akan nyata kelak ketika Tuhan Yesus datang kembali untuk menjadi Raja dalam kerajaan Allah selama-lamanya. Memang Tuhan Yesus mati di atas kayu salib untuk menebus dosa dunia, yaitu menebus dosa seluruh umat manusia. Tetapi dalam ayat lain juga dikatakan bahwa mereka yang mau masuk ke dalam kerajaan surga harus masuk melalui pintu yang sesak dan jalan yang sempit (Mat 7:13-14). Bahkan Tuhan Yesus juga berkata supaya kita berjuang untuk masuk ke dalam pintu yang sesak itu, karena banyak orang akan berusaha untuk masuk tetapi tidak dapat (Luk 13:24). Dalam hal ini nyata bahwa kerajaan Allah memerlukan perjuangan dan ketekunan untuk dapat memasukinya. Dibutuhkan perjuangan untuk meninggalkan dosa dan percintaan dunia agar kita boleh diperkenankan masuk ke dalamnya.

Itulah sebabnya, keselamatan sebenarnya adalah sesuatu yang sangat mahal. Dikatakan sangat mahal karena harga keselamatan itu sendiri adalah darah Allah Anak yang telah mati ketika Ia menjadi manusia dan disamakan seperti kita. Mungkin ada yang berpendapat bahwa “Kan orang Kristen itu banyak di dunia ini, bahkan menjadi agama terbesar di dunia. Mengapa disebut sebagai kawanan kecil?”. Fakta itu memang benar adanya, tetapi Tuhan tidak hanya peduli akan kuantitas, tetapi Ia lebih peduli akan kualitas iman yang harus dimiliki oleh orang percaya. Ada standar iman yang harus dipenuhi oleh mereka yang mengaku sebagai orang Kristen. Sayangnya tidak banyak orang Kristen mau memperkarakan hal ini, dan bahkan lebih sedikit lagi orang Kristen yang mau berjuang dan berusaha untuk mencapai standar iman tersebut.

Sangat mungkin bahwa dari jutaan bahkan milyaran orang yang mengaku Kristen (atau setidaknya tercatat beragama Kristen) hanya sedikit yang benar-benar diperkenankan masuk ke dalam kerajaan Allah. Bukan karena Tuhan tidak ingin banyak orang selamat, tetapi karena orang-orang tersebut sudah merasa puas dengan status agama Kristen di KTP mereka, atau sudah merasa menjadi orang Kristen yang baik dengan datang ke gereja setiap minggu dan memberi persembahan. Tuhan Yesus sendiri dengan tegas dan jelas berkata bahwa akan ada banyak orang Kristen (dan bahkan para pelayan Tuhan, hamba Tuhan, pengkhotbah dan pendeta) yang datang kepada Tuhan pada hari penghakiman nanti, dan mereka merasa sudah berhak masuk ke dalam kerajaan surga. Pada saat itu Tuhan akan menolak mereka karena mereka sebenarnya melakukan kejahatan (Mat 7:21-23). Mereka mungkin sudah merasa melakukan pelayanan-pelayanan rohani di gereja maupun jemaat, tetapi mereka tidak mau sungguh-sungguh memperkarakan keadaan mereka dan tidak mau memilih jalan sesak. Mereka lebih memilih pintu yang lebar yang lebih nyaman untuk mereka dan tidak mau berusaha untuk berjuang masuk melalui pintu yang sesak itu. Hal sangat mengerikan karena Tuhan Yesus baru akan berterus terang pada hari penghakiman nanti. Artinya adalah mereka yang tidak serius memperkarakan kondisi iman mereka di hadapan Tuhan pada hari-hari hidupnya bisa jadi akan terkejut ketika mendapati kondisi batin mereka yang ternyata sangat buruk di hadapan Tuhan saat mereka mati atau saat Tuhan Yesus datang kembali sebagai Raja.

Penggunaan kata “kawanan kecil” dalam hal ini dapat merujuk bahwa sangat mungkin hanya ada sebagian kecil saja dari orang-orang Kristen yang sungguh-sungguh berjuang hidup benar di hadapan Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang mau mendengarkan suara Gembala mereka dan mau mengikut dan mengiring Sang Gembala kemanapun Ia membawa mereka. Hal ini dapat merujuk bahwa mereka yang masuk ke dalam “kawanan kecil” adalah orang-orang yang mungkin dipandang aneh oleh sebagian besar orang Kristen karena memiliki cara hidup yang berbeda dan tidak wajar, misalnya saja selalu mempersoalkan keberadaannya yang masih berdosa, selalu bertobat dan meminta ampun, selalu ingin hidup benar dan tidak bercacat cela di hadapan-Nya, selalu mengingat bahwa suatu saat mereka pasti akan mati, dan selalu menaruh pengharapan mereka pada hari kedatangan Tuhan Yesus, dimana pada saat itu semua manusia akan dihakimi. Mereka mungkin dipandang “nyentrik” oleh kebanyakan orang Kristen, tetapi bisa jadi justru orang-orang inilah adalah orang-orang yang benar karena mereka berjuang untuk hidup sebenar-benarnya di hadapan Allah.

Tentu cara yang paling baik adalah dengan memperkarakan hidup kita masing-masing di hadapan Tuhan. Perkarakan diri kita, jangan-jangan masih ada hal-hal yang belum kita lakukan sebagai bagian kita, atau masih ada dosa-dosa tersembunyi yang harus kita akui dan kita selesaikan di hadapan Tuhan. Kita tentu tidak perlu sibuk mengurusi orang lain jika kita belum mengurusi keberadaan diri kita sendiri di hadapan-Nya. Jangan sampai kita sibuk dengan segala rutinitas hidup dan bahkan rutinitas pelayanan, tetapi kita tidak pernah berjuang dan memperkarakan apakah kita sudah layak masuk ke dalam “kawanan kecil” tersebut. Setidaknya mereka yang menjadi bagian dalam kawanan kecil tersebut pasti memiliki ciri-ciri yang terlihat antara lain: 1) tidak sibuk menggenggam harta dunia; 2) rela melepaskan apapun juga demi kerajaan Allah; 3) memiliki hati yang suka memberi dan membantu orang lain; 4) menaruh hati di dalam kerajaan surga (ay. 33-34). Orang-orang seperti ini pastilah tidak melakukan hal-hal yang membahayakan sesamanya, dan bahkan memiliki keagungan hidup sebagai anak-anak Allah dan bagian dari kawanan kecil tersebut. Sudahkah kita memperkarakan hidup kita masing-masing?



Bacaan Alkitab: Lukas 12:29-34
12:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
12:30 Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.
12:33 Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat.
12:34 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.