Senin, 20 Januari 2013
Bacaan Alkitab: Markus 9:20-29
“Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat?
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"” (Mrk 9:23)
“Jika Tuhan
Dapat?”
Berapa kali kita pernah berdoa ketika kita
mengalami masalah? Berapa kali dalam doa-doa kita, kita berdoa namun dengan
penuh keragu-raguan di dalam hati kita. Mungkin dalam pikiran kita, “Ah, jika Tuhan
bisa menyembuhkan, tolong sembuhkan saya ya Tuhan”. Hari ini kita akan melihat
apakah doa semacam itu sudah sesuai dengan doa yang dikehendaki Tuhan atau
belum.
Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara
tentang bagaimana seorang anak yang sering dirasuk roh jahat, dibawa kepada
Yesus (ay. 20a). Waktu roh jahat (di dalam tubuh anak itu) melihat Yesus,
Alkitab menulis bahwa anak itu segera diguncang-guncangkan hingga anak itu terpelanting
ke tanah dan terguling-guling serta mulutnya berbusa (ay. 20b). Sepertinya roh
jahat itu sudah menguasai anak tersebut cukup lama, karena sejak masa kecil,
anak itu sudah sering mengalami kejadian di atas, bahkan seringkali roh jahat
tersebut membuat anak kecil tersebut masuk ke dalam api atau air (ay. 21-22a).
Dari gambaran di atas jelas bahwa roh jahat
yang ada dalam diri anak tersebut bukanlah roh jahat yang biasa-biasa saja, bahkan
dapat saya katakan bahwa roh jahat yang ada di dalam tubuh anak tersebut sudah
roh jahat “kelas tinggi”. Si orang tua anak tersebut mungkin sudah berkali-kali
mencoba meminta tolong kepada orang-orang yang ia rasa sanggup menyembuhkan
anaknya, mulai dari tabib, dukun, bahkan mungkin para imam. Mungkin sudah
sangat banyak biaya dan uang yang sudah dikeluarkan untuk anak tersebut, tetapi
hasilnya sia-sia belaka. Oleh karena itu, orang tua anak tersebut datang kepada
Yesus dengan perkataan “jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan
kasihanilah kami” (ay. 22b).
Orang tua anak tersebut menganggap Yesus sama
seperti orang-orang lain yang sudah ia mintai tolong sebelumnya, dengan hasil
nol besar. Oleh karena itu, Yesus menjawab dengan tegas, “Katamu: jika Engkau
dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” (ay. 23). Perhatikan
tanda seru yang diucapkan Yesus, menunjukkan intonasi yang tegas dan keras.
Sangat jarang Yesus mengucapkan sesuatu dengan menggunakan tanda seru. Oleh
karena itu, kebenaran Firman Tuhan bahwa “Tiada yang mustahil bagi orang yang
percaya!” adalah sesuatu yang benar dan perlu diperhatikan dengan
sungguh-sungguh oleh kita semua.
Untunglah si orang tua anak tersebut
menyadari kekeliruannya, dan langsung berteriak “Aku percaya. Tolonglah aku
yang tidak percaya ini!” (ay. 24). Segera sesudah orang tua anak tersebut
mengucapkan kepercayaannya, Yesus pun mengusir roh jahat tersebut (ay. 25). Roh
jahat tersebut kemudian keluar dari tubuh anak
tersebut sambil menggoncang-goncangkan tubuh anak itu dengan hebat
hingga si anak jatuh lemas, sehingga orang-orang mengira anak tersebut sudah
mati (ay. 26).
Walaupun demikian, Tuhan Yesus adalah
penyembuh yang sempurna. Ia tidak mengusir roh tersebut kemudian membiarkan
anak tersebut mati, tetapi Ia membangunkan anak tersebut hingga dapat bangkit
sendiri (ay. 27). Ternyata sebelum orang tua anak tersebut datang kepada Yesus,
ia sudah membawa si anak kepada murid-murid Yesus. Hal ini terlihat dari
percakapan Yesus dan murid-muridNya selanjutnya, dimana murid-muridNya bertanya
mengapa mereka tidak dapat mengusir roh jahat tersebut (ay. 28). Yesus pun
menjawab, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa” (ay. 29). Dalam ayat
paralel di kitab Matius perkataan Yesus ini ditambahkan menjadi “Jenis ini
tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa” (Mat 17:21).
Sebenarnya Tuhan sudah memberikan kuasa
kepada kita, orang-orang yang telah percaya kepada Yesus. Akan tetapi
seringkali dalam doa-doa kita, sepertinya kita kurang yakin dengan kuasa doa
kita. Seringkali kita berdoa seperti ucapan si orang tua anak tersebut. Ketika
doa kita sepertinya “tidak manjur”, ada 3 kemungkinan yang dapat terjadi: 1) doa
kita salah sehingga Tuhan tidak menjawab doa kita; 2) belum waktu Tuhan untuk
menjawab doa kita; atau 3) doa kita benar tetapi tingkat iman dan kerohanian
kita tidak cukup untuk membuat doa kita terjawab. Dalam pilihan ketiga
tersebut, khususnya untuk doa-doa yang sudah “tinggi” tingkatannya, seperti doa
peperangan melawan roh jahat, doa syafaat untuk memenangkan jiwa-jiwa, atau doa
pergumulan yang sangat berat, kita tidak dapat menghadapinya dengan persiapan
yang biasa-biasa saja. Perlu ada jam doa dan puasa yang rutin kita lakukan
untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan, sehingga iman kita semakin dikuatkan,
dan kita semakin mengerti apa sebenarnya kehendak Tuhan bagi kita. Oleh karena
itu, ketika doa kita tidak dijawab-jawab Tuhan, masalahnya sebenarnya bukan
terletak pada Tuhan, karena Tuhan selalu dapat menjawab doa kita, tetapi
seringkali permasalahannya ada pada kita sendiri. Kita belum menyiapkan diri
kita sungguh-sungguh untuk berdoa, atau mungkin iman kita tidak cukup kuat
sehingga kita berdoa, “Tuhan jika Engkau dapat, tolong sembuhkan saya”.
Doa “Jika Tuhan dapat” itu sebenarnya
menunjukkan bahwa kita belum sungguh-sungguh mengerti apa kehendak Tuhan dalam
hidup kita. Sehingga kita berdoa, “jika Tuhan dapat, tolong berikan saya mobil
baru”, “Jika Tuhan dapat, tolong berikan saya pacar baru”, dan lain sebaginya. Justru
yang harus kita lakukan adalah memiliki waktu-waktu pribadi kita dengan Tuhan dalam
doa dan puasa, sehingga ketika kita berdoa kita sudah tahu terlebih dahulu apa
yang kita doakan, dan apa yang kita doakan suah sesuai dengan kehendak Tuhan, serta
kita yakin bahwa Tuhan pasti akan menjawab doa kita yang sudah sesuai kehendak
Tuhan tersebut.
Bacaan Alkitab: Markus 9:20-29
9:20 Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu
roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu
terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.
9:21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak
itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa
kecilnya.
9:22 Dan seringkali roh itu menyeretnya ke
dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau
dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau
dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
9:24 Segera ayah anak itu berteriak:
"Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin
datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai
kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau,
keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
9:26 Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak
dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang
yang berkata: "Ia sudah mati."
9:27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu
dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.
9:28 Ketika Yesus sudah di rumah, dan
murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami
tidak dapat mengusir roh itu?"
9:29 Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini
tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."