Minggu, 19 Januari 2013
Bacaan Alkitab: Keluaran 5:15-24
“Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa:
"Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun;
sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa
oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya."” (Kel 5:24)
Ketika Masalah Seakan-akan
Menjadi Semakin Berat
Dalam hidup kita, pasti ada banyak masalah
yang kita hadapi. Tidak mungkin manusia bisa bebas dari masalah di dunia ini. Jangankan
kita yang mungkin hanya jemaat biasa. Bahkan pendeta terkenal sekalipun tidak
akan bebas dari masalah. Justru semakin kita dekat dengan Tuhan, mungkin
semakin tinggi tingkatan masalah yang akan kita hadapi.
Bahkan seringkali masalah yang ada itu justru
semakin bertambah berat dari hari ke hari. Ketika kita berdoa agar Tuhan
menyelesaikan masalah yang kita hadapi, bisa saja masalah tersebut tidak
langsung selesai tetapi justru seakan-akan menjadi semakin berat dan sepertinya
akan jauh lebih sulit untuk diselesaikan. Bagaimana reaksi kita jika hal
tersebut terjadi pada kita? Apakah kita akan semakin kuat berdoa atau justru
kita pada akhirnya akan menyerah dan membiarkan masalah tersebut menguasai
kehidupan kita?
Hari ini kita akan belajar dari salah satu
tokoh Alkitab yang luar biasa yaitu Musa. Musa adalah tokoh sentral dalam kisah
Perjanjian Lama, dan sangat dihormati oleh orang Yahudi. Walaupun demikian, kehidupan
Musa bukannya tanpa masalah. Jika kita mau meluangkan sedikit waktu kita untuk
membaca ayat-ayat dari beberapa pasal sebelumnya, maka kita akan menemukan
bagaimana Tuhan Allah memanggil Musa untuk menjadi pembebas bangsa Israel. Musa
pada awalnya menolak, tetapi akhirnya menyetujui permintaan Tuhan Allah
tersebut.
Mungkin pada saat itu yang terbayang dalam
pikiran Musa adalah ketika ia menghadap Firaun, maka segala sesuatunya akan
menjadi baik-baik saja. Firaun mau mendengarkan Musa dan membiarkan bangsa
Israel keluar dari tanah Mesir. Akan tetapi, apa yang terjadi? Ternyata Firaun bertindak
semakin kejam. Bangsa Israel yang dulu diperbudak untuk membuat batu bata di
Mesir, kini harus tetap membuat batu bata dan sekaligus mencari jerami sebagai
bahan batu bata tersebut. Padahal, sebelum Musa menghadap Firaun, jerami
tersebut sudah disediakan oleh pihak Mesir.
Para mandur bangsa Israel pun menanyakan hal
tersebut kepada Firaun dan meminta agar Firaun kembali memberikan jerami kepada
mereka agar mereka dapat membuat batu bata seperti biasa (ay. 15-16). Akan
tetapi Firaun dengan bahasanya menyatakan bahwa kebijakan baru tersebut diambil
karena Musa datang menghadap dirinya dan meminta agar bangsa Israel boleh
keluar dari tanah Mesir untuk beribadah
(ay. 17-18). Dengan kata lain, Firaun sedang menyalahkan Musa kepada bangsa
Israel.
Mari kita bayangkan perasaan para mandur
bangsa Israel tersebut ketika mereka keluar dari istana Firaun, tentu mereka
merasa susah dan kesal (ay. 19). Lalu, bayangkan pula para mandur yang sedang
kesal dan susah tersebut bertemu dengan Musa dan Harun (ay. 20). Tentu wajar
apabila para mandur justru menyalahkan Musa habis-habisan karena gara-gara Musa
maka mereka pun harus “kena batunya” (ay. 21). Bayangkan pula perasaan Musa
pada saat itu. Mungkin pada saat itu Musa pun berkata kepada Tuhan, “Tuh kan
Tuhan, betul kan apa kata saya. Lebih baik saya tidak usah menyampaikan suara
Tuhan deh. Buktinya bangsa Israel tetap tidak bisa keluar dari Mesir, malah
saya yang dimusuhi segenap bangsa Israel”. Mungkin itu kira-kira bahasa yang
keluar dari mulut Musa jika menggunakan bahasa saat ini. Alkitab mencatat bahwa
Musa menggunakan bahasa yang mungkin lebih halus: “Tuhan, mengapakah
Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus? Sebab
sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat
diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali” (ay.
22-23).
Musa mengalami masalah yang seakan-akan
semakin berat. Bukannya menjadi pemimpin Israel, Musa bahkan dimusuhi oleh
segenap bangsa Israel pada saat itu. Tetapi justru ketika masalah seakan-akan
menjadi berat, di situlah waktu dimana sebentar lagi Tuhan akan menyatakan mujizatnya.
Jika kita membaca ayat dan pasal selanjutnya, maka kita akan menemukan
bagaimana Tuhan membuat 10 tulah yang luar biasa di Mesir, dan pada akhirnya
Firaun mengijinkan bangsa Israel untuk pergi.
Mungkin ada di antara kita yang saat ini
sedang mengalami masalah, dan walaupun kita sudah berdoa kepada Tuhan, tetapi
masalah yang ada seakan-akan tidak kunjung selesai dan bahkan semakin bertambah
berat. Tetapi, percayalah bahwa ketika kita sudah berdoa dengan sungguh-sungguh
dan masalah yang ada seakan-akan semakin berat, justru di situlah sebentar lagi
Tuhan akan menunjukkan kuasaNya yang luar biasa. Hanya sesaat lagi maka mujizat
Tuhan akan kita terima dalam kehidupan kita. Syaratnya hanya satu: tetap
percaya dan tetap mengimani bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan
anak-anakNya yang senantiasa berharap kepadaNya, dan kita akan melihat
bagaimana tangan Tuhan yang kuat dan perkasa menolong kita tepat pada waktuNya.
Bacaan Alkitab: Keluaran 5:15-24
5:15 Sesudah itu pergilah para mandur Israel
kepada Firaun dan mengadukan halnya kepadanya: "Mengapakah tuanku berlaku
seperti itu terhadap hamba-hambamu ini?
5:16 Jerami tidak diberikan lagi kepada
hamba-hambamu ini tetapi walaupun begitu, kami diperintahkan: Buatlah batu
bata. Dan dalam pada itu hamba-hambamu ini dipukuli, padahal rakyat tuankulah
yang bersalah."
5:17 Tetapi ia berkata: "Pemalas kamu,
pemalas! Itulah sebabnya kamu berkata: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan
korban kepada TUHAN!
5:18 Jadi sekarang, pergilah, bekerja! Jerami
tidak akan diberikan lagi kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus
kamu serahkan."
5:19 Maka mengertilah para mandur Israel,
bahwa mereka ada dalam keadaan susah, karena dikatakan kepada mereka:
"Kamu tidak boleh mengurangi jumlah batu bata pada tiap-tiap hari."
5:20 Waktu mereka meninggalkan Firaun
berjumpalah mereka dengan Musa dan Harun, yang sedang menantikan mereka,
5:21 lalu mereka berkata kepada keduanya:
"Kiranya TUHAN memperhatikan perbuatanmu dan menghukumkan kamu, karena
kamu telah membusukkan nama kami kepada Firaun dan hamba-hambanya dan dengan
demikian kamu telah memberikan pisau kepada mereka untuk membunuh kami."
5:22 Lalu Musa kembali menghadap TUHAN,
katanya: "Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa
pula aku yang Kauutus?
5:23 Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun
untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau
tidak melepaskan umat-Mu sama sekali."
5:24 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa:
"Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun;
sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa
oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.