Rabu, 15 Januari 2014

Ketika Masalah Seakan-akan Menjadi Semakin Berat



Minggu, 19 Januari 2013
Bacaan Alkitab: Keluaran 5:15-24
Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya."” (Kel 5:24)


Ketika Masalah Seakan-akan Menjadi Semakin Berat


Dalam hidup kita, pasti ada banyak masalah yang kita hadapi. Tidak mungkin manusia bisa bebas dari masalah di dunia ini. Jangankan kita yang mungkin hanya jemaat biasa. Bahkan pendeta terkenal sekalipun tidak akan bebas dari masalah. Justru semakin kita dekat dengan Tuhan, mungkin semakin tinggi tingkatan masalah yang akan kita hadapi.

Bahkan seringkali masalah yang ada itu justru semakin bertambah berat dari hari ke hari. Ketika kita berdoa agar Tuhan menyelesaikan masalah yang kita hadapi, bisa saja masalah tersebut tidak langsung selesai tetapi justru seakan-akan menjadi semakin berat dan sepertinya akan jauh lebih sulit untuk diselesaikan. Bagaimana reaksi kita jika hal tersebut terjadi pada kita? Apakah kita akan semakin kuat berdoa atau justru kita pada akhirnya akan menyerah dan membiarkan masalah tersebut menguasai kehidupan kita?

Hari ini kita akan belajar dari salah satu tokoh Alkitab yang luar biasa yaitu Musa. Musa adalah tokoh sentral dalam kisah Perjanjian Lama, dan sangat dihormati oleh orang Yahudi. Walaupun demikian, kehidupan Musa bukannya tanpa masalah. Jika kita mau meluangkan sedikit waktu kita untuk membaca ayat-ayat dari beberapa pasal sebelumnya, maka kita akan menemukan bagaimana Tuhan Allah memanggil Musa untuk menjadi pembebas bangsa Israel. Musa pada awalnya menolak, tetapi akhirnya menyetujui permintaan Tuhan Allah tersebut.

Mungkin pada saat itu yang terbayang dalam pikiran Musa adalah ketika ia menghadap Firaun, maka segala sesuatunya akan menjadi baik-baik saja. Firaun mau mendengarkan Musa dan membiarkan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Akan tetapi, apa yang terjadi? Ternyata Firaun bertindak semakin kejam. Bangsa Israel yang dulu diperbudak untuk membuat batu bata di Mesir, kini harus tetap membuat batu bata dan sekaligus mencari jerami sebagai bahan batu bata tersebut. Padahal, sebelum Musa menghadap Firaun, jerami tersebut sudah disediakan oleh pihak Mesir.

Para mandur bangsa Israel pun menanyakan hal tersebut kepada Firaun dan meminta agar Firaun kembali memberikan jerami kepada mereka agar mereka dapat membuat batu bata seperti biasa (ay. 15-16). Akan tetapi Firaun dengan bahasanya menyatakan bahwa kebijakan baru tersebut diambil karena Musa datang menghadap dirinya dan meminta agar bangsa Israel boleh keluar dari tanah Mesir untuk  beribadah (ay. 17-18). Dengan kata lain, Firaun sedang menyalahkan Musa kepada bangsa Israel.

Mari kita bayangkan perasaan para mandur bangsa Israel tersebut ketika mereka keluar dari istana Firaun, tentu mereka merasa susah dan kesal (ay. 19). Lalu, bayangkan pula para mandur yang sedang kesal dan susah tersebut bertemu dengan Musa dan Harun (ay. 20). Tentu wajar apabila para mandur justru menyalahkan Musa habis-habisan karena gara-gara Musa maka mereka pun harus “kena batunya” (ay. 21). Bayangkan pula perasaan Musa pada saat itu. Mungkin pada saat itu Musa pun berkata kepada Tuhan, “Tuh kan Tuhan, betul kan apa kata saya. Lebih baik saya tidak usah menyampaikan suara Tuhan deh. Buktinya bangsa Israel tetap tidak bisa keluar dari Mesir, malah saya yang dimusuhi segenap bangsa Israel”. Mungkin itu kira-kira bahasa yang keluar dari mulut Musa jika menggunakan bahasa saat ini. Alkitab mencatat bahwa Musa menggunakan bahasa yang mungkin lebih halus: “Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus? Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali” (ay. 22-23).

Musa mengalami masalah yang seakan-akan semakin berat. Bukannya menjadi pemimpin Israel, Musa bahkan dimusuhi oleh segenap bangsa Israel pada saat itu. Tetapi justru ketika masalah seakan-akan menjadi berat, di situlah waktu dimana sebentar lagi Tuhan akan menyatakan mujizatnya. Jika kita membaca ayat dan pasal selanjutnya, maka kita akan menemukan bagaimana Tuhan membuat 10 tulah yang luar biasa di Mesir, dan pada akhirnya Firaun mengijinkan bangsa Israel untuk pergi.

Mungkin ada di antara kita yang saat ini sedang mengalami masalah, dan walaupun kita sudah berdoa kepada Tuhan, tetapi masalah yang ada seakan-akan tidak kunjung selesai dan bahkan semakin bertambah berat. Tetapi, percayalah bahwa ketika kita sudah berdoa dengan sungguh-sungguh dan masalah yang ada seakan-akan semakin berat, justru di situlah sebentar lagi Tuhan akan menunjukkan kuasaNya yang luar biasa. Hanya sesaat lagi maka mujizat Tuhan akan kita terima dalam kehidupan kita. Syaratnya hanya satu: tetap percaya dan tetap mengimani bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan anak-anakNya yang senantiasa berharap kepadaNya, dan kita akan melihat bagaimana tangan Tuhan yang kuat dan perkasa menolong kita tepat pada waktuNya.


Bacaan Alkitab: Keluaran 5:15-24
5:15 Sesudah itu pergilah para mandur Israel kepada Firaun dan mengadukan halnya kepadanya: "Mengapakah tuanku berlaku seperti itu terhadap hamba-hambamu ini?
5:16 Jerami tidak diberikan lagi kepada hamba-hambamu ini tetapi walaupun begitu, kami diperintahkan: Buatlah batu bata. Dan dalam pada itu hamba-hambamu ini dipukuli, padahal rakyat tuankulah yang bersalah."
5:17 Tetapi ia berkata: "Pemalas kamu, pemalas! Itulah sebabnya kamu berkata: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada TUHAN!
5:18 Jadi sekarang, pergilah, bekerja! Jerami tidak akan diberikan lagi kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan."
5:19 Maka mengertilah para mandur Israel, bahwa mereka ada dalam keadaan susah, karena dikatakan kepada mereka: "Kamu tidak boleh mengurangi jumlah batu bata pada tiap-tiap hari."
5:20 Waktu mereka meninggalkan Firaun berjumpalah mereka dengan Musa dan Harun, yang sedang menantikan mereka,
5:21 lalu mereka berkata kepada keduanya: "Kiranya TUHAN memperhatikan perbuatanmu dan menghukumkan kamu, karena kamu telah membusukkan nama kami kepada Firaun dan hamba-hambanya dan dengan demikian kamu telah memberikan pisau kepada mereka untuk membunuh kami."
5:22 Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya: "Tuhan, mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus?
5:23 Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan umat-Mu sama sekali."
5:24 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Sekarang engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.