Minggu, 12 Januari 2014

Memperbaharui Komitmen



Senin, 13 Januari 2013
Bacaan Alkitab: Yosua 24:16-27
Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.” (Yos 24:25)


Memperbaharui Komitmen


Kita sebagai manusia adalah makhluk yang penuh dengan ketidaksempurnaan. Alkitab sendiri sebagai Kitab Suci, juga dengan jelas mencatat hal ini. Alkitab bukanlah buku yang dikarang sedemikian rupa sehingga hanya menulis hal-hal positif tentang suatu tokoh tertentu dan tidak menulis hal-hal yang negatif. Alkitab sangat jujur, karena Alkitab menulis hal-hal baik yang dilakukan para tokoh Alkitab dan juga hal-hal buruk yang pernah dilakukan oleh tokoh-tokoh Alkitab. Alkitab mencatat bagaimana Abraham pernah berbohong tentang isterinya, Alkitab mencatat bagaimana raja Daud pernah berselingkuh, Alkitab mencatat bagaimana Petrus pernah menyangkal Tuhan Yesus, dan lain sebagainya.

Dari hal-hal buruk yang dicatat Alkitab inilah, kita juga akan belajar dari bangsa Israel, dimana walaupun bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan, tetapi mereka juga berkali-kali berbalik dari jalan Tuhan, bahkan nyaris murtad kepada Tuhan. Padahal bangsa Israel telah dipimpin Tuhan keluar dari tanah Mesir, mengalahkan bangsa-bangsa lain sepanjang perjalanan menuju tanah Kanaan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, di bawah pimpinan Yosua sebagai pengganti Musa, apa yang dilakukan Yosua adalah sangat tepat, yaitu memperbaharui komitmen bangsa Israel sebelum Yosua meninggal dunia.

Jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, Yosua mengingatkan bagaimana bangsa Israel sudah ditolong Tuhan selama ini dengan cara-cara yang ajaib, tetapi mereka mengabaikan Tuhan begitu saja. Oleh karena itu, Yosua menantang bangsa Israel apakah mereka mau beribadah kepada Tuhan, atau tidak. Secara serempak, seluruh bangsa itu menjawab bahwa mereka tidak akan meninggalkan Tuhan (ay. 16-18). Akan tetapi, Yosua yang pernah menjadi abdi dan ajudan Musa, tahu bahwa bangsa Israel seringkali hanya semangat di awal, kemudian lambat laun menjadi loyo dan akhirnya berbalik dari Tuhan. Oleh karena itu, Yosua mengingatkan bahwa bangsa Israel hampir-hampir tidak mungkin mampu beribadah kepada Tuhan, karena Tuhan adalah Tuhan yang kudus dan bangsa Israel sendiri memiliki riwayat tidak setia kepada Tuhan (ay. 19). Justru ketika bangsa Israel meninggalkan Tuhan maka Tuhan akan menghukum dan membinasakan bangsa Israel (ay. 20).

Ayat-ayat selanjutnya berbicara tentang bagaimana bangsa Israel dan Yosua bertanya jawab dan mengingatkan agar bangsa Israel sungguh-sungguh mengambil komitmen untuk mengiring Tuhan (ay. 21-24). Ketika Yosua melihat bahwa bangsa Israel sungguh-sungguh telah mengambil komitmen di hadapan Tuhan, maka Yosua pun mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem (ay. 25). Yosua  bahkan menuliskan isi perjanjian tersebut di dalam sebuah kitab, dengan tujuan agar bangsa Israel tidak lupa dengan komitmen yang telah mereka buat di hadapan Tuhan (ay. 26-27).

Bagaimana dengan kita? Bukankah kita juga sering membuat komitmen kepada Tuhan dan sering juga melupakannya? Coba kita ingat-ingat, minimal ada beberapa momen dimana kita membuat komitmen di hadapan Tuhan. Yang pertama ketika kita dibaptis atau disidi. Kita pasti berdoa dan mengambil komitmen untuk mengiring Tuhan. Ingatkah kita dengan komitmen kita tersebut? Yang kedua adalah ketika kita menikah, kita berkomitmen untuk setia dan mengasihi pasangan kita. Sudahkah kita konsisten melaksanakan komitmen kita tersebut? Mungkin ada juga di antara kita yang berkomitmen menjadi hamba Tuhan dan melayani Tuhan, sudahkah kita melaksanakan komitmen kita tersebut dengan baik?

Memang lebih baik kita selalu ingat dan setia terhadap komitmen yang dulu pernah kita buat. Akan tetapi, terkadang ketika kita lupa, kita mungkin perlu memperbaharui komitmen kita tersebut. Tidak salah memang memperbaharui komitmen, tetapi juga jangan terlalu sering memperbaharui karena jika demikian maka komitmen yang dulu kita ambil patut kita pertanyakan, apakah kita waktu itu sungguh-sungguh membuat komitmen, atau hanya main-main semata. Ingat bahwa setiap komitmen yang pernah kita ucapkan kepada Tuhan, Tuhan akan selalu mencatat dan tidak pernah melupakannya. Tuhan tidak pernah menjadi pihak yang lupa akan perjanjian yang dibuat dengan manusia. Justru manusia yang terlalu sering lupa tentang komitmen dan perjanjian yang pernah dibuatnya.


Bacaan Alkitab: Yosua 24:16-27
24:16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
24:17 Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,
24:18 TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah kita."
24:19 Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu: "Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan dosamu.
24:20 Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu."
24:21 Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua: "Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah."
24:22 Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN untuk beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi!"
24:23 Ia berkata: "Maka sekarang, jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu kepada TUHAN, Allah Israel."
24:24 Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua: "Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami dengarkan."
24:25 Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.
24:26 Yosua menuliskan semuanya itu dalam kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana, di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
24:27 Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal Allahmu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.