Senin, 13 Januari 2013
Bacaan Alkitab: Yosua 24:16-27
“Pada hari itu juga Yosua mengikat perjanjian
dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem.” (Yos 24:25)
Memperbaharui
Komitmen
Kita sebagai manusia adalah makhluk yang
penuh dengan ketidaksempurnaan. Alkitab sendiri sebagai Kitab Suci, juga dengan
jelas mencatat hal ini. Alkitab bukanlah buku yang dikarang sedemikian rupa
sehingga hanya menulis hal-hal positif tentang suatu tokoh tertentu dan tidak
menulis hal-hal yang negatif. Alkitab sangat jujur, karena Alkitab menulis
hal-hal baik yang dilakukan para tokoh Alkitab dan juga hal-hal buruk yang
pernah dilakukan oleh tokoh-tokoh Alkitab. Alkitab mencatat bagaimana Abraham
pernah berbohong tentang isterinya, Alkitab mencatat bagaimana raja Daud pernah
berselingkuh, Alkitab mencatat bagaimana Petrus pernah menyangkal Tuhan Yesus,
dan lain sebagainya.
Dari hal-hal buruk yang dicatat Alkitab
inilah, kita juga akan belajar dari bangsa Israel, dimana walaupun bangsa
Israel adalah bangsa pilihan Tuhan, tetapi mereka juga berkali-kali berbalik
dari jalan Tuhan, bahkan nyaris murtad kepada Tuhan. Padahal bangsa Israel
telah dipimpin Tuhan keluar dari tanah Mesir, mengalahkan bangsa-bangsa lain
sepanjang perjalanan menuju tanah Kanaan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
di bawah pimpinan Yosua sebagai pengganti Musa, apa yang dilakukan Yosua adalah
sangat tepat, yaitu memperbaharui komitmen bangsa Israel sebelum Yosua
meninggal dunia.
Jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, Yosua
mengingatkan bagaimana bangsa Israel sudah ditolong Tuhan selama ini dengan
cara-cara yang ajaib, tetapi mereka mengabaikan Tuhan begitu saja. Oleh karena
itu, Yosua menantang bangsa Israel apakah mereka mau beribadah kepada Tuhan,
atau tidak. Secara serempak, seluruh bangsa itu menjawab bahwa mereka tidak
akan meninggalkan Tuhan (ay. 16-18). Akan tetapi, Yosua yang pernah menjadi
abdi dan ajudan Musa, tahu bahwa bangsa Israel seringkali hanya semangat di
awal, kemudian lambat laun menjadi loyo dan akhirnya berbalik dari Tuhan. Oleh
karena itu, Yosua mengingatkan bahwa bangsa Israel hampir-hampir tidak mungkin mampu
beribadah kepada Tuhan, karena Tuhan adalah Tuhan yang kudus dan bangsa Israel
sendiri memiliki riwayat tidak setia kepada Tuhan (ay. 19). Justru ketika
bangsa Israel meninggalkan Tuhan maka Tuhan akan menghukum dan membinasakan
bangsa Israel (ay. 20).
Ayat-ayat selanjutnya berbicara tentang
bagaimana bangsa Israel dan Yosua bertanya jawab dan mengingatkan agar bangsa
Israel sungguh-sungguh mengambil komitmen untuk mengiring Tuhan (ay. 21-24).
Ketika Yosua melihat bahwa bangsa Israel sungguh-sungguh telah mengambil
komitmen di hadapan Tuhan, maka Yosua pun mengikat perjanjian dengan bangsa itu
dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di Sikhem (ay. 25). Yosua bahkan menuliskan isi perjanjian tersebut di
dalam sebuah kitab, dengan tujuan agar bangsa Israel tidak lupa dengan komitmen
yang telah mereka buat di hadapan Tuhan (ay. 26-27).
Bagaimana dengan kita? Bukankah kita juga
sering membuat komitmen kepada Tuhan dan sering juga melupakannya? Coba kita
ingat-ingat, minimal ada beberapa momen dimana kita membuat komitmen di hadapan
Tuhan. Yang pertama ketika kita dibaptis atau disidi. Kita pasti berdoa dan
mengambil komitmen untuk mengiring Tuhan. Ingatkah kita dengan komitmen kita
tersebut? Yang kedua adalah ketika kita menikah, kita berkomitmen untuk setia
dan mengasihi pasangan kita. Sudahkah kita konsisten melaksanakan komitmen kita
tersebut? Mungkin ada juga di antara kita yang berkomitmen menjadi hamba Tuhan dan
melayani Tuhan, sudahkah kita melaksanakan komitmen kita tersebut dengan baik?
Memang lebih baik kita selalu ingat dan setia
terhadap komitmen yang dulu pernah kita buat. Akan tetapi, terkadang ketika kita
lupa, kita mungkin perlu memperbaharui komitmen kita tersebut. Tidak salah
memang memperbaharui komitmen, tetapi juga jangan terlalu sering memperbaharui karena
jika demikian maka komitmen yang dulu kita ambil patut kita pertanyakan, apakah
kita waktu itu sungguh-sungguh membuat komitmen, atau hanya main-main semata.
Ingat bahwa setiap komitmen yang pernah kita ucapkan kepada Tuhan, Tuhan akan
selalu mencatat dan tidak pernah melupakannya. Tuhan tidak pernah menjadi pihak
yang lupa akan perjanjian yang dibuat dengan manusia. Justru manusia yang
terlalu sering lupa tentang komitmen dan perjanjian yang pernah dibuatnya.
Bacaan Alkitab: Yosua 24:16-27
24:16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah
dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
24:17 Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang
telah menuntun kita dan nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah
perbudakan, dan yang telah melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di
depan mata kita sendiri, dan yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang
kita tempuh, dan di antara semua bangsa yang kita lalui,
24:18 TUHAN menghalau semua bangsa dan orang
Amori, penduduk negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada
TUHAN, sebab Dialah Allah kita."
24:19 Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu:
"Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang
kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan
dosamu.
24:20 Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan
beribadah kepada allah asing, maka Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan
yang tidak baik kepada kamu serta membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang
baik kepada kamu dahulu."
24:21 Tetapi bangsa itu berkata kepada Yosua:
"Tidak, hanya kepada TUHAN saja kami akan beribadah."
24:22 Kemudian berkatalah Yosua kepada bangsa
itu: "Kamulah saksi terhadap kamu sendiri, bahwa kamu telah memilih TUHAN
untuk beribadah kepada-Nya." Jawab mereka: "Kamilah saksi!"
24:23 Ia berkata: "Maka sekarang,
jauhkanlah allah asing yang ada di tengah-tengah kamu dan condongkanlah hatimu
kepada TUHAN, Allah Israel."
24:24 Lalu jawab bangsa itu kepada Yosua:
"Kepada TUHAN, Allah kita, kami akan beribadah, dan firman-Nya akan kami
dengarkan."
24:25 Pada hari itu juga Yosua mengikat
perjanjian dengan bangsa itu dan membuat ketetapan dan peraturan bagi mereka di
Sikhem.
24:26 Yosua menuliskan semuanya itu dalam
kitab hukum Allah, lalu ia mengambil batu yang besar dan mendirikannya di sana,
di bawah pohon besar, di tempat kudus TUHAN.
24:27 Kata Yosua kepada seluruh bangsa itu:
"Sesungguhnya batu inilah akan menjadi saksi terhadap kita, sebab telah
didengarnya segala firman TUHAN yang diucapkan-Nya kepada kita. Sebab itu batu
ini akan menjadi saksi terhadap kamu, supaya kamu jangan menyangkal
Allahmu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.