Rabu, 15 Januari 2013
Bacaan Alkitab: 1 Timotius 5:1-2
“Janganlah engkau keras terhadap orang yang
tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai
saudaramu.” (1 Tim 5:1)
Menegor Saudara
Seiman
Saya sebagai orang yang cukup muda (jika
dibandingkan dengan orang lain yang lebih tua atau dengan pendeta saya yang
lebih tua dan lebih senior), kadang-kadang agak minder ketika harus berdiskusi
tentang Firman Tuhan (apalagi jika harus berdiskusi dengan pendeta). Kadang-kadang
sebagai orang yang masih berjiwa muda, saya pun suka bersikap “sok idealis”,
ketika satu hal menurut saya tidak sesuai dengan Firman Tuhan, saya beberapa
kali menyampaikan protes kepada pendeta saya.
Akan tetapi, seringkali apa yang saya lakukan
itu kurang tepat. Bukan Firman Tuhan yang saya sampaikan yang kurang tepat,
tetapi cara saya menyampaikan Firman Tuhan tersebut yang kurang tepat.
Seringkali saya memperlakukan pendeta saya seperti anak saya yang harus saya
nasehati. Padahal beliau adalah guru, mentor, dan bapak rohani saya. Saya
diingatkan Tuhan tentang ayat-ayat Firman Tuhan pada hari ini, yaitu tentang bagaimana kita harus menegor
saudara seiman.
Tidak dapat dipungkiri, dalam suatu jemaat gereja
atau persekutuan, pasti ada orang-orang yang hidup tidak sesuai dengan Firman
Tuhan. Alkitab dengan jelas menekankan bahwa terhadap orang yang mungkin sudah
menyimpang, kita harus menegornya dengan tujuan agar ia sadar bahwa ia sudah
menyimpang dan akhirnya kembali ke jalan yang benar. Tetapi cara kita menegor
pun harus kita perhatikan. Ketika kita harus menegor orang tua, kita perlu menegor
tetapi tetap menegor dalam kasih. Jangan menegor secara keras tetapi menegorlah
dengan penuh penghormatan, yaitu menegor sebagai bapa kita (ay. 1a). Sementara
itu kepada orang yang lebih muda, kita pun perlu menegor dengan penuh
ketegasan, tetapi juga dengan penuh kelemahlembutan sebagai saudara kita (ay.
1b).
Kepada para wanita, Paulus juga memberikan
saran agar kita menghormati para wanita. Dalam kekristenan, wanita memiliki
posisi yang sederajat dengan pria, walaupun dalam beberapa hal memang Paulus
menyarankan wanita agar dapat menahan diri. Tetapi ketika saudara seiman kita
yaitu para wanita yang tua melakukan kesalahan, kita pun harus menegor, tetapi
menegor dalam kasih dan penghormatan, yaitu memperlakukannya sebagai ibu kita,
dan perempuan muda sebagai adik kita (ay. 2a). Intinya ketika kita menegor,
kita harus menegor dengan motivasi dan hati yang murni (ay. 2b). Bukan hanya
sekedar menegor dan menyatakan bahwa mereka salah, tetapi harus dengan motivasi
yang benar.
Perlakukanlah saudara seiman kita dengan
benar, seperti bagaimana kita ingin diperlakukan oleh saudara seiman kita juga.
Jika kita tidak ingin ditegor dengan kasar, kita pun perlu menegor dengan halus,
tetapi tetap dalam kebenaran. Artinya jangan sampai ketika kita menegor namun
justru tegoran kita tidak masuk ke hatinya. Tegoran yang baik adalah tegoran
yang pelan namun “menusuk hati” sehingga orang yang kita tegor sadar akan
kesalahannya dan mau berubah menjadi lebih baik lagi. Bukankah itu yang
diinginkan Tuhan, yaitu agar anak-anak Tuhan semakin hidup benar di hadapan Tuhan dan meninggalkan
dosa-dosanya serta mengikut Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh?
Bacaan Alkitab: 1 Timotius 5:1-2
5:1 Janganlah engkau keras terhadap orang
yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda
sebagai saudaramu,
5:2 perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan
perempuan-perempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.