Senin, 12 Juni 2017

Penistaan di dalam Alkitab (18): Membenarkan Orang Fasik dan Memungkiri Hak Orang Benar



Selasa, 13 Juni 2017
Bacaan Alkitab: Yesaya 5:22-25
Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel. (Yes 5:24)


Penistaan di dalam Alkitab (18): Membenarkan Orang Fasik dan Memungkiri Hak Orang Benar


Masih dalam kitab Yesaya, kita menemukan lagi kalimat mengenai penistaan, yaitu penistaan terhadap Tuhan. Bagian bacaan Alkitab kita dimulai dari kalimat dimana ada orang-orang yang menjadi “jago minum” yaitu ahli mencampur minuman keras (ay. 32). Sebenarnya, agama dan adat istiadat bangsa Israel tidak melarang adanya minuman keras karena anggur (minuman beralkohol) sudah menjadi bagian dari budaya bangsa Israel sejak lama. Namun demikian, kita sadar bahwa alkohol dalam jumlah banyak justru juga berdampak negatif bagi tubuh kita.

Dampak dari alkohol juga tidak terbatas bagi tubuh kita saja. Tetapi itu juga mempengaruhi bagaimana kita bersikap. Alkohol dapat memabukkan dan membuat orang tidak sadar akan apa yang dilakukannya. Di sisi lain, orang yang kecanduan alcohol juga dapat menjadi “kecanduan” akan uang. Mereka akan menjadi orang-orang yang cinta uang, padahal Alkitab mengatakan bahwa cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan (1 Tim 6:10).

Jika seseorang sudah memiliki sikap hati yang mencintai uang dan mencintai dunia, maka uang dan harta dunia menjadi prioritas dalam hidupnya. Segala sesuatu yang ia lakukan akan berorientasi pada uang. Sudut pandangnya akan dinilai dari nilai uang. Segala sesuatu di hidupnya akan diukur nilainya dengan uang. Hal ini membuat ada sejumlah orang yang tidak segan-segan menerima suap, bahkan jika perlu dengan membenarkan orang fasik (orang yang salah) dan menghukum orang benar sekalipun (ay. 23).

Sikap seperti ini sungguh berbahaya. Dalam tingkatan tertentu, orang sudah tidak dapat lagi diperbaiki. Mereka akan menjadi seperti lidah api yang menghanguskan sekelilingnya seperti memakan jerami dan rumput kering (ay. 24a). Mereka tidak akan segan-segan menindas sesamanya hanya demi uang dan harta dunia. Mereka memiliki akar yang busuk dan kuntum bunga yang tidak harum (digambarkan seperti abu) (ay. 24b). Sikap mereka begitu terkutuk sehingga mereka menolak pengajaran Tuhan yang benar dan lebih mementingkan harta dunia (ay. 24c). Di dalam Perjanjian Baru, orang-orang seperti ini dikatakan sebagai orang yang sudah tidak sanggup lagi mendengar ajaran yang benar sehingga memalingkan telinganya dari kebenaran (2 Tim 4:4). Sikap inilah yang dikatakan sebagai tindakan yang menista Firman Tuhan (ay. 24d).

Jika seseorang sudah jatuh terlalu jauh dalam percintaan dunia, maka hati nuraninya akan menjadi tumpul dan beku. Ia sudah tidak dapat lagi membedakan manakah tindakan yang benar dan mana yang salah. Ukuran dalam tindakannya hanyalah berapa banyak uang atau harta yang dapat ia peroleh. Ia tidak segan-segan membenarkan orang fasik dan memungkiri hak orang benar. Namun demikian, seperti yang telah kita pelajari dalam serial renungan mengenai penistaan ini, akan ada hukuman Tuhan bagi para penista Tuhan. Dalam hal ini, ketika penistaan itu dilakukan oleh umat Tuhan sekalipun (yaitu bangsa Israel dan Yehuda), maka tangan Tuhan tetap teracung kepada mereka dan mereka akan mendapatkan hukuman yang mengerikan hingga murka Tuhan surut (ay. 25).

Oleh karena itu, jangan kita main-main dengan masalah penistaan ini. Jaga diri kita supaya tidak menjadi hamba uang tetapi menjadi hamba Tuhan. Jangan biarkan diri kita diperbudak oleh uang sehingga kita memutarbalikkan hokum dan kebenaran. Kita harus dapat mengucapkan kebenaran dengan tegas seperti Tuhan Yesus. Jangan biarkan hati kita menjadi tumpul karena uang sehingga kita membela yang berani membayar kita dengan harga tinggi. Jangan biarkan hukuman Tuhan bagi penista Tuhan berlaku atas kita.



Bacaan Alkitab: Yesaya 5:22-25
5:22 Celakalah mereka yang menjadi jago minum dan juara dalam mencampur minuman keras;
5:23 yang membenarkan orang fasik karena suap dan yang memungkiri hak orang benar.
5:24 Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
5:25 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap umat-Nya, diacungkan-Nya tangan-Nya terhadap mereka dan dipukul-Nya mereka; gunung-gunung akan gemetar, dan mayat-mayat mereka akan seperti kotoran di tengah jalan. Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.