Kamis, 29 Juni 2017

Penistaan di dalam Alkitab (23): Membesarkan Diri Terhadap Tuhan



Kamis, 29 Juni 2017
Bacaan Alkitab: Yehezkiel 35:10-15
Dan engkau akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, mendengar segala penistaanmu yang kauucapkan melawan gunung-gunung Israel yang demikian: Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan diserahkan kepada kita menjadi makanan kita. Dengan demikian kamu membesarkan dirimu terhadap Aku di dalam ucapanmu dan banyak sekali kata-katamu terhadap Aku. Aku mendengarnya. (Yeh 35:13)


Penistaan di dalam Alkitab (23): Membesarkan Diri Terhadap Tuhan


Dalam kitab Yehezkiel pasal 35 ini, kita akan belajar mengenai suatu Firman Tuhan kepada pegunungan Seir (Yeh 35:1). Pegunungan Seir merupakan pegunungan di daerah selatan Laut Mati. Jika kita belajar dari kitab Kejadian, maka kita akan mengerti bahwa pegunungan Seir adalah tempat tinggal Esau dan keturunannya yaitu bangsa Edom (Kej 32:3, 33:16, 36:8) Sebenarnya, Tuhanlah yang memberikan pegunungan Seir sebagai tempat tinggal bagi Esau dan keturunannya, sama seperti Tuhan memberikan tanah Kanaan kepada Yakub dan keturunannya (Ul 2:5, Yos 24:4). Namun demikian, ternyata ada tindakan bangsa Edom (yaitu penduduk pegunungan Seir) yan tidak berkenan di hadapan Tuhan hingga Tuhan memberikan hukuman kepada mereka.

Sikap tersebut dapat kita lihat dari kesombongan penduduk pegunungan Seir yang mengatakan bahwa mereka memiliki rencana untuk menguasai kedua bangsa dan kedua negeri (ay. 10a). Apakah yang dimaksud dengan kedua bangsa tersebut? Jika melihat kelanjutan ayat 10, kita akan mengerti bahwa kedua bangsa yang dimaksud adalah bangsa yang memiliki pengenalan akan Tuhan yang benar, yang dibuktikan dengan kehadiran Tuhan di situ (ay. 10b). Dan hal itu merujuk kepada bangsa Israel dan bangsa Yehuda.

Hal ini membuat Tuhan murka karena mereka ingin menguasai apa yang bukan menjadi hak mereka. Sikap ini timbul antara lain karena mereka cemburu dan benci terhadap saudara mereka yaitu keturunan Yakub (ay. 11b). Oleh sebab itu Tuhan akan menghukum penduduk pegunungan Seir dan memperlakukan mereka seperti apa yang mereka rencanakan (ay. 11a). Hukuman Tuhan ini diberikan karena dosa mereka di hadapan Tuhan adalah dosa yang termasuk kategori berat. Tuhan menyamakan sikap hati mereka sebagai suatu tindakan yang menista Tuhan (ay. 12a). Dengan mengingini tanah milik keturunan Yakub, mereka sebenarnya sedang menista Tuhan (ay. 12b).

Hal ini merujuk pada suatu sikap yang merasa dirinya paling benar atau setidaknya lebih benar dari orang lain. Mereka menganggap diri mereka lebih benar dan menganggap bahwa bangsa Israel dan Yehuda lebih berdosa dari diri mereka karena hukuman Tuhan atas bangsa Israel dan bangsa Yehuda. Sesungguhnya mereka sedang membesarkan dirinya terhadap Tuhan. Perkataan-perkataan yang diucapkan oleh mereka sesungguhnya sedang merendahkan dan mengecilkan Tuhan (ay. 13).

Oleh karena sikap mereka tersebut, Tuhan akan membalas ucapan dan perbuatan mereka. Yang mengerikan, hukuman Tuhan diberikan kepada penduduk pegunungan Seir sama seperti yang mereka rancangkan terhadap keturunan Yakub. Dalam hal ini benar terjadi bahwa ukuran yang dipakai oleh mereka pada akhirnya ditimpakan sebagai hukuman atas diri mereka. Dalam hal ini mereka dihukum sesuai standar rencana jahat mereka, yaitu dengan menjadikan daerah mereka menjadi sunyi sepi, karena mereka bersukacita ketika daerah Israel dan Yehuda menjadi sunyi sepi juga, karena dikalahkan dan ditawan/dibuang oleh bangsa Asyur dan Babel (ay. 14-15). Inilah pembuktian kuasa Tuhan kepada mereka yang dianggap menista Tuhan.

Oleh karena itu mari kita belajar supaya kita tidak bersikap seperti para penduduk pegunungan Seir. Jangan mudah menghakimi orang sekalipun ia nyata-nyata salah. Ingat bahwa hanya Tuhanlah yang berhak menghakimi (Mat 7:1-2, Rm 2:1-2, 14:10). Bahkan jika musuh/lawan kita (yaitu mereka yang melakukan hal jahat kepada kita) mengalami suatu musibah sebagai hukuman Tuhan, jangan kita senang melihat penderitaan mereka. Kita harus menunjukkan sikap hormat dengan tidak menganggap diri kita lebih benar dari orang lain. Kita harus tetap rendah hati sambil tetap berjuang melakukan kebenaran tanpa perlu menghakimi apalagi menjelek-jelekkan orang lain. Di situlah kita menjadi penurut Firman dan bukan penista Firman Tuhan.



Bacaan Alkitab: Yehezkiel 35:10-15
35:10 Oleh sebab engkau mengatakan: Kedua bangsa itu dan kedua negeri itu akan menjadi milikku dan kita akan memilikinya -- sebetulnya TUHAN ada di situ --
35:11 oleh sebab itu, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku akan memperlakukan engkau seperti engkau memperlakukan mereka dalam murkamu dan cemburumu, yang timbul dari kebencianmu terhadap mereka; dan Aku akan menyatakan diri kepadamu pada saat Aku menghakimi engkau.
35:12 Dan engkau akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, mendengar segala penistaanmu yang kauucapkan melawan gunung-gunung Israel yang demikian: Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan diserahkan kepada kita menjadi makanan kita.
35:13 Dengan demikian kamu membesarkan dirimu terhadap Aku di dalam ucapanmu dan banyak sekali kata-katamu terhadap Aku. Aku mendengarnya.
35:14 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Seluruh bumi akan bersukacita pada saat Aku menjadikan engkau sunyi sepi.
35:15 Seperti engkau bersukacita mengenai milik pusaka kaum Israel, yang sudah menjadi sunyi sepi, demikianlah akan Kulakukan terhadap engkau. Engkau akan menjadi sunyi sepi, hai pegunungan Seir dan engkau, segenap Edom dalam keseluruhanmu. Dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.