Selasa, 13 Juni 2017

Penistaan di dalam Alkitab (19): Tuhan Menyerahkan Umat-Nya untuk Dinista



Rabu, 14 Juni 2017
Bacaan Alkitab: Yesaya 43:22-28
"Jadi Aku terpaksa menajiskan pemimpin-pemimpin tempat kudus, dan terpaksa menyerahkan Yakub untuk ditumpas dan Israel untuk dinista." Yes 43:28)


Penistaan di dalam Alkitab (19): Tuhan Menyerahkan Umat-Nya untuk Dinista


Kekecewaan Allah terhadap umat pilihan-Nya, yaitu bangsa Israel dan Yehuda, berlanjut. Tuhan kecewa karena mereka tidak lagi memanggil nama Tuhan, tetapi memanggil nama dewa-dewa lainnya (ay. 22a). Mereka tidak mau datang kepada Tuhan dan menghadap hadirat Tuhan (dalam konteks ini adalah untuk datang ke Bait Allah di Yerusalem), karena mereka sudah menyembah dewa-dewa asing di rumah merek amasing-masing. Sebenarnya Tuhan hanya ingin umat-Nya datang menghadap Tuhan. Korban bakaran dan korban sembelihan itu hanyalah “sarana” supaya mereka memiliki hati kepada Tuhan, tetapi bangsa Israel menganggap hal tersebut sebagai hal yang memberatkan. Padahal kepada dewa-dewa lain, mereka juga mempersembahkan korban sajian dan kemenyan yang tentu lebih merepotkan dibanding ibadah kepada Tuhan Allah (ay. 23).

Namun karena hati bangsa Israel sudah berbalik dari Tuhan Allah (Yahweh), maka dikatakan bahwa mereka sudah tidak lagi mencari apa yang menyenangkan hati Tuhan (ay. 24a). Tuhan dengan terus terang berkata bahwa sikap bangsa Israel justru memberati Tuhan dan menyusahi Tuhan dengan dosa dan kesalahan mereka (ay. 24b). Sikap bangsa Israel adalah sikap pemberontakan yang sangat kurang ajar. Padahal Tuhan Allah adalah Tuhan yang memilih bangsa Israel sebagai umat pilihan-Nya sekalipun mereka dahulu sering memberontak kepada Allah, mulai dari padang gurun hingga di tanah Kanaan. Segala dosa pemberontakan bangsa Israel di masa lampau sudah dihapus dan tidak diingat lagi oleh Tuhan (ay. 25). Namun demikian, bangsa Israel tidak mau bertobat meskipun Tuhan mengharapkan adanya pertobatan yang sungguh-sungguh dari mereka.

Oleh karena itu, Tuhan pun ingin berperkara dengan bangsa Israel. Tuhan ingin menunjukkan sikap bangsa Israel yang salah, dan menunjukkan dosa dan kejahatan bangsa Israel supaya nyata, meskipun mereka melakukannya dengan sembunyi-sembunyi (ay. 26). Intinya, kesalahan bangsa Israel di hadapan Tuhan adalah sikap pemberontakan mereka terhadap Tuhan (ay. 27). Bahkan pemberontakan ini dimulai dari leluhur atau nenek moyang mereka (sejak mereka keluar dari Mesir dan berada di padang gurun). Selanjutnya, sikap pemberontakan ini juga justru dimiliki oleh para pemimpin bangsa Israel, dimana seharusnya merekalah yang memimpin bangsa Israel ke jalan yang benar.

Oleh karena itu, Tuhan pun pada akhirnya menghukum bangsa Israel, terutama adalah para pemimpin di tempat kudus (yaitu para raja, imam, dan nabi palsu). Merekalah yang seharusnya membawa bangsa Israel ke jalan yang benar. Namun mereka justru menyesatkan bangsa dan umat mereka sendiri. Oleh karena itu, para pemimpin tempat kudus “terpaksa” dihukum oleh Tuhan yaitu dengan cara dinajiskan (ay. 28a). Kata “terpaksa” di sini karena sebenarnya Tuhan tidak ingin menghukum mereka, tetapi kelakukan mereka yang membahayakan banyak orang dan menyesatkan umat Tuhan harus diberi hukuman yang setimpal. Dalam hal ini, hukuman Tuhan atas para pemimpin bangsa Israel terlihat nyata ketika kota Yerusalem dihancurkan, Bait Allah dirubuhkan, raja dan para imam dibunuh, dan mereka yang sebelumnya mendapatkan fasilitas istimewa di kerajaan Israel kini sama-sama menderita bersama rakyat jelata.

Yang lebih menyedihkan lagi, Tuhan juga menghukum segenap bangsa Israel karena dosa-dosanya. Tuhan “terpaksa” menyerahkan Yakub untuk ditumpas dan Israel untuk dinista. Ini adalah hukum tabur tuai yang sangat nyata. Bangsa Israel yang berulang kali menista Tuhan akhirnya “dibiarkan” Tuhan untuk dinista dengan cara dibuang dari tanah perjanjian. Tuhan memang tidak mau nama-Nya dipermalukan, tetapi demi pertobatan umat pilihan-Nya, Tuhan rela Bait-Nya di kota Yerusalem dihancurkan, bangsa pilihan-Nya dikalahkan dan dibuang oleh bangsa-bangsa asing. Ini semua karena Tuhan ingin memulihkan hati bangsa Israel supaya bertobat dari dosa dan kejahatannya.



Bacaan Alkitab: Yesaya 43:22-28
43:22 "Sungguh, engkau tidak memanggil Aku, hai Yakub, dan engkau tidak bersusah-susah karena Aku, hai Israel.
43:23 Engkau tidak membawa domba korban bakaranmu bagi-Ku, dan tidak memuliakan Aku dengan korban sembelihanmu. Aku tidak memberati engkau dengan menuntut korban sajian atau menyusahi engkau dengan menuntut kemenyan.
43:24 Engkau tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku dengan lemak korban sembelihanmu. Tetapi engkau memberati Aku dengan dosamu, engkau menyusahi Aku dengan kesalahanmu.
43:25 Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.
43:26 Ingatkanlah Aku, marilah kita beperkara, kemukakanlah segala sesuatu, supaya engkau nyata benar!
43:27 Bapa leluhurmu yang pertama sudah berdosa, dan jurubicaramu telah memberontak terhadap Aku.
43:28 Jadi Aku terpaksa menajiskan pemimpin-pemimpin tempat kudus, dan terpaksa menyerahkan Yakub untuk ditumpas dan Israel untuk dinista."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.