Rabu, 14 Juni 2017
Bacaan
Alkitab: Yesaya 43:22-28
"Jadi Aku terpaksa menajiskan pemimpin-pemimpin tempat kudus, dan
terpaksa menyerahkan Yakub untuk ditumpas dan Israel untuk dinista." Yes
43:28)
Penistaan di dalam Alkitab (19): Tuhan Menyerahkan
Umat-Nya untuk Dinista
Kekecewaan Allah terhadap umat
pilihan-Nya, yaitu bangsa Israel dan Yehuda, berlanjut. Tuhan kecewa karena
mereka tidak lagi memanggil nama Tuhan, tetapi memanggil nama dewa-dewa lainnya
(ay. 22a). Mereka tidak mau datang kepada Tuhan dan menghadap hadirat Tuhan (dalam
konteks ini adalah untuk datang ke Bait Allah di Yerusalem), karena mereka
sudah menyembah dewa-dewa asing di rumah merek amasing-masing. Sebenarnya Tuhan
hanya ingin umat-Nya datang menghadap Tuhan. Korban bakaran dan korban
sembelihan itu hanyalah “sarana” supaya mereka memiliki hati kepada Tuhan,
tetapi bangsa Israel menganggap hal tersebut sebagai hal yang memberatkan.
Padahal kepada dewa-dewa lain, mereka juga mempersembahkan korban sajian dan
kemenyan yang tentu lebih merepotkan dibanding ibadah kepada Tuhan Allah (ay.
23).
Namun karena hati bangsa Israel sudah berbalik
dari Tuhan Allah (Yahweh), maka dikatakan bahwa mereka sudah tidak lagi mencari
apa yang menyenangkan hati Tuhan (ay. 24a). Tuhan dengan terus terang berkata bahwa
sikap bangsa Israel justru memberati Tuhan dan menyusahi Tuhan dengan dosa dan
kesalahan mereka (ay. 24b). Sikap bangsa Israel adalah sikap pemberontakan yang
sangat kurang ajar. Padahal Tuhan Allah adalah Tuhan yang memilih bangsa Israel
sebagai umat pilihan-Nya sekalipun mereka dahulu sering memberontak kepada
Allah, mulai dari padang gurun hingga di tanah Kanaan. Segala dosa
pemberontakan bangsa Israel di masa lampau sudah dihapus dan tidak diingat lagi
oleh Tuhan (ay. 25). Namun demikian, bangsa Israel tidak mau bertobat meskipun
Tuhan mengharapkan adanya pertobatan yang sungguh-sungguh dari mereka.
Oleh karena itu, Tuhan pun ingin berperkara
dengan bangsa Israel. Tuhan ingin menunjukkan sikap bangsa Israel yang salah,
dan menunjukkan dosa dan kejahatan bangsa Israel supaya nyata, meskipun mereka
melakukannya dengan sembunyi-sembunyi (ay. 26). Intinya, kesalahan bangsa
Israel di hadapan Tuhan adalah sikap pemberontakan mereka terhadap Tuhan (ay.
27). Bahkan pemberontakan ini dimulai dari leluhur atau nenek moyang mereka
(sejak mereka keluar dari Mesir dan berada di padang gurun). Selanjutnya, sikap
pemberontakan ini juga justru dimiliki oleh para pemimpin bangsa Israel, dimana
seharusnya merekalah yang memimpin bangsa Israel ke jalan yang benar.
Oleh karena itu, Tuhan pun pada
akhirnya menghukum bangsa Israel, terutama adalah para pemimpin di tempat kudus
(yaitu para raja, imam, dan nabi palsu). Merekalah yang seharusnya membawa bangsa
Israel ke jalan yang benar. Namun mereka justru menyesatkan bangsa dan umat
mereka sendiri. Oleh karena itu, para pemimpin tempat kudus “terpaksa” dihukum
oleh Tuhan yaitu dengan cara dinajiskan (ay. 28a). Kata “terpaksa” di sini
karena sebenarnya Tuhan tidak ingin menghukum mereka, tetapi kelakukan mereka
yang membahayakan banyak orang dan menyesatkan umat Tuhan harus diberi hukuman
yang setimpal. Dalam hal ini, hukuman Tuhan atas para pemimpin bangsa Israel terlihat
nyata ketika kota Yerusalem dihancurkan, Bait Allah dirubuhkan, raja dan para
imam dibunuh, dan mereka yang sebelumnya mendapatkan fasilitas istimewa di
kerajaan Israel kini sama-sama menderita bersama rakyat jelata.
Yang lebih menyedihkan lagi, Tuhan juga
menghukum segenap bangsa Israel karena dosa-dosanya. Tuhan “terpaksa”
menyerahkan Yakub untuk ditumpas dan Israel untuk dinista. Ini adalah hukum
tabur tuai yang sangat nyata. Bangsa Israel yang berulang kali menista Tuhan
akhirnya “dibiarkan” Tuhan untuk dinista dengan cara dibuang dari tanah
perjanjian. Tuhan memang tidak mau nama-Nya dipermalukan, tetapi demi pertobatan
umat pilihan-Nya, Tuhan rela Bait-Nya di kota Yerusalem dihancurkan, bangsa
pilihan-Nya dikalahkan dan dibuang oleh bangsa-bangsa asing. Ini semua karena
Tuhan ingin memulihkan hati bangsa Israel supaya bertobat dari dosa dan
kejahatannya.
Bacaan
Alkitab: Yesaya 43:22-28
43:22
"Sungguh, engkau tidak memanggil Aku, hai Yakub, dan engkau tidak
bersusah-susah karena Aku, hai Israel.
43:23
Engkau tidak membawa domba korban bakaranmu bagi-Ku, dan tidak memuliakan Aku
dengan korban sembelihanmu. Aku tidak memberati engkau dengan menuntut korban
sajian atau menyusahi engkau dengan menuntut kemenyan.
43:24
Engkau tidak membeli tebu wangi bagi-Ku dengan uang atau mengenyangkan Aku
dengan lemak korban sembelihanmu. Tetapi engkau memberati Aku dengan dosamu,
engkau menyusahi Aku dengan kesalahanmu.
43:25 Aku,
Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku
tidak mengingat-ingat dosamu.
43:26
Ingatkanlah Aku, marilah kita beperkara, kemukakanlah segala sesuatu, supaya
engkau nyata benar!
43:27 Bapa
leluhurmu yang pertama sudah berdosa, dan jurubicaramu telah memberontak terhadap
Aku.
43:28 Jadi
Aku terpaksa menajiskan pemimpin-pemimpin tempat kudus, dan terpaksa
menyerahkan Yakub untuk ditumpas dan Israel untuk dinista."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.