Rabu, 28 Juni 2017
Bacaan
Alkitab: Yeremia 23:16-20
"Mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN:
Kamu akan selamat! dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya
mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!" (Yer 23:17)
Penistaan di dalam Alkitab (22): Nabi-nabi Palsu dan Para
Penista
Salah satu hal yang terkait dengan
penistaan terhadap Tuhan atau Firman Tuhan adalah mereka yang disebut sebagai
nabi-nabi palsu. Mengenai nabi-nabi palsu sendiri, saya sudah pernah membuat
serial renungan mengenai nabi-nabi palsu. Dan tidaklah mengherankan jika
terdapat ayat-ayat yang beririsan mengenai nabi-nabi palsu dan penistaan, sama
seperti ayat-ayat yang beririsan mengenai nabi-nabi palsu dan kewaspadaan
misalnya.
Firman Tuhan jelas berkata agar umat
Tuhan tidak mendengarkan perkataan para nabi palsu yang bernubuat kepada mereka
(ay. 16a). Nabi-nabi palsu ini tidak bernubuat atas nama Tuhan tetapi hanya
mengungkapkan rekaan hati mereka sendiri (ay. 16c). Ini berarti “nubuatan”
nabi-nabi palsu tersebut bukan nubuatan dari Tuhan tetapi adalah perkataan yang
“suka-suka” mereka. Oleh karena itu, apa untungnya umat Tuhan mendengar nubuat
palsu tersebut? Tidak ada manfaatnya terhadap iman umat Tuhan selain hanya
memberi harapan kosong dan sia-sia (ay. 16b). Sayangnya, di akhir zaman ini
nubuat palsu ini sangat laku dan digemari. Orang Kristen yang tidak bertumbuh
dalam pengenalan akan kebenaran akan mudah disukakan oleh “dongeng yang
menyenangkan” daripada mendengar kebenaran yang “menyakitkan”. Mereka sudah
tidak sanggup lagi mendengar kebenaran dan akan membuka telinganya kepada
dongeng dari nabi-nabi palsu yang menyenangkan telinga mereka (2 Tim 4:3-4).
Terkait dengan apa yang diucapkan
nabi-nabi palsu tersebut, inti dari nubuatan atau “pengajaran” mereka
sebenarnya sederhana: mengajarkan bahwa keselamatan itu mudah (ay. 17b). Para
nabi palsu tidak akan menyampaikan pengajaran bahwa mengikut Tuhan adalah jalan
yang sukar. Mereka akan menyampaikan bahwa Tuhan adalah penuh kasih, sehingga
jika manusia masih berdosa maka Tuhan akan memahami dan tetap mengampuni. Betul
bahwa Tuhan adalah Maha Pengasih dan Maha Pengampun. Betul bahwa Tuhan Yesus
telah menebus seluruh dosa manusia di atas kayu salib. Akan tetapi, di sisi
lain, karya keselamatan Tuhan Yesus Kristus tersebut juga harus diresponi
secara benar, karena bertujuan mengembalikan manusia kepada rancangan Allah
yang semula. Umat Tuhan dituntut untuk percaya kepada Yesus hingga level
mengenakan pribadi Yesus Kristus dalam hidup kita. Oleh karena itu, kita juga
dituntut untuk hidup sempurna di hadapan Tuhan (Mat 5:48) sama seperti Tuhan
Yesus telah berhasil mencapai kesempurnaan-Nya selama Ia mengenakan tubuh
daging di dunia ini (Ibr 5:7-9).
Hal ini yang tidak akan disampaikan
oleh nabi palsu. Mereka akan menyampaikan khotbah-khotbah yang enteng dan
ringan, yang tidak membawa umat Tuhan kepada kesempurnaan sesuai dengan
kehendak Bapa di surga. Lebih parahnya, nabi-nabi palsu ini akan menyampaikan
pengajaran yang kompromistis. Jika mereka masih hidup dalam dosa perzinahan
misalnya, maka ajaran mengenai perzinahan akan “dimanipulasi” sedemikian rupa
sehingga jemaat menganggap bahwa dosa yang dilakukan oleh sang nabi palsu
adalah wajar, dan dosa itu tidak akan menimbulkan malapetaka (ay. 17c). Hal ini
dilakukan karena sang nabi palsu masih memiliki kesenangan lain dalam hidupnya
selain Tuhan. Mereka merasa bahwa mereka adalah “hamba-hamba Tuhan” dan “orang-orang
spesial di hadapan Tuhan”. Tidak jarang mereka merasa memiliki orang yang sudah
bertemu dengan Tuhan sehingga suara mereka juga dianggap sebagai suara Tuhan.
Padahal Tuhan sendiri mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak pernah masuk
dalam dewan musyawarah dengan Tuhan karena mereka tidak pernah memperhatikan
dan mendengar Firman Tuhan (ay. 18)
Umat Tuhan yang tidak cerdas akan mudah
ditakut-takuti dan diintimidasi oleh nabi-nabi palsu ini, sehingga mereka tunduk
dan memberikan penghormatan yang berlebihan kepada mereka. Tidak jarang ajaran
mereka disertai dengan ancaman hukuman kepada umat yang tidak mau tunduk kepada
nabi-nabi palsu tersebut. Padahal ketundukan tanpa batas haruslah kepada Tuhan
dan bukan kepada manusia, sekalipun ia mengaku sebagai hamba Tuhan atau wakil
Tuhan. Akibatnya umat Tuhan dibentuk sebagai “budak” yang harus taat kepada
nabi-nabi palsu tersebut dan tidak diajar sebagai murid serta hamba Tuhan yang
benar.
Dalam hal ini, mereka sebenarnya adalah
para penista Tuhan yang sedang membentuk dan membangun kumpulan orang-orang
yang menista Tuhan juga (ay. 17a). Tidak heran bahwa Tuhan sudah menyiapkan
hukuman bagi mereka yang masuk dalam kelompok orang-orang fasik (ay. 19). Murka
Tuhan akan dicurahkan kepada para penista Tuhan (baik nabi-nabi palsu maupun
mereka yang mendengarkan suara nabi-nabi palsu tersebut), namun hukuman
tersebut pasti akan lebih dicurahkan kepada mereka yang menyesatkan umat Tuhan
(ay. 20a).
Permasalahannya, pada umumnya di bumi
ini para nabi palsu ini cenderung hidup nyaman dan aman. Mereka biasanya mendapatkan
banyak uang, popularitas, dan kehormatan dari nubuatan palsu yang mereka
sampaikan. Mereka mempunyai banyak pengikut, dan sebagian di antaranya adalah
pendukung fanatik yang akan membela si nabi-nabi palsu tersebut mati-matian.
Mereka tidak sadar bahwa mereka ada di pihak yang salah. Namun demikian, jangan
iri terhadap nabi-nabi palsu tersebut. Ada satu pengharapan yang pasti ada bagi
orang-orang benar, yaitu hari penghakiman (ay. 20b). Pada waktu itu semua orang
akan dihakimi menurut perbuatan mereka, dan tidak ada orang yang bisa melarikan
diri dari penghakiman tersebut. Di situ kebenaran orang benar akan nampak dan
kejahatan orang fasik akan ditelanjangi. Di situ upah orang benar dan hukuman
bagi para penista Tuhan juga akan dinyatakan.
Bacaan
Alkitab: Yeremia 23:16-20
23:16 Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Janganlah dengarkan
perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan
yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan rekaan hatinya
sendiri, bukan apa yang datang dari mulut TUHAN;
23:17 mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN:
Kamu akan selamat! dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya
mereka berkata: Malapetaka tidak akan menimpa kamu!"
23:18 Sebab siapakah yang hadir dalam dewan musyawarah TUHAN, sehingga ia
memperhatikan dan mendengar firman-Nya? Siapakah yang memperhatikan firman-Nya
dan mendengarnya?
23:19 Lihatlah, angin badai TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar
menyambar, -- angin puting beliung -- dan turun menimpa kepala orang-orang
fasik.
23:20 Murka TUHAN tidak akan surut, sampai Ia telah melaksanakan dan
mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya; pada hari-hari yang terakhir kamu
akan benar-benar mengerti hal itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.