Rabu, 07 Juni 2017

Penistaan di dalam Alkitab (16): Menista Nasehat Yang Mahatinggi



Kamis, 8 Juni 2017
Bacaan Alkitab: Mazmur 107:10-14
Karena mereka memberontak terhadap perintah-perintah Allah, dan menista nasihat Yang Mahatinggi. (Mzm 107:11)


Penistaan di dalam Alkitab (16): Menista Nasehat Yang Mahatinggi


Kita perlu sadar bahwa ketika kita mengakui Allah kita adalah Allah yang dashyat, Allah yang Maha Kuasa, serta Allah yang Maha Tahu, maka kita harus tahu bahwa dalam segala hal Allah bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Rm 8:29). Ini berarti kita harus senantiasa memperkarakan apakah kehendak Allah dalam hidup kita masing-masing dan apakah kita sudah melakukan kehendak-Nya tersebut. Ukuran standar hidup kita di hadapan Allah nanti adalah apakah kita melakukan kehendak-Nya secara sempurna (Mat 7:21-23).

Alkitab menulis bahwa ada orang-orang yang memberontak terhadap perintah-perintah Allah (ay. 11a). Mereka tentu bukanlah orang-orang yang tidak mengenal Allah, karena jika demikian mereka tidak tahu mengenai perintah-Nya. Orang-orang ini adalah orang-orang yang sebenarnya mengenal Allah, namun mereka memilih untuk memberontak terhadap Allah. Dalam hal ini, berlaku Firman Tuhan bahwa mereka yang tahu akan kehendak Tuannya tetapi tidak melakukannya, akan mendapatkan hukuman yang lebih berat (Luk 12:47-48).

Alkitab menulis bahwa orang-orang yang memberontak terhadap perintah Allah ini dipandang sebagai orang-orang yang menista nasehat Allah yang Maha Tinggi (ay. 11b). Di mana letak penistaannya? Jika kita mengikuti serial renungan ini yaitu mengenai penistaan di dalam Alkitab, kita akan mengerti bahwa pemberontakan kepada Allah sama saja dengan penistaan terhadap Allah. Dan setiap penistaan kepada Allah pasti ada hukuman yang diberikan oleh Allah sendiri. Apakah hukuman bagi mereka yang memberontak terhadap perintah-perintah Allah? Alkitab menulis bahwa Allah menundukkan orang-orang tersebut ke dalam kesusahan, sehingga mereka tergelincir dan tidak ada yang menolong (ay. 12).

Sepintas jika kita membaca, sepertinya hukuman dari Tuhan itu tidak nyata. Sejarah atau bahkan pengalaman kita pribadi membuktikan bahwa seringkali para penista Tuhan yang sebenarnya justru mendapatkan banyak “pembelaan” atau “perlindungan” di dunia ini. Walaupun demikian, kita tidak perlu cemas. Kita tahu bahwa hukuman Tuhan itu tidak harus terjadi di dunia ini, tetapi pasti terjadi di dunia yang akan datang. Namun demikian, kasih Tuhan masih tetap berlaku selama di dunia ini. Ada kesempatan yang masih diberikan Tuhan selama kita hidup. Namun jika kita menyia-nyiakan kesempatan itu, maka sudah tidak ada lagi kesempatan di dalam kekekalan.

Beruntunglah mereka yang masih “sempat bertobat” di dunia. Meskipun mereka dikatakan duduk dalam kegelapan dan kekelaman, terkurung dalam sengsara dan (penjara) besi (ay. 10), namun mereka masih ingat kepada Tuhan dan berseru kepada-Nya, maka Tuhan melepaskan dan menyelamatkan mereka (ay. 13). Tuhan membawa mereka keluar dari kegelapan dan kekelaman, serta memutuskan belenggu-belenggu yang selama ini mengikat mereka (ay. 14). Namun jika para penista Tuhan itu tidak mau bertobat dalam kesempatan yang diberikan, maka mereka akan masuk ke dalam kegelapan dan kekelaman yang kekal. Di situlah penjara abadi yaitu neraka kekal, dimana mereka tidak mungkin lagi dapat tertolong. Di situ hukuman Tuhan akan nyata kepada para peinsta-Nya. Jadi, marilah kita bertobat sebelum terlambat. Jangan biarkan kita hidup dalam pemberontakan dan penistaan terhadap Tuhan hingga akhir hidup kita.



Bacaan Alkitab: Mazmur 107:10-14
107:10 Ada orang-orang yang duduk di dalam gelap dan kelam, terkurung dalam sengsara dan besi.
107:11 Karena mereka memberontak terhadap perintah-perintah Allah, dan menista nasihat Yang Mahatinggi,
107:12 maka ditundukkan-Nya hati mereka ke dalam kesusahan, mereka tergelincir, dan tidak ada yang menolong.
107:13 Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nyalah mereka dari kecemasan mereka,
107:14 dibawa-Nya mereka keluar dari dalam gelap dan kelam, dan diputuskan-Nya belenggu-belenggu mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.