Senin, 19 Agustus 2013

Anak Sah yang Dikasihi Tuhan



Selasa, 20 Agustus 2013
Bacaan Alkitab: 2 Samuel 12:24-25
Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini.” (2 Sam 12:24)


Anak Sah yang Dikasihi Tuhan


Dalam renungan hari sebelumnya, saya menulis tentang dosa yang dilakukan Daud dan Batsyeba dan bagaimana Tuhan menghukum Daud dan Batsyeba sehingga anak mereka yang pertama mati. Walaupun demikian, ketika kemudian Daud bertobat, maka Alkitab menulis bahwa Tuhan memberikan seorang anak laki-laki kepada Daud dan Batsyeba. Daud memberi nama Salomo kepada anak itu (ay. 24a).

Jika kita membaca sampai di sini, sepertinya cerita berakhir begitu saja. Daud dan Batsyeba melakukan kesalahan, anak mereka mati, mereka lalu menyesal dan bertobat, lalu Daud dan Batsyeba mendapatkan anak lagi, dan semua berakhir bahagia. Memang akhir dari kisah ini adalah kisah bahagia. Bahkan Alkitab menulis bahwa Tuhan mengasihi anak kedua daud dan Batsyeba ini (ay. 24b), dan Tuhan sendiri memberi nama Yedija, yang artinya adalah kekasih Tuhan atau dikasihi oleh Tuhan (ay. 25).

Apa yang membuat Tuhan sangat mengasihi Salomo? Padahal ketika anak yang pertama lahir, anak itu pun mati karena hukuman Tuhan?

Pertama, jika kita memperhatikan Alkitab dengan sungguh-sungguh, kita akan mengerti bahwa ketika Batsyeba mengandung anak pertama, ia melakukannya dalam dosa perzinahan. Saat Batsyeba tidur dengan Daud, status Batsyeba masih merupakan isteri sah Uria. Di mata Tuhan, apa yang dilakukan oleh Batsyeba adalah dosa besar. Sebaliknya, ketika akhirnya Uria mati (walaupun mati dibunuh raja Daud secara tidak langsung), maka Daud mengambil Batsyeba menjadi isterinya (2 Sam 11:27). Memang pada saat Daud menikahi Batsyeba, saat itu Batsyeba sedang mengandung anak pertamanya dari Daud, sehingga saya dapat mengatakan dengan jelas bahwa anak pertama Batsyeba itu dikandung di luar nikah. Akan tetapi anak kedua Batsyeba ini (Salomo) dikandung ketika Daud sudah sah menikahi Batsyeba.

Walaupun Uria (suami Batsyeba terdahulu) mati karena “dibunuh” Daud secara tidak langsung, tetapi di mata Tuhan, memang pernikahan Daud dan Batsyeba sah karena Batsyeba menikah lagi bukan karena diceraikan oleh suaminya, tetapi karena suaminya mati. Pernikahan Kristen tidak mengenal kata cerai, melainkan suami dan isteri di mata Tuhan tetap merupakan satu kesatuan hingga maut memisahkan (baca 1 Kor 7:10-16).

Oleh karena Salomo lahir dari suatu pernikahan yang sah, sehingga Tuhan pun mengasihi anak tersebut. Saya pun sangat yakin bahwa setiap anak yang lahir dari suatu pernikahan yang sah, Tuhan pasti sangat mengasihi anak tersebut (jika dibandingkan dengan anak yang lahir di luar pernikahan yang sah di mata Tuhan). Oleh karena itu, perhatikan sungguh-sungguh hidup kita. Jangan sampai kita melakukan perzinahan, apalagi jika perzinahan tersebut sampai menghasilkan anak. Walaupun memang Tuhan pun bisa memakai anak yang lahir di luar pernikahan, akan tetapi alangkah baiknya jika kita memiliki anak yang memang lahir di dalam pernikahan yang sah di mata Tuhan. Itu akan jauh mendatangkan sukacita bagi Tuhan dan juga bagi kita selaku orang tuanya.

Jagalah baik-baik pergaulan kita. Ingat bahwa pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik. Jangan bergaul dengan orang-orang yang memandang rendah pernikahan. Bagaimanapun justru Tuhan sangat memandang tinggi suatu pernikahan yang kudus. Bahkan jemaat Tuhan diibaratkan sebagai mempelai wanita Tuhan. Bukankah itu adalah suatu gambaran yang luar biasa tentang pernikahan? Jagalah kekudusan pernikahan dan nikmatilah pernikahan kita. Saya sangat percaya bahwa sunguh-sungguh ada berkat Tuhan yang luar biasa di dalam setiap pernikahan, dan ada kasih Tuhan yang sungguh-sungguh besar bagi setiap keluarga yang mau taat terhadap kebenaran Firman Tuhan.


Bacaan Alkitab: 2 Samuel 12:24-25
12:24 Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini
12:25 dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.