Selasa, 20
Agustus 2013
Bacaan Alkitab: 2
Samuel 12:24-25
“Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba,
isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu
melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak
itu. TUHAN mengasihi anak ini.” (2 Sam 12:24)
Anak Sah yang
Dikasihi Tuhan
Dalam renungan
hari sebelumnya, saya menulis tentang dosa yang dilakukan Daud dan Batsyeba dan
bagaimana Tuhan menghukum Daud dan Batsyeba sehingga anak mereka yang pertama
mati. Walaupun demikian, ketika kemudian Daud bertobat, maka Alkitab menulis
bahwa Tuhan memberikan seorang anak laki-laki kepada Daud dan Batsyeba. Daud
memberi nama Salomo kepada anak itu (ay. 24a).
Jika kita membaca
sampai di sini, sepertinya cerita berakhir begitu saja. Daud dan Batsyeba
melakukan kesalahan, anak mereka mati, mereka lalu menyesal dan bertobat, lalu Daud
dan Batsyeba mendapatkan anak lagi, dan semua berakhir bahagia. Memang akhir
dari kisah ini adalah kisah bahagia. Bahkan Alkitab menulis bahwa Tuhan
mengasihi anak kedua daud dan Batsyeba ini (ay. 24b), dan Tuhan sendiri memberi
nama Yedija, yang artinya adalah kekasih Tuhan atau dikasihi oleh Tuhan (ay.
25).
Apa yang membuat
Tuhan sangat mengasihi Salomo? Padahal ketika anak yang pertama lahir, anak itu
pun mati karena hukuman Tuhan?
Pertama, jika
kita memperhatikan Alkitab dengan sungguh-sungguh, kita akan mengerti bahwa
ketika Batsyeba mengandung anak pertama, ia melakukannya dalam dosa perzinahan.
Saat Batsyeba tidur dengan Daud, status Batsyeba masih merupakan isteri sah
Uria. Di mata Tuhan, apa yang dilakukan oleh Batsyeba adalah dosa besar.
Sebaliknya, ketika akhirnya Uria mati (walaupun mati dibunuh raja Daud secara
tidak langsung), maka Daud mengambil Batsyeba menjadi isterinya (2 Sam 11:27).
Memang pada saat Daud menikahi Batsyeba, saat itu Batsyeba sedang mengandung
anak pertamanya dari Daud, sehingga saya dapat mengatakan dengan jelas bahwa anak
pertama Batsyeba itu dikandung di luar nikah. Akan tetapi anak kedua Batsyeba
ini (Salomo) dikandung ketika Daud sudah sah menikahi Batsyeba.
Walaupun Uria
(suami Batsyeba terdahulu) mati karena “dibunuh” Daud secara tidak langsung,
tetapi di mata Tuhan, memang pernikahan Daud dan Batsyeba sah karena Batsyeba
menikah lagi bukan karena diceraikan oleh suaminya, tetapi karena suaminya
mati. Pernikahan Kristen tidak mengenal kata cerai, melainkan suami dan isteri di
mata Tuhan tetap merupakan satu kesatuan hingga maut memisahkan (baca 1 Kor
7:10-16).
Oleh karena
Salomo lahir dari suatu pernikahan yang sah, sehingga Tuhan pun mengasihi anak
tersebut. Saya pun sangat yakin bahwa setiap anak yang lahir dari suatu
pernikahan yang sah, Tuhan pasti sangat mengasihi anak tersebut (jika
dibandingkan dengan anak yang lahir di luar pernikahan yang sah di mata Tuhan).
Oleh karena itu, perhatikan sungguh-sungguh hidup kita. Jangan sampai kita
melakukan perzinahan, apalagi jika perzinahan tersebut sampai menghasilkan
anak. Walaupun memang Tuhan pun bisa memakai anak yang lahir di luar
pernikahan, akan tetapi alangkah baiknya jika kita memiliki anak yang memang
lahir di dalam pernikahan yang sah di mata Tuhan. Itu akan jauh mendatangkan
sukacita bagi Tuhan dan juga bagi kita selaku orang tuanya.
Jagalah baik-baik
pergaulan kita. Ingat bahwa pergaulan yang buruk merusak kebiasaan baik. Jangan
bergaul dengan orang-orang yang memandang rendah pernikahan. Bagaimanapun
justru Tuhan sangat memandang tinggi suatu pernikahan yang kudus. Bahkan jemaat
Tuhan diibaratkan sebagai mempelai wanita Tuhan. Bukankah itu adalah suatu
gambaran yang luar biasa tentang pernikahan? Jagalah kekudusan pernikahan dan
nikmatilah pernikahan kita. Saya sangat percaya bahwa sunguh-sungguh ada berkat
Tuhan yang luar biasa di dalam setiap pernikahan, dan ada kasih Tuhan yang
sungguh-sungguh besar bagi setiap keluarga yang mau taat terhadap kebenaran Firman
Tuhan.
Bacaan Alkitab: 2
Samuel 12:24-25
12:24 Kemudian
Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur
dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud
memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini
12:25 dan dengan
perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena
TUHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.