Rabu, 21 Agustus
2013
Bacaan Alkitab:
Yeremia 12:1-5
“Jika engkau telah berlari dengan orang
berjalan kaki, dan engkau telah dilelahkan, bagaimanakah engkau hendak berpacu
melawan kuda? Dan jika di negeri yang damai engkau tidak merasa tenteram,
apakah yang akan engkau perbuat di hutan belukar sungai Yordan?” (Yer 12:5)
Menjadi “Pelari
Jarak Jauh”
Ada suatu
perbedaan yang besar antara pelari jarak jauh (maraton) dan juga pelari jarak
dekat (sprint). Pelari jarak jauh tidak akan menghabiskan energinya untuk
berlari cepat, karena ia tahu bahwa jarak yang harus ditempuh cukup jauh dan percuma
jika ia menghabiskan energinya hanya untuk memimpin di awal perlombaan tetapi
akhirnya kehabisan stamina di akhir (atau bahkan tidak mampu mencapai garis
akhir). Sementara itu pelari jarak dekat akan menggunakan seluruh energinya
untuk dapat mencapai garis akhir secepat-cepatnya. Masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tetapi kira-kira, gambaran mana
yang paling cocok dengan hidup anak-anak
Tuhan?
Bacaan Alkitab
kita hari ini berbicara tentang Yeremia yang bercakap-cakap dengan Tuhan.
Awalnya Yeremia mengeluh kepada Tuhan tentang keadilan di negeri Israel dan
Yehuda. Ia melihat bahwa hidup orang-orang fasik dan orang-orang yang tidak
setia justru menjadi mujur (ay. 1). Yeremia melihat juga bahwa orang-orang
fasik justru tumbuh subur dan berakar, bahkan berbuah lebat (ay. 2).
Hal itu membuat
nabi Yeremia gusar. Ia ingin berbantah dengan Tuhan. Ia protes kepada Tuhan, “Mengapa
justru orang fasik tidak langsung dihukum tetapi malah sepertinya dibiarkan dan
bahkan diberkati oleh Tuhan?”. Yeremia pun menceritakan kondisi dirinya kepada
Tuhan bahwa selama ini ia telah memiliki hati yang luar biasa kepada Tuhan (ay.
3a). Yeremia bahkan meminta Tuhan untuk segera memusnahkan orang-orang fasik di
negerinya, dan berharap justru orang-orang yang baik (seperti Yeremia) itulah
yang akan disisakan Tuhan di negerinya (ay. 3b-4).
Saya sebelumnya
pernah menulis renungan tentang ini juga, tetapi berhenti di ayat 4. Saat saya
membaca jawaban Tuhan di ayat 5, saya justru semakin kagum dengan jawaban Tuhan
tersebut (Ketika saya membaca ayat 5, walaupun tidak disebutkan dengan jelas
bahwa itu adalah suara Tuhan, tetapi saya membaca bahwa ayat 5 tersebut bukanlah
suara Yeremia, tetapi jawaban Tuhan kepada Yeremia). Di saat Yeremia sepertinya
mengeluh tentang kondisinya dan membandingkan dengan kondisi orang fasik, di
situ Tuhan menjawab dengan tegas, “Jika engkau telah berlari dengan orang yang
berjalan kaki dan engkau sudah lelah, bagaimana engkau hendak berpacu melawan
kuda?” (ay. 5).
Ayat 5 ini sangat
menarik, karena di situ Tuhan menjelaskan suatu kebenaran yang luar biasa
kepada Yeremia. Dalam bahasa sederhana, sebenarnya Tuhan ingin berkata
demikian, “Yeremia, untuk apa kamu menyusahkan dirimu dengan melihat dan
membanding-bandingkan hidupmu dengan orang fasik. Itu sama saja kamu menghabiskan
energimu untuk berkeluh kesah tentang hal-hal kecil, padahal ada banyak hal-hal
besar menanti di depanmu”. Dan jujur saja, ayat ini juga sangat mengingatkan
saya, bahwa seringkali saya menghabiskan energi saya untuk hal-hal yang sepele,
yang sebenarnya tidak perlu saya pikirkan terlalu dalam.
Seringkali ketika
kita mau melakukan hal besar yang Tuhan ingin kita lakukan, kita justru
disibukkan dengan hal-hal kecil yang mengganggu stamina iman kita. Ingat kisah
Maria dan Marta? Marta disibukkan dengan hal-hal kecil yang menguras “stamina”
Marta. Akibatnya Marta tidak bisa melihat bahwa dekat dengan Tuhan itu adalah
hal yang penting yang harus ia lakukan. Ia kehilangan prioritas yang seharusnya
ia lakukan terlebih dahulu.
Bagaimana dengan
kita? Ingat bahwa Tuhan menjadikan kita anak-anakNya sebagai seorang “pelari jarak
jauh”. Oleh karena itu penting untuk menjaga dan juga meningkatkan “stamina
rohani” kita alias iman kita. Seorang pelari jarak jauh mungkin tidak berlari
secepat pelari sprinter, tetapi umumnya mereka berlari dengan kecepatan yang
konstan dan “mengatur strategi” agar tidak kehabisan stamina sebelum mencapai
garis akhir. Itulah juga yang Allah ingin kita lakukan. Orang yang selamat
bukanlah orang yang bertobat kemudian tiba-tiba murtad dan berbalik menolak
Yesus. Orang-orang murtad semacam ini akan binasa (Ibr 6:6). Tetapi orang yang
selamat adalah orang yang mampu memelihara imannya hingga garis akhir (2 Tim
4:7).
Oleh karena itu,
latihlah diri kita beribadah (1 Tim 4:7-8). Jangan biarkan hal-hal kecil mengurangi
stamina rohani kita atau malah justru membuat kita kehabisan stamina rohani sebelum
waktunya. Ketika kita mulai berjemaat di gereja, atau mulai melayani Tuhan di
gereja, kita akan melihat banyak hal-hal kecil yang mungkin secara tidak sadar
menghabiskan stamina rohani kita. Kita terjebak dengan membicarakan kejelekan orang
lain, atau terlalu sibuk mengurusi segala macam tetek bengek yang sebenarnya
tidak perlu kita urusi. Biarkan kita melakukan bagian kita yang seharusnya, dan
mempercayakan bagian orang lain kepada orang lain yang memang bertugas untuk
itu. Jangan habiskan stamina kita hanya untuk hal-hal sepele yang tidak
penting. Tetapi fokuslah kepada Tuhan, sehingga kita mampu berlari dan menempuh
jarak jauh guna mencapai garis akhir kehidupan kita.
Bacaan Alkitab:
Yeremia 12:1-5
12:1 Engkau
memang benar, ya TUHAN, bilamana aku berbantah dengan Engkau! Tetapi aku mau
berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang
fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia?
12:2 Engkau
membuat mereka tumbuh, dan mereka pun juga berakar, mereka tumbuh subur dan
menghasilkan buah juga. Memang selalu Engkau di mulut mereka, tetapi jauh dari
hati mereka.
12:3 Ya TUHAN,
Engkau mengenal aku, Engkau melihat aku, dan Engkau menguji bagaimana hatiku
terhadap Engkau. Tariklah mereka ke luar seperti domba-domba sembelihan, dan
khususkanlah mereka untuk hari penyembelihan. --
12:4 Berapa lama
lagi negeri ini menjadi kering, dan rumput di segenap padang menjadi layu?
Karena kejahatan penduduknya binatang-binatang dan burung-burung habis lenyap,
sebab mereka telah mengira: "Ia tidak akan melihat tingkah langkah
kita!"
12:5 "Jika
engkau telah berlari dengan orang berjalan kaki, dan engkau telah dilelahkan,
bagaimanakah engkau hendak berpacu melawan kuda? Dan jika di negeri yang damai
engkau tidak merasa tenteram, apakah yang akan engkau perbuat di hutan belukar
sungai Yordan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.