Senin, 19 Agustus 2013

Dosa Daud dan Juga Dosa Batsyeba



Senin, 19 Agustus 2013
Bacaan Alkitab: 2 Samuel 11:1-5
Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.” (2 Sam 11:4)


Dosa Daud dan Juga Dosa Batsyeba


Ketika saya membaca tentang kisah “kejatuhan” raja Daud (kejatuhan di sini bukan berarti raja Daud jatuh dan tersingkir dari tahta kerajaannya, tetapi terkait dengan dosa raja Daud), saya menemukan banyak sekali penyebab dari kejatuhan raja Daud tersebut.

Pertama, Alkitab menulis bahwa pada pergantian tahun, ketika raja-raja biasanya maju berperang, justru Daud sendiri tidak ikut berperang, melainkan menyuruh Yoab dan orang-orangnya dan seluruh orang Israel untuk berperang melawan bani Amon, sedangkan Daud sendiri tinggal di Yerusalem (ay. 1). Mungkin ada di antara kita yang berkata, “Kan Daud itu raja, ya suka-suka dia dong mau maju berperang atau tidak”. Memang betul Daud adalah raja dan dia pun berhak bertindak dan melakukan apa saja. Tetapi apa yang dilakukan Daud adalah diluar kebiasaannya, dan hal itu menjadi awal dari kejatuhannya.

Ketika seharusnya ia berperang, ia malah “bersantai-santai” di istana. Dan saat itulah datang godaan kepadanya. Ia melihat seorang perempuan yang elok rupanya sedang mandi (ay. 2). Saya juga bingung bagaimana seorang raja dari atas istana bisa melihat kamar mandi rakyatnya? Apakah ini sesuatu yang disengaja atau tidak, Alkitab memang tidak menjelaskan secara pasti. Tetapi yang jelas peristiwa ini sangat membekas di hati Daud hingga ia pun mencari informasi mengenai perempuan itu, dan diketahui bahwa perempuan itu adalah Batsyeba, isteri Uria orang Het (ay. 3).

Entah bagaimana, Daud tidak berpikir mengenai dosa atau segala hal lainnya. Ia justru mengambil Batsyeba (dalam bahasa lain berarti Daud mengundang Batsyeba datang ke istana). Padahal sebagai raja Israel saat itu, Daud tentu sudah memiliki permaisuri dan juga sejumlah selir. Ia tentu dapat melakukan apa saja dengan permaisuri dan para selirnya. Akan tetapi Daud tergoda untuk “mencoba” mengambil apa yang menjadi milik orang lain. Daud pun tidur dengan Batsyeba (ay. 4a). Ini adalah dosa Daud yang sangat fatal yang dicatat dalam Alkitab.

Tetapi, ketika saya mencoba mendalami bagian Alkitab ini, saya menemukan bahwa sebenarnya bukan hanya Daud yang bersalah (atau berdosa). Batsyeba pun juga memiliki peran yang sama dalam perbuatan dosa mereka.

Pertama, Batsyeba mandi di tempat yang terbuka dan dapat dilihat orang lain (ay. 2b). Saya tidak memiliki gambaran sama sekali mengenai bagaimana bentuk tempat mandi bangsa Israel pada saat itu. Tetapi seharusnya sebagai seorang perempuan yang telah memiliki suami, ia harus menjaga tubuhnya agar tidak terlihat oleh orang lain selain suaminya.

Kedua, setelah tidur dengan Daud, Batsyeba memang membersihkan diri dari kenajisannya. Tetapi ia sama sekali tidak memberitahu hal tersebut kepada Uria, suaminya (ay. 4b). Memang Uria sedang ada di medan perang. Akan tetapi seharusnya pada masa itu pun Batsyeba segera memberitahu suaminya tentang peristiwa tersebut, apapun reaksi Uria setelah itu. Justru Alkitab mencatat hal yang menarik, yaitu ketika Batsyeba akhirnya mengandung anak dari Daud (dari hasil hubungan zinahnya tersebut), Batsyeba tidak memberitahu Uria terlebih dahulu, tetapi justru memberitahu Daud (ay. 5).

Ini juga adalah kesalahan Batsyeba yang sangat fatal. Ia tidak memilikii komunikasi yang baik dengan suaminya. Seharusnya Batsyeba harus tetap memberitahukan apa yang terjadi dan bukannya menyembunyikan apa yang terjadi. Dengan tidak memberitahu kepada suaminya, berarti Batsyeba pun menyetujui perzinahan yang ia lakukan dengan raja Daud.

Akibat dari dosa mereka berdua, yaitu melakukan perzinahan, maka Tuhan pun menghukum mereka berdua. Anak hasil perzinahan itu pun ditulahi Tuhan dan akhirnya mati. Walaupun sebenarnya anak itu tidak bersalah, tetapi anak tersebut pun jadi ikut menanggung akibat dari dosa ayah dan ibunya.

Ini adalah kebenaran Tuhan yang luar biasa. Jangan biarkan diri kita jatuh ke dalam dosa, apalagi dosa perzinahan. Jagalah kekudusan hubungan suami isteri. Jangan juga melakukan hubungan seks dengan orang yang belum menjadi pasangan kita. Terlebih lagi, apabila kita melakukan hubungan seks dengan orang lain yang masih berstatus sebagai suami/isteri orang lain. Dampak dari dosa kita akan sangat berat di mata Tuhan.

Walaupun demikian, apabila kita sudah pernah melakukan dosa tersebut dan kita sungguh-sungguh sadar, menyesal, dan bertobat, maka Tuhan pun akan mengampuni dosa kita. Memang mungkin saja masih ada dampak atau konsekuensi dari dosa kita tersebut. Tetapi bagaimanapun juga konsekuensi itu harus mau kita terima, karena kita sendirilah yang melakukan dosa itu. Bagian kita hanyalah sungguh-sungguh bertobat dan tidak jatuh ke dalam dosa yang sama lagi. Dan bagian Tuhan adalah mengampuni kita dan memulihkan kita, tentu saja jika kita memang benar sungguh-sungguh bertobat dan menyesal akan dosa-dosa kita.


Bacaan Alkitab: 2 Samuel 11:1-5
11:1 Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
11:2 Sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
11:3 Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang berkata: "Itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria orang Het itu."
11:4 Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajisannya. Kemudian pulanglah perempuan itu ke rumahnya.
11:5 Lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruhnya orang memberitahukan kepada Daud, demikian: "Aku mengandung."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.