Kamis, 01 Agustus 2013

Tetap Sampaikan Perkataan Kebenaran



Jumat, 2 Agustus 2013
Bacaan Alkitab: Yehezkiel 2:6-7
Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak.” (Yeh 2:7)


Tetap Sampaikan Perkataan Kebenaran


Jika mau jujur, kitab Yehezkiel adalah salah satu kitab favorit saya. Mengapa? Karena kitab Yehezkiel berisi kalimat-kalimat dan Firman Tuhan yang sangat keras, yang mengkritik sikap hidup bangsa Israel serta para pemimpin (baik pemimpin rohani maupun pemimpin duniawi) bangsa Yehuda. Kitab Yehezkiel bukan berbicara tentang kondisi yang aman dan tenang, melainkan berbicara tentang bagaimana Tuhan mengkritik kehidupan bangsa Yehuda dan terutama para pemimpin rohani mereka.

Yehezkiel adalah nabi Allah yang diutus pada masa-masa dimana bangsa Yehuda tidak mau mendengarkan suara Tuhan. Ini bukan pekerjaan yang m udah bagi Yehezkiel. Ia menghadapi tantangan yang luar biasa berat. Ia menghadapi risiko ditolak oleh bangsa Yehuda, bahkan mungkin apa yang ia sampaikan sama sekali tidak didengar oleh bangsa Yehuda. Risiko terburuk adalah ia dianiaya atau dibunuh oleh orang-orang Yehuda yang  tidak suka dengan Firman Tuhan yang ia sampaikan. Bagaimana Yehezkiel bisa menghadapi hal tersebut?

Ingat bahwa ketika Tuhan mengutus seseorang, Ia tidak akan mengutusorang tersebut dengan tangan hampa, melainkan Tuhan akan memperlengkapi orang tersebut. Dalam konteks Yehezkiel ini, kita bisa melihat bahwa Tuhan memberikan kata-kata penguatan kepada Yehezkiel, yang disampaikan di awal-awal pelayanan Yehezkiel (Bacaan Alkitab kita hari ini berada di pasal 2 dari 48 pasal). Apa yang disampaikan Tuhan kepada Yehezkiel?

Tuhan mengingatkan Yehezkiel agar tidak takut kepada bangsa Yehuda, apalagi mendengarkan kata-kata mereka (ay. 6a). Dengan kata lain, Tuhan ingin agar Yehezkiel sebagai nabi Tuhan, hanya mendengarkan suara Tuhan dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Jangan sampai Yehezkiel terpengaruh dengan perkataan dari bangsa Yehuda tersebut. Lebih lagi, Tuhan menggambarkan bahwa hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Yehezkiel diibaratkan berada di tengah-tengah onak dan duri serta kalajengking (ay. 6b). Hal tersebut sangat menyeramkan bukan? Akan tetapi sekali lagi Tuhan mengingatkan Yehezkiel agar tidak takut dengan keadaan tersebut, bahkan jangan gentar menghadapi mereka (ay. 6c).

Jika Yehezkiel tidak takut dengan mereka, maka Yehezkiel akan dapat melakukan apa yang Tuhan ingin Yehezkiel lakukan, yaitu menyampaikan perkataan-perkataan Tuhan kepada bangsa Yehuda (ay. 7a). Ingat bahwa ini adalah bagian Yehezkiel yang harus ia lakukan sendiri. Soal apakah nantinya bangsa Yehuda mendengarkan atau tidak mau mendengarkan, itu bukan urusan Yehezkiel lagi. Memang Tuhan pun tahu bahwa kebanyakan orang Yehuda tidak akan mau mendengarkan suara nabi Yehezkiel. Tetapi itu bukan menjadi masalah bagi Tuhan. Justru jika Yehezkiel tidak mau melakukan dengan alasan bahwa apa yang ia lakukan juga tidak berarti, maka Yehezkiellah yang bersalah di hadapan Tuhan. Dan jika kita membaca keseluruhan kitab Yehezkiel, maka kita akan melihat bahwa Yehezkiel melakukan apa yang Tuhan perintahkan dengan setia, sampai pada akhirnya, yaitu menyampaikan suara kebenaran Tuhan.

Apa yang dapat kita pelajari dari bacaan Alkitab kita hari ini? Saya tidak  tahu apakah para pembaca adalah seorang hamba Tuhan, atau hanya jemaat biasa, atau profesi apapun selain itu. Yang pasti, hari ini kita diingatkan Tuhan bahwa kita harus tetap melakukan bagian kita, sekecil apapun hal yang menjadi tanggung jawab kita di hadapan Tuhan. Mungkin ada di antara kita yang menjadi hamba Tuhan, dan telah sekian lama berkhotbah namun sepertinya tidak ada perubahan. Bagi saya, jika memang Tuhan mengutus kita untuk menyampaikan kebenaran, maka bagian kita adalah menyampaikan kebenaran itu. Soal apakah ada perubahan pada orang-orang yang mendengar kebenaran tersebut, itu adalah bagian Tuhan. Biar kita setia melakukan bagian kita, dan Tuhan nantinya yang akan mengubahkan hidup mereka. Jika tidak sekalipun, maka yang terpenting kita sudah melakukan bagian kita dengan setia. Jangan berhenti sebelum garis akhir. Lakukan yang terbaik yang kita dapat lakukan sampai akhir hidup kita. Itu  baru namanya seorang hamba yang setia.


Bacaan Alkitab: Yehezkiel 2:6-7
2:6 Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.
2:7 Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.