Jumat, 2 Agustus
2013
Bacaan Alkitab: Yehezkiel 2:6-7
“Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada
mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah
pemberontak.” (Yeh 2:7)
Tetap Sampaikan
Perkataan Kebenaran
Jika mau jujur,
kitab Yehezkiel adalah salah satu kitab favorit saya. Mengapa? Karena kitab
Yehezkiel berisi kalimat-kalimat dan Firman Tuhan yang sangat keras, yang
mengkritik sikap hidup bangsa Israel serta para pemimpin (baik pemimpin rohani
maupun pemimpin duniawi) bangsa Yehuda. Kitab Yehezkiel bukan berbicara tentang
kondisi yang aman dan tenang, melainkan berbicara tentang bagaimana Tuhan mengkritik
kehidupan bangsa Yehuda dan terutama para pemimpin rohani mereka.
Yehezkiel adalah
nabi Allah yang diutus pada masa-masa dimana bangsa Yehuda tidak mau
mendengarkan suara Tuhan. Ini bukan pekerjaan yang m udah bagi Yehezkiel. Ia
menghadapi tantangan yang luar biasa berat. Ia menghadapi risiko ditolak oleh
bangsa Yehuda, bahkan mungkin apa yang ia sampaikan sama sekali tidak didengar
oleh bangsa Yehuda. Risiko terburuk adalah ia dianiaya atau dibunuh oleh
orang-orang Yehuda yang tidak suka
dengan Firman Tuhan yang ia sampaikan. Bagaimana Yehezkiel bisa menghadapi hal
tersebut?
Ingat bahwa
ketika Tuhan mengutus seseorang, Ia tidak akan mengutusorang tersebut dengan
tangan hampa, melainkan Tuhan akan memperlengkapi orang tersebut. Dalam konteks
Yehezkiel ini, kita bisa melihat bahwa Tuhan memberikan kata-kata penguatan
kepada Yehezkiel, yang disampaikan di awal-awal pelayanan Yehezkiel (Bacaan Alkitab
kita hari ini berada di pasal 2 dari 48 pasal). Apa yang disampaikan Tuhan
kepada Yehezkiel?
Tuhan
mengingatkan Yehezkiel agar tidak takut kepada bangsa Yehuda, apalagi
mendengarkan kata-kata mereka (ay. 6a). Dengan kata lain, Tuhan ingin agar Yehezkiel
sebagai nabi Tuhan, hanya mendengarkan suara Tuhan dan melakukan apa yang Tuhan
perintahkan. Jangan sampai Yehezkiel terpengaruh dengan perkataan dari bangsa
Yehuda tersebut. Lebih lagi, Tuhan menggambarkan bahwa hal tersebut bukanlah
hal yang mudah. Yehezkiel diibaratkan berada di tengah-tengah onak dan duri
serta kalajengking (ay. 6b). Hal tersebut sangat menyeramkan bukan? Akan tetapi
sekali lagi Tuhan mengingatkan Yehezkiel agar tidak takut dengan keadaan
tersebut, bahkan jangan gentar menghadapi mereka (ay. 6c).
Jika Yehezkiel
tidak takut dengan mereka, maka Yehezkiel akan dapat melakukan apa yang Tuhan
ingin Yehezkiel lakukan, yaitu menyampaikan perkataan-perkataan Tuhan kepada
bangsa Yehuda (ay. 7a). Ingat bahwa ini adalah bagian Yehezkiel yang harus ia
lakukan sendiri. Soal apakah nantinya bangsa Yehuda mendengarkan atau tidak mau
mendengarkan, itu bukan urusan Yehezkiel lagi. Memang Tuhan pun tahu bahwa
kebanyakan orang Yehuda tidak akan mau mendengarkan suara nabi Yehezkiel.
Tetapi itu bukan menjadi masalah bagi Tuhan. Justru jika Yehezkiel tidak mau
melakukan dengan alasan bahwa apa yang ia lakukan juga tidak berarti, maka Yehezkiellah
yang bersalah di hadapan Tuhan. Dan jika kita membaca keseluruhan kitab
Yehezkiel, maka kita akan melihat bahwa Yehezkiel melakukan apa yang Tuhan
perintahkan dengan setia, sampai pada akhirnya, yaitu menyampaikan suara
kebenaran Tuhan.
Apa yang dapat
kita pelajari dari bacaan Alkitab kita hari ini? Saya tidak tahu apakah para pembaca adalah seorang hamba
Tuhan, atau hanya jemaat biasa, atau profesi apapun selain itu. Yang pasti,
hari ini kita diingatkan Tuhan bahwa kita harus tetap melakukan bagian kita,
sekecil apapun hal yang menjadi tanggung jawab kita di hadapan Tuhan. Mungkin
ada di antara kita yang menjadi hamba Tuhan, dan telah sekian lama berkhotbah
namun sepertinya tidak ada perubahan. Bagi saya, jika memang Tuhan mengutus
kita untuk menyampaikan kebenaran, maka bagian kita adalah menyampaikan
kebenaran itu. Soal apakah ada perubahan pada orang-orang yang mendengar
kebenaran tersebut, itu adalah bagian Tuhan. Biar kita setia melakukan bagian
kita, dan Tuhan nantinya yang akan mengubahkan hidup mereka. Jika tidak
sekalipun, maka yang terpenting kita sudah melakukan bagian kita dengan setia.
Jangan berhenti sebelum garis akhir. Lakukan yang terbaik yang kita dapat
lakukan sampai akhir hidup kita. Itu
baru namanya seorang hamba yang setia.
Bacaan Alkitab: Yehezkiel 2:6-7
2:6 Dan engkau,
anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya,
biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat
kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah
gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.
2:7 Sampaikanlah
perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak,
sebab mereka adalah pemberontak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.