Kamis, 06 Oktober 2016

Anak Kerajaan tetapi Tidak Masuk Kerajaan Surga



Kamis, 6 Oktober 2016
Bacaan Alkitab: Matius 8:11-12
“Sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." (Mat 8:12)


Anak Kerajaan tetapi Tidak Masuk Kerajaan Surga


Bagi kita yang hidup di Indonesia, kita akan cukup familiar dengan kerajaan-kerajaan yang pernah ada di negara kita. Bahkan di beberapa daerah, masih terdapat sejumlah “kerajaan” yang ada hingga saat ini, walaupun status kerajaan tersebut sebenarnya adalah pengakuan budaya masa lalu. Namun dari kerajaan-kerajaan tersebut, kita dapat melihat bagaimana adanya pemisahan antara keluarga kerajaan dengan masyarakat biasa. Anak-anak yang dilahirkan di keluarga kerajaan, akan memiliki gelar tertentu, harus bisa mengikuti adat istiadat yang berlaku, dan tentu saja memiliki hak-hak istimewa tertentu yang tidak dimiliki oleh masyarakat umum.

Dalam keluarga kerajaan, kita akan melihat bahwa anak-anak kerajaan itu tentu saja memiliki hak untuk berada di kompleks istana/keraton yang telah disediakan khusus bagi mereka. Hanya mereka yang memiliki darah biru yang  memiliki hak untuk tetap tinggal di sana. Namun dalam kondisi tertentu, hak-hak kerajaan tersebut juga dapat hilang, antara lain jika anak-anak kerajaan itu melakukan sesuatu tindakan yang sangat tidak pantas. Dalam hal seperti itu, walaupun mereka berstatus sebagai anak-anak kerajaan namun mereka dapat dicabut statusnya dan kehilangan hak untuk mendapatkan fasilitas kerajaan.

Hal ini juga yang dialami oleh bangsa Israel/Yahudi. Secara status, mereka adalah bangsa pilihan Allah yang dipilih Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya dan kekuasaan-Nya. Kita tidak tahu mengapa Allah tidak memilih bangsa Indonesia, bangsa Amerika, atau bangsa Tiongkok misalnya. Akan tetapi di balik pilihan Allah tersebut, ada suatu tuntutan yang nyata bagi bangsa Israel/Yahudi untuk tetap hidup menurut standar hukum Allah yang telah ditetapkan-Nya.

Pada masa Tuhan Yesus hidup, kebanyakan bangsa Yahudi dan juga pemimpin-pemimpinnya menganggap bahwa mereka adalah bangsa istimewa. Mereka mencoba melakukan Hukum Taurat dengan ketat dan kaku. Mereka merasa bahwa mereka sudah benar sejak lahir dan tidak mau memperkarakan apakah memang hidupnya sudah benar sebagai anak Kerajaan dan bukan hanya karena lahir di lingkungan Kerajaan. Tuhan Yesus berkata bahwa ada di antara anak-anak Kerajaan tersebut yang berjuang untuk hidup benar, dan memang layak masuk Kerajaan tersebut, antara lain Abraham, Ishak, dan Yakub (ay. 11b). Tentu kita tidak akan memiliki cukup tempat untuk membahas kehidupan Abraham, Ishak, dan Yakub dalam renungan hari ini. Akan tetapi kita melihat bahwa mereka telah berjuang dalam hidupnya sehingga tetap memantaskan diri sebagai anak-anak Kerajaan, dan berhak untuk berada di dalam Kerajaan tersebut.

Akan tetapi, bagi sejumlah anak-anak Kerajaan lainnya, mereka tidak pernah memperkarakan apakah mereka pantas dan layak berada di dalam Kerajaan tersebut. Hidup mereka tidak mencerminkan gaya hidup Kerajaan, bahkan justru mempermalukan nama Kerajaan tersebut. Oleh sebab itu, mereka pun akan menerima hukumannya, yaitu dikeluarkan dari Kerajaan, dicabut statusnya sebagai anak-anak Kerajaan, bakan dibuang dan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, dimana terdapat ratap dan kertak gigi (ay. 12). Ini tentu menunjukkan gambaran neraka yang sangat menakutkan, yang disediakan bagi mereka yang tidak memantaskan diri sebagai anak-anak Kerajaan.

Di sisi lain, akan ada orang-orang dari timur dan barat (yang awalnya bukan merupakan anak-anak Kerajaan), tetapi mereka boleh makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga (ay. 11a). Ini tentu menggambarkan kasih karunia Allah kepada bangsa-bangsa non Yahudi, yang karena anugerah-Nya boleh mengenal keselamatan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Sedangkan orang Yahudi yang tidak mau hidup sebagai anak-anak Kerajaan (karena merasa paling benar dengan statusnya sebagai orang Yahudi), justru terlempar keluar dari Kerajaan tersebut.

Patut kita renungkan, bahwa kita yang adalah orang-orang non Yahudi, diberi kesempatan untuk berjuang masuk ke dalam Kerajaan Surga. Ini adalah suatu kesempatan yang luar biasa. Tentu dibutuhkan usaha keras dan ketekunan untuk dapat menjaga kehidupan kita agar kita pantas masuk ke dalam Kerajaan Surga. Belajarlah dari bangsa Yahudi (yang sebenarnya adalah umat pilihan), namun Tuhan tidak menyayangkan mereka untuk dibuang apabila mereka tidak memantaskan diri hidup sebagai anak-anak Kerajaan. Jika demikian, bukankah kita harus lebih hidup benar dan suci di hadapan Tuhan supaya kita juga tidak dibuang oleh Tuhan?


Bacaan Alkitab: Matius 8:11-12
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.