Jumat, 21 Oktober 2016

Status Manusia sebagai Anak Allah dalam Perjanjian Baru (Bagian 3)



Jumat, 21 Oktober 2016
Bacaan Alkitab: Lukas 6:32-36
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. (Luk 6:35)


Status Manusia sebagai Anak Allah dalam Perjanjian Baru (Bagian 3)


Jika kita mengaku sebagai anak Allah, maka kita pun seharusnya memiliki sifat Allah dalam hidup kita. Sifat Allah atau natur Allah itu haruslah terlihat dengan jelas oleh orang lain, termasuk oleh orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Salah satu sifat Allah yang sangat luar biasa adalah kasih. Kasih Allah sungguh luar biasa, karena melalui kasih-Nya maka Ia mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan setiap manusia yang percaya (Yoh 3:16).

Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, kita melihat bagaimana Tuhan Yesus mengucapkan perkataan yang luar biasa, yaitu jika manusia hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi mereka, maka apakah jasanya (ay. 32a). Hal itu dilakukan oleh setiap orang termasuk orang berdosa bahkan orang jahat sekalipun (ay. 32b). Kasih Allah dalam hal ini harus jelas dan nyata, yaitu tidak hanya berbuat baik kepada mereka yang baik kepada kita (ay. 33), atau mau meminjamkan sesuatu kepada orang lain demi balas jasa tertentu (ay. 34). Kasih Tuhan haruslah nyata dan tulus, tanpa ada maksud tersembunyi.

Dalam hal ini kita harus melihat ucapan Tuhan Yesus yang luar biasa, yaitu agar kita mengasihi musuh kita dan berbuat baik kepada musuh kita (ay. 35a). Tidak hanya itu saja, kita juga harus meminjamkan sesuatu kepada orang yang meminta tanpa mengharapkan balasan sedikitpun (ay. 35b). Tentu ini bukan berarti bahwa kita tidak boleh berbisnis dan mencari untung, tetapi kita harus dapat membedakan mana bisnis dan mana yang bukan bisnis. Jika ada orang yang sangat membutuhkan uang dan mau meminjam kepada kita, jika kita memilikinya maka kita patut meminjamkan uang tersebut, tanpa mengharapkan balasan apalagi bunga. Jika kita mau berlaku demikian, maka Tuhan Yesus berkata bahwa upah kita akan besar dan kita akan menjadi anak-anak Allah yang Maha Tinggi (ay. 35c).

Jadi, jika kita mau jujur, bisa saja sebenarnya kita belum berkeadaan sebagai anak-anak Allah, karena kita masih mengasihi merek ayang juga mengasihi kita, atau juga meminjamkan dengan mengharapkan balasan. Kita mengaku sebagai anak-anak Allah, tetapi sebenarnya kita belum pantas atau belum layak menjadi anak-anak Allah. Untuk itu kita perlu meneladani sikap dan sifat Allah, yang tetap baik dan penuh kasih terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat (ay. 35d).

Tentu saja belas kasihan Allah pun ada  batasnya, yaitu sampai dengan Tuhan Yesus datang kembali. Jika manusia tidak meresponi kasih Allah, maka ia akan dilemparkan ke dalam lautan api. Belas kasihan Tuhan juga terbatas selama manusia masih diberikan kesempatan untuk hidup. Jika tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka itu sama saja dengan menghina Allah dan melecehkan Allah. Jadi, alangkah berat beban kita  yang mengaku sebagai anak-anak Allah, yaitu agar kita bersikap murah hati sama seperti Allah adalah murah hati (ay. 36). Murah hati artinya kita berusaha sekuat tenaga untuk membagikan kasih Allah kepada sesama kita, supaya mereka pun mengenal siapa Allah yang benar itu. Murah hati berarti kita mau mengasihi orang yang bersalah kepada kita. Murah hati berarti kita mau meminjamkan kepada orang yang membutuhkan tanpa pamrih, supaya kasih Allah nyata di dalam hidup kita. Karena apakah artinya kita mengaku sebagai anak-anak Allah jika kita tidak memiliki sifat Allah dalam hidup kita?


Bacaan Alkitab: Lukas 6:32-36
6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.