Jumat, 07 Oktober 2016

Melakukan Semuanya dan Tidak Mengabaikan Salah Satu



Minggu, 9 Oktober 2016
Bacaan Alkitab: Matius 23:23-24
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. (Mat 23:23)


Melakukan Semuanya dan Tidak Mengabaikan Salah Satu


Salah satu kelemahan para pengkhotbah di gereja akhir-akhir ini adalah mereka tidak menyampaikan Firman Tuhan secara holistik, namun hanya sepotong-sepotong atau parsial. Mereka cenderung menekankan pengajaran pada satu sisi, tetapi melupakan sisi yang lain. Sebenarnya praktik ini sudah terjadi sekitar 2.000 tahun yang lalu, yaitu pada masa Tuhan Yesus hidup. Pada masa itu, di antara agama Yahudi, muncul orang-orang yang disebut sebagai ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka berbeda dengan imam (yang berasal dari suku Lewi). Ahli Taurat adalah mereka yang “merasa ahli” dalam hal Hukum Taurat (termasuk bagaimana cara menafsirkan dan lain sebagainya), sementara orang Farisi adalah  mazhab dimana mereka mencoba melakukan hukum Taurat dengan konsisten tanpa kompromi.

Seharusnya mereka ini adalah orang-orang yang lebih mengerti kehendak Allah, karena mereka juga sudah mengajar bangsa Yahudi di rumah-rumah ibadat. Namun dalam kenyataannya, Tuhan Yesus sering mencela mereka. Salah satu kritik Tuhan Yesus kepada ahli Taurat dan orang Farisi adalah bahwa mereka sering kali hanya menekankan satu sisi dari Hukum Taurat, tetapi mengabaikan Hukum Taurat yang lainnya.

Kita dapat melihat bagaimana Tuhan Yesus mencela kehidupan para ahli Taurat dan orang Farisi, bahkan menyebutnya sebagai orang-orang munafik (ay. 23a). Mengapa demikian? Karena mereka menekankan agar bangsa Yahudi menjalankan kewajiban agamanya yaitu memberi persepuluhan dengan ketat. Hukum Taurat memang mewajibkan bangsa Yahudi (dulu bangsa Israel) untuk memberikan persembahan persepuluhan dari hasil tanah mereka kepada Tuhan (yang pada umumnya adalah gandum atau tanaman buah-buahan). Tetapi para ahli Taurat dan orang Farisi justru membuat hukum tersebut menjadi kaku, sehingga dari tanaman selasih, adas manis dan jintan (ay. 23b). 

Memang tidak ada yang salah dengan memberi persepuluhan dengan ketat, sampai ke hal-hal terkecil. Tetapi akan menjadi aneh jika hanya itu saja yang ditekankan, sementara unsur yang lain tidak ditekankan bahkan cenderung diabaikan. Dalam hal ini, Tuhan Yesus mengatakan bahwa ada 3 hal penting dalam hukum Taurat, yaitu: 1) keadilan; 2) belas kasihan; dan 3) kesetiaan. Tiga hal ini harus dilakukan dan tidak  boleh  mengabaikan salah satunya (ay. 23c). Para ahli Taurat dan orang Farisi sering hanya menekankan keadilan, tetapi melupakan belas kasihan dan kesetiaan. Di sisi lain, ada juga orang Kristen (bahkan pembicara atau pengkhotbah) yang hanya menekankan belas kasihan tetapi tanpa unsur keadilan, apalagi kesetiaan (dalam hal ini kesetiaan mengiring Tuhan).

Oleh karena itu, sangat penting bagi gereja untuk menekankan pengajaran yang benar secara seimbang. Jangan hanya fokus pada satu hal tetapi justru mengabaikan hal yang lain. Hidup kita harus diarahkan kepada hidup menaati kehendak Tuhan sepenuhnya. Hal itu hanya bisa dicapai jika kita juga telah mengerti Firman Tuhan secara holistik dan tidak parsial. Jika tidak, maka kita sama seperti orang buta yang menepiskan nyamuk dari gelas minuman kita, tetapi unta yang ada di dalamnya justru kita telan (ay. 24). Janganlah menjadi seperti orang buta, tetapi biarlah mata kita menjadi terang oleh kebenaran Firman Tuhan, sehingga kita dapat mengerti apa yang dikehendaki Tuhan secara utuh, dan melakukannya dengan setia dalam kehidupan kita di dunia ini.


Bacaan Alkitab: Matius 23:23-24
23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
23:24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.