Minggu, 9 Oktober 2016
Bacaan
Alkitab: Matius 23:23-24
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan
kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu:
keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang
lain jangan diabaikan. (Mat 23:23)
Melakukan Semuanya dan Tidak Mengabaikan Salah Satu
Salah satu kelemahan para pengkhotbah
di gereja akhir-akhir ini adalah mereka tidak menyampaikan Firman Tuhan secara
holistik, namun hanya sepotong-sepotong atau parsial. Mereka cenderung
menekankan pengajaran pada satu sisi, tetapi melupakan sisi yang lain.
Sebenarnya praktik ini sudah terjadi sekitar 2.000 tahun yang lalu, yaitu pada
masa Tuhan Yesus hidup. Pada masa itu, di antara agama Yahudi, muncul
orang-orang yang disebut sebagai ahli-ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka
berbeda dengan imam (yang berasal dari suku Lewi). Ahli Taurat adalah mereka
yang “merasa ahli” dalam hal Hukum Taurat (termasuk bagaimana cara menafsirkan
dan lain sebagainya), sementara orang Farisi adalah mazhab dimana mereka mencoba melakukan hukum
Taurat dengan konsisten tanpa kompromi.
Seharusnya mereka ini adalah
orang-orang yang lebih mengerti kehendak Allah, karena mereka juga sudah
mengajar bangsa Yahudi di rumah-rumah ibadat. Namun dalam kenyataannya, Tuhan
Yesus sering mencela mereka. Salah satu kritik Tuhan Yesus kepada ahli Taurat
dan orang Farisi adalah bahwa mereka sering kali hanya menekankan satu sisi
dari Hukum Taurat, tetapi mengabaikan Hukum Taurat yang lainnya.
Kita dapat melihat bagaimana Tuhan
Yesus mencela kehidupan para ahli Taurat dan orang Farisi, bahkan menyebutnya
sebagai orang-orang munafik (ay. 23a). Mengapa demikian? Karena mereka
menekankan agar bangsa Yahudi menjalankan kewajiban agamanya yaitu memberi
persepuluhan dengan ketat. Hukum Taurat memang mewajibkan bangsa Yahudi (dulu
bangsa Israel) untuk memberikan persembahan persepuluhan dari hasil tanah mereka
kepada Tuhan (yang pada umumnya adalah gandum atau tanaman buah-buahan). Tetapi
para ahli Taurat dan orang Farisi justru membuat hukum tersebut menjadi kaku,
sehingga dari tanaman selasih, adas manis dan jintan (ay. 23b).
Memang tidak ada yang salah dengan
memberi persepuluhan dengan ketat, sampai ke hal-hal terkecil. Tetapi akan
menjadi aneh jika hanya itu saja yang ditekankan, sementara unsur yang lain
tidak ditekankan bahkan cenderung diabaikan. Dalam hal ini, Tuhan Yesus
mengatakan bahwa ada 3 hal penting dalam hukum Taurat, yaitu: 1) keadilan; 2)
belas kasihan; dan 3) kesetiaan. Tiga hal ini harus dilakukan dan tidak boleh
mengabaikan salah satunya (ay. 23c). Para ahli Taurat dan orang Farisi
sering hanya menekankan keadilan, tetapi melupakan belas kasihan dan kesetiaan.
Di sisi lain, ada juga orang Kristen (bahkan pembicara atau pengkhotbah) yang
hanya menekankan belas kasihan tetapi tanpa unsur keadilan, apalagi kesetiaan
(dalam hal ini kesetiaan mengiring Tuhan).
Oleh karena itu, sangat penting bagi gereja
untuk menekankan pengajaran yang benar secara seimbang. Jangan hanya fokus pada
satu hal tetapi justru mengabaikan hal yang lain. Hidup kita harus diarahkan
kepada hidup menaati kehendak Tuhan sepenuhnya. Hal itu hanya bisa dicapai jika
kita juga telah mengerti Firman Tuhan secara holistik dan tidak parsial. Jika
tidak, maka kita sama seperti orang buta yang menepiskan nyamuk dari gelas
minuman kita, tetapi unta yang ada di dalamnya justru kita telan (ay. 24). Janganlah
menjadi seperti orang buta, tetapi biarlah mata kita menjadi terang oleh
kebenaran Firman Tuhan, sehingga kita dapat mengerti apa yang dikehendaki Tuhan
secara utuh, dan melakukannya dengan setia dalam kehidupan kita di dunia ini.
Bacaan
Alkitab: Matius 23:23-24
23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan
kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu:
keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang
lain jangan diabaikan.
23:24 Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam
minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.