Selasa, 12 Agustus 2014

Bolehkah Mengutuki Bangsa Israel?



Jumat, 15 Agustus 2014
Bacaan Alkitab: Kejadian 27:27-29
Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu [Yakub], dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia. (Kej 27:29)


Bolehkah Mengutuki Bangsa Israel?


Saat tulisan ini saya buat, konflik antara Israel dan Palestina kembali meletus dan menimbulkan banyak korban jiwa dan luka-luka. Tidak terhitung berapa banyak kerugian yang diderita (khususnya dari pihak Palestina). Indonesia sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, bereaksi keras dengan mengecam serangan Israel ke Palestina (Jalur Gaza). Bahkan sejumlah individu maupun kelompok Muslim sampai mengutuk Israel yang menyerang Palestina. Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana sikap yang seharusnya dilakukan orang Kristen terkait konflik ini?

Memang banyak pendapat yang berbeda-beda dari orang-orang, termasuk dari para hamba Tuhan. Tetapi saya ingin menekankan bahwa orang Kristen seharusnya tidak boleh mengutuki bangsa Israel. Lho, kok bisa begitu? Bukankah Israel sudah menindas bangsa Palestina dan juga bangsa-bangsa lain? Memang benar. Saya sendiri tidak setuju dengan apa yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina. Tetapi jangan hal tersebut dijadikan alasan bagi kita orang Kristen untuk mengutuki bangsa Israel.

Bacaan Alkitab hari ini berkata bahwa Yakub (yang kemudian disebut Israel), mendapatkan berkat dari Ishak, ayahnya, walaupun dilakukan dengan cara yang tidak benar, yaitu menipu ayahnya sendiri (ay. 27). Walaupun demikian, Ishak tetap memberkati dengan penuh kelimpahan kepada Yakub (ay. 28-29a), dan bahkan ditambahkan sebuah kalimat “sakti”, yaitu “Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia” (ay. 29a).

Ayat ini masih menjadi ayat yang kontroversial. Sebagian hamba Tuhan berpendapat bahwa ayat tersebut seharusnya sudah tidak berlaku lagi, karena jika Israel tetap melakukan pelanggaran dan bertindak sewenang-wenang, maka kita sebagai umat Tuhan harus tetap mengecam bahkan mengutuk. Di sisi lain, sebagian hamba Tuhan (termasuk saya) percaya bahwa ayat dalam Alkitab (meskipun di Perjanjian Lama) tetap berlaku juga, bahkan hingga saat ini.

Saya sendiri melihat minimal ada dua alasan mengapa kita tidak boleh mengutuk bangsa Israel. Pertama karena ayat 29a tersebut, kita tidak boleh mengutuk agar kita juga tidak mendapatkan kutuk. Dan yang kedua adalah karena memang seharusnya orang Kristen tidak boleh mengutuk orang lain. Ingat bahwa lidah kita seharusnya kita gunakan untuk memberkati orang lain, untuk memuji dan memuliakan Tuhan, dan bukan untuk mengucapkan kutuk (Yak 3:9-10).

Sebenarnya, orang Kristen seharusnya menjadi orang yang paling membenci apa yang dilakukan oleh bangsa Israel atau bangsa Yahudi. Mengapa demikian? Karena yang menyalibkan Yesus adalah para imam-imam kepala, ahli Taurat dan orang Farisi yang jelas-jelas adalah orang Yahudi juga. Bahkan di masa-masa jemaat mula-mula, orang Yahudi sangat gencar menganiaya orang Kristen. Walaupun demikian, ingat perintah Yesus untuk tetap mengasihi musuh kita (Mat 5:44), sehingga ditambah dengan alasan sebelumnya, kita tetap tidak boleh mengutuki bangsa Israel. Jangankan bangsa Israel, orang lain yang tidak seiman pun atau orang lain yang menganiaya kita pun tidak boleh kita kutuki, tetapi justru kita harus tetap mendoakan bahkan memberkati mereka.

Memang hal ini akan menyebabkan orang Kristen seakan-akan tidak memiliki prinsip. Atau gereja Tuhan seperti diam dan  tidak berani menyatakan pendapat atau tidak menyampaikan suara keprihatinan terhadap krisis Israel dan Palestina. Akan tetapi, saya melihat bahwa gereja harus lebih berhati-hati, bahkan jemaat Tuhan juga harus lebih berhati-hati agar jangan sampai “tergoda” untuk ikut-ikutan mengutuk Israel. Kita boleh ikut dalam aksi keprihatinan yang diadakan teman-teman kita, tetapi dalam aksi tersebut, jangan sampai kita mengucapkan kata kutuk kepada bangsa Israel. Lebih baik kita membantu melalui aksi sosial atau aksi kemanusiaan dalam  bentuk bantuan kepada pengungsi Palestina (ingat bahwa di Palestina pun tidak hanya ada orang Muslim tetapi juga ada orang Kristen, dan mereka juga menderita akibat agresi Israel), atau yang paling penting adalah kita mendoakan pihak-pihak yang bertikai. Doa adalah salah satu “senjata” terhebat di dunia ini. Dengan doa, kita dapat meminta kedamaian dan berdoa agar pihak-pihak yang bertikai juga dapat mengenal kasih Tuhan. Sekali lagi, mohon diingat agar kita jangan sampai mengutuki atau terpancing untuk mengutuki bangsa Israel. Bukanlah mendoakan atau memberkati jauh lebih baik daripada mengutuki?


Bacaan Alkitab: Kejadian 27:27-29
27:27 Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.
27:28 Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.
27:29 Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.