Senin, 04 Agustus 2014

Menjadi Anak-anak Allah



Senin, 4 Agustus 2014
Bacaan Alkitab: 1 Yohanes 3:1-2
Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. (1 Yoh 3:1)


Menjadi Anak-anak Allah


Banyak orang Kristen yang belum mengerti apa artinya menjadi orang Kristen. Banyak orang Kristen hanya bangga memiliki status “Kristen” di kolom agama pada KTP mereka. Padahal menjadi orang Kristen sesungguhnya memiliki makna yang jauh lebih dalam dari hanya sekedar kolom agama di KTP.

Kata “Kristen”, dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan “Christian”, artinya adalah pengikut Kristus. Dengan demikian, menjadi orang Kristen tidak hanya sekedar memiliki nama yang berbau Kristen, tidak hanya sekedar memakai kalung salib, atau tidak hanya sekedar memasang salib di rumah kita. Tetapi menjadi orang Kristen artinya harus mau mengikut dan meneladani Kristus dalam segala hal. Dan hari ini, saya ingin menekankan bahwa menjadi orang Kristen, berarti kita juga siap menjadi anak-anak Allah.

Banyak orang Kristen sering mendengar istilah “anak-anak Allah”. Bahkan cukup banyak orang Kristen yang merasa bahwa ketika mereka menjadi orang Kristen, ketika mereka datang ke gereja, maka mereka adalah anak-anak Allah. Benarkah demikian?

Menurut pendapat saya, menjadi orang Kristen tidak langsung secara otomatis kita menjadi anak-anak Allah, karena cukup banyak orang yang mengaku dirinya Kristen tetapi ia tidak mau mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka. Orang-orang semacam ini biasanya adalah orang-orang yang sudah “Kristen” karena orang tua mereka juga Kristen. Tetapi dalam hidupnya, mereka tidak pernah memiliki hubungan pribadi yang intim dengan Tuhan.

Oleh karena itu, kita hanya akan disebut sebagai anak-anak Allah, jika kita meresponi kasih karunia yang dikaruniakan Allah Bapa kepada kita (ay. 1a). Apa artinya? Artinya adalah bahwa kita mengakui bahwa Allah Bapa sangat mengasihi seisi dunia (termasuk kita), dan mengakui bahwa Allah Bapa telah mengirim AnakNya yang tunggal (Yesus Kristus) sebagai Juruselamat bagi setiap orang yang percaya kepadaNya (Yoh 3:16). Oleh karena itu, jika kita hanya mengaku sebagai orang Kristen, tanpa pernah percaya kepada Allah Bapa dan kepada Yesus Kristus, maka sesungguhnya kita bukan dan tidak pantas disebut sebagai anak-anak Allah.

Alkitab menulis bahwa ketika kita percaya kepada Allah Bapa dan kepada Yesus Kristus, maka kita secara otomatis menjadi anak-anak Allah. Karena manusia memang diciptakan oleh Allah, tetapi karena dosa kita menjadi terpisah dengan Allah. Oleh karena itu, ketika Yesus Kristus turun ke dunia ini, melalui kematian dan kebangkitanNya hubungan kita dengan Allah dipulihkan kembali, dan kita menjadi anak-anak Allah. Bahkan saat ini pun sebenarnya status kita adalah anak-anak Allah (ay. 2a), walau memang akan baru nampak secara nyata ketika Tuhan Yesus datang kembali untuk yang kedua kalinya (ay. 2b), yaitu ketika kita nanti akan dibawa masuk ke dalam kerajaan surga yang mulia. Di dalam iman kepada Yesus Kristus, kita adalah anak-anak Allah (Gal 3:26).

Karena kita adalah anak-anak Allah, tentu kita saat ini bukan lagi anak-anak dunia, atau anak-anak Iblis. Bahkan Alkitab mengatakan bahwa dunia sudah tidak lagi mengenal kita sebagai, karena dunia juga tidak mengenal Allah (ay. 1b). Jadi, jangan heran jika ketika kita telah menjadi anak-anak Allah, hidup kita di dunia seakan-akan menjadi lebih berat. Kita mungkin akan dimusuhi oleh lingkungan sekitar kita, oleh teman kita, bahkan mungkin oleh keluarga kita. Tetapi hal tersebut pun tidak boleh menjadi penghambat kita untuk kita tetap percaya kepada Allah, karena hanya dengan status sebagai anak-anak Allah, maka kita boleh menghadap tahta Allah, dan boleh memanggil Allah dengan sebutan Bapa (Rm 8:15).


Bacaan Alkitab: 1 Yohanes 3:1-2
3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.