Senin, 01 September 2014

Berdoa dan Berpuasa bagi Orang Lain



Rabu, 3 September 2014
Bacaan Alkitab: Ester 4:15-16
"Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati." (Est 4:16)


Berdoa dan Berpuasa bagi Orang Lain


Sebagai orang Kristen, walaupun tidak rutin atau tidak sering melakukannya, saya sudah pernah beberapa kali melakukan doa dan puasa. Memang hal tersebut bukanlah sesuatu yang dapat dibanggakan baik lisan maupun melalui tulisan. Akan tetapi apa yang saya ingin sampaikan adalah saya belum pernah melakukan doa dan puasa bagi orang lain yang tidak ada kepentingannya bagi saya. Selama ini saya melakukan doa dan puasa adalah ketika saya mengalami pergumulan atau mengalami masalah dan membutuhkan jalan keluar dari Tuhan.

Akan tetapi belakangan saya digerakkan Tuhan untuk berdoa dan berpuasa bagi orang lain. Orang yang saya doakan ini adalah pendeta saya sendiri, dimana saya melihat bahwa ada pihak lain yang mencoba memasang “jerat” bagi kehidupan keluarga pendeta saya tersebut. Saya belum dapat membuktikannya secara langsung, tetapi saya memiliki kerinduan agar jerat tersebut jangan sampai kena kepada pendeta saya dan juga keluarganya. Selama ini memang saya cukup rutin mendoakan pendeta saya dan keluarganya, tetapi baru beberapa hari yang lalu saya diberikan “beban” oleh Tuhan untuk melakukan doa puasa bagi beliau.

Banyak orang berdoa dan berpuasa bagi kepentingan dirinya sendiri. Saya mencoba mencari di Alkitab tentang berdoa dan berpuasa, dan hampir semua melakukan doa puasa untuk kepentingannya sendiri. Akan tetapi, dalam bacaan Kitab Suci kita hari ini, ketika bangsa Yahudi terancam dimusnahkan oleh Haman, dan Mordekhai meminta bantuan Ester untuk menolong bangsanya (bisa dibaca di ayat-ayat sebelumnya), Ester akhirnya menyampaikan jawabannya yang luar biasa kepada Mordekhai (ay. 15), yaitu bahwa ia meminta seluruh orang Yahudi untuk berdoa dan berpuasa tiga hari tiga malam lamanya, dan ia sendiri beserta dayang-dayangnya juga akan berpuasa yang sama, dan ia akan mencoba menghadap raja untuk menolong bangsanya (ay. 16).

Perhatikan bagaimana Ester mengajak dayang-dayangnya untuk berpuasa. Kemungkinan besar dayang-dayang Ester ini bukanlah orang Yahudi, tetapi mereka adalah orang-orang yang sudah ada di dalam istana dan bertugas melayani Ester sebagai ratu. Dayang-dayang itu tidak punya kepentingan apa-apa terhadap Ester dan bangsa Yahudi. Justru kalau Ester mati pun dalam pemusnahan massal yang dirancangkan Haman, mereka juga tidak dirugikan apa-apa. Akan tetapi dayang-dayang Ester tersebut tetap melakukan doa dan puasa demi Ester dan bangsanya.

Mungkin memang mereka melakukannya dengan terpaksa (karena atas perintah Ester sebagai ratu mereka). Akan tetapi, apa yang mereka lakukan tercatat sebagai salah satu doa dan puasa yang dilakukan bukan untuk kepentingan mereka sendiri. Mereka melakukan doa dan puasa bagi orang lain, agar orang lain tidak terkena jerat yang disusun dengan rencana yang sangat jahat oleh Haman. Dan doa puasa yang dilakukan oleh dayang-dayang Ester tersebut, ikut berandil dalam gagalnya rencana pemusnahan bangsa Yahudi. Meskipun mereka bukan orang Yahudi, tetapi Tuhan tetap mendengar seruan para dayang-dayang tersebut dalam doa dan puasa mereka.

Kembali kepada doa dan puasa yang saya lakukan. Mungkin di mata manusia hal tersebut terlihat sebagai sesuatu yang kecil artinya, dan mungkin nyaris tidak ada berdampak. Tetapi saya percaya pada kekuatan doa dan puasa. Saya hanya ingin pendeta saya dan keluarganya dilepaskan Tuhan dari rencana jahat yang ingin menjerat mereka, dan hanya itu yang saya naikkan dalam doa puasa saya. Saya percaya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, dan saya percaya Tuhan akan menolong pendeta saya beserta seluruh keluarganya.

Mungkin jika selama ini kita sering berdoa dan berpuasa bagi diri kita sendiri, bagi masalah yang kita hadapi, sudah saatnya kita lebih peka lagi terhadap suara Tuhan dan melakukan doa puasa bagi orang lain. Kita bisa menaikkan doa puasa bagi keluarga kita, bagi gereja kita, bagi para pendeta kita, bagi bangsa dan negara kita, atau juga bagi orang lain yang memang kita tidak ada kepentingan sekalipun. Yang jelas, jika suatu saat Tuhan menaruh “beban” dalam hati kita untuk kita doakan, bahkan kita doakan sambil berpuasa juga, lakukanlah itu, karena mungkin saja Tuhan ingin memakai kita untuk ambil bagian berdoa bagi orang itu.


Bacaan Alkitab: Ester 4:15-16
4:15 Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai:
4:16 "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.