Jumat, 26 September 2014

Nasehat bagi Anak-anak Muda



Minggu, 28 September 2014
Bacaan Alkitab: Amsal 5:1-13
 “Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku.” (Ams 5:7)


Nasehat bagi Anak-anak Muda


Salomo adalah salah satu orang paling berhikmat sepanjang masa. Ia adalah seorang raja Israel yang sangat bijaksana. Ia telah menulis begitu banyak kata-kata hikmat dalam Alkitab, setidaknya ada tiga buah kitab yang kemungkinan besar ditulis oleh raja Salomo: Kitab Amsal, Kitab Pengkhotbah, dan Kitab Kidung Agung. Belum termasuk beberapa pasal dalam kitab Mazmur. Dan hari ini kita akan belajar tentang apa nasehat Raja Salomo bagi kita, khususnya bagi anak-anak muda (pemuda maupun remaja).

Salomo memberikan nasehat kepada anaknya, untuk memperhatikan hikmat, mengarahkan telinga kepada kepandaian (hikmat), dan juga berpegang pada kebijaksanaan (hikmat) (ay. 1-2). Ayat pertama ini menjadi pembuka, bahwa hikmat sangatlah penting bagi manusia. Hikmat tidak hanya penting bagi orang-orang yang lebih tua, yang sudah menjadi seorang pemimpin, tetapi hikmat juga harus sudah dimiliki oleh orang-orang yang lebih muda.

Dalam ayat-ayat selanjutnya, Salomo memberikan wejangan hikmat yang khusus kepada para anak-anak muda, agar mereka menjauhi perempuan jalang (ay. 3a). Salomo tahu bahwa anak muda sangat rentan terhadap godaan seksual. Anak muda dengan nafsu dan gairah seksual yang menggebu-gebu, sangat rentan untuk “mencicip” dan “mencoba” bagaimana rasanya seks sebelum mereka menikah. Bahkan di masa Salomo hidup, mungkin sudah awam bagaimana perempuan jalang (kata lain untuk perempuan yang melacurkan diri) mencoba merayu orang-orang yang masih muda untuk tidur dengannya.

Salomo menasehatkan bahwa walaupun terlihat sangat mengenakkan (yang diibaratkan seperti tetesan madu dan mengkilap seperti dilapisi minyak), tetapi pada akhirnya rasanya akan pahit seperti empedu dan menyakitkan seperti pedang (ay. 3-4). Salomo mengingatkan bahwa siapa yang “terjebak” dengan perempuan jalang maka sesungguhnya ia sama dengan perempuan jalang itu, yaitu sedang berjalan dalam kesesatan menuju maut (ay. 5-6).

Oleh karena itu Salomo sekali lagi mengingatkan anak-anak muda agar benar-benar mendengarkan nasehat Salomo ini (ay. 8), yaitu agar anak-anak muda menghindari perempuan-perempuan semacam ini (ay. 9a). Bahkan secara ekstrem, jangan sampai menghampiri pintu rumahnya (ay. 9b). Salomo berkata begitu keras dan ekstrem, karena ia tidak mau anak-anak muda (generasi penerus bangsa) rusak hidupnya. Kehidupan anak muda (remaja maupun pemuda) adalah masa-masa yang sebenarnya sangat indah. Mereka sedang beralih dan bertransformasi dari anak-anak menuju dewasa yang sesungguhnya. Oleh karena itu, jangan sampai tahun-tahun keremajaan (dan kepemudaan) anak-anak muda terenggut karena si perempuan jalang tersebut (ay. 9), bahkan segala harta benda, uang, dan hasil jerih payah anak-anak muda tersebut habis dan ludes hanya untuk menikmati sebuah “kenikmatan yang semu dan sementara” (ay. 10).

Jika sudah demikian, tentu anak-anak muda akan menyesal. Menyesal karena mereka tidak mau mendengarkan apa kata Tuhan dan apa nasehat orang-orang yang lebih bijaksana kepada mereka (ay. 11-13). Memang penyesalan itu selalu datang di akhir. Oleh karena itu jangan sampai kita menyia-nyiakan nasehat orang-orang terdekat kita, terutama pemimpin rohani kita.

Di masa sekarang ini, “perempuan jalang” bukan hanya (maaf) para pelacur yang menjajakan tubuhnya di lokasi prostitusi. Banyak “perempuan jalang” yang terlihat sangat santun dari luar, tetapi ternyata ia memiliki nafsu dan niat yang jahat kepada para anak-anak muda. Sekarang juga sudah banyak “laki-laki jalang” yang menjebak anak-anak muda untuk hidup dalam seks bebas sebelum pernikahan. Dan sangat mungkin di gereja kita sendiri pun juga ada orang-orang yang seperti ini, yang menganut paham seks bebas, bahkan yang mencoba merayu anak-anak Tuhan yang benar untuk tidur dengan dirinya.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk berhati-hati, dan hidup kudus di hadapan Tuhan. Memang yang namanya dosa itu adalah sangat enak dan nikmat. Tetapi apakah kita akan menyerahkan tubuh kita (yang adalah tempat Roh Kudus berdiam) kepada percabulan dan perzinahan? Mari kita memuliakan Tuhan dengan tubuh kita. Ya, dengan tubuh kita yang sudah ditebus dengan darah Yesus yang mahal, sehingga hidup kita boleh berkenan kepada Tuhan (1 Kor 6:18-20).


Bacaan Alkitab: Amsal 5:1-13
5:1 Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan,
5:2 supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan.
5:3 Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak,
5:4 tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua.
5:5 Kakinya turun menuju maut, langkahnya menuju dunia orang mati.
5:6 Ia tidak menempuh jalan kehidupan, jalannya sesat, tanpa diketahuinya.
5:7 Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku.
5:8 Jauhkanlah jalanmu dari pada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya,
5:9 supaya engkau jangan menyerahkan keremajaanmu kepada orang lain, dan tahun-tahun umurmu kepada orang kejam;
5:10 supaya orang lain jangan mengenyangkan diri dengan kekayaanmu, dan hasil susah payahmu jangan masuk ke rumah orang yang tidak dikenal
5:11 dan pada akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa,
5:12 lalu engkau akan berkata: "Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran;
5:13 mengapa aku tidak mendengarkan suara guru-guruku, dan tidak mengarahkan telingaku kepada pengajar-pengajarku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.