Minggu, 28
September 2014
Bacaan Alkitab: Amsal 5:1-13
“Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku,
janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku.” (Ams 5:7)
Nasehat bagi
Anak-anak Muda
Salomo adalah salah satu orang paling
berhikmat sepanjang masa. Ia adalah seorang raja Israel yang sangat bijaksana.
Ia telah menulis begitu banyak kata-kata hikmat dalam Alkitab, setidaknya ada
tiga buah kitab yang kemungkinan besar ditulis oleh raja Salomo: Kitab Amsal,
Kitab Pengkhotbah, dan Kitab Kidung Agung. Belum termasuk beberapa pasal dalam
kitab Mazmur. Dan hari ini kita akan belajar tentang apa nasehat Raja Salomo bagi
kita, khususnya bagi anak-anak muda (pemuda maupun remaja).
Salomo memberikan nasehat kepada anaknya,
untuk memperhatikan hikmat, mengarahkan telinga kepada kepandaian (hikmat), dan
juga berpegang pada kebijaksanaan (hikmat) (ay. 1-2). Ayat pertama ini menjadi
pembuka, bahwa hikmat sangatlah penting bagi manusia. Hikmat tidak hanya
penting bagi orang-orang yang lebih tua, yang sudah menjadi seorang pemimpin,
tetapi hikmat juga harus sudah dimiliki oleh orang-orang yang lebih muda.
Dalam ayat-ayat selanjutnya, Salomo
memberikan wejangan hikmat yang khusus kepada para anak-anak muda, agar mereka
menjauhi perempuan jalang (ay. 3a). Salomo tahu bahwa anak muda sangat rentan
terhadap godaan seksual. Anak muda dengan nafsu dan gairah seksual yang
menggebu-gebu, sangat rentan untuk “mencicip” dan “mencoba” bagaimana rasanya
seks sebelum mereka menikah. Bahkan di masa Salomo hidup, mungkin sudah awam
bagaimana perempuan jalang (kata lain untuk perempuan yang melacurkan diri)
mencoba merayu orang-orang yang masih muda untuk tidur dengannya.
Salomo menasehatkan bahwa walaupun terlihat
sangat mengenakkan (yang diibaratkan seperti tetesan madu dan mengkilap seperti
dilapisi minyak), tetapi pada akhirnya rasanya akan pahit seperti empedu dan
menyakitkan seperti pedang (ay. 3-4). Salomo mengingatkan bahwa siapa yang “terjebak”
dengan perempuan jalang maka sesungguhnya ia sama dengan perempuan jalang itu,
yaitu sedang berjalan dalam kesesatan menuju maut (ay. 5-6).
Oleh karena itu Salomo sekali lagi mengingatkan
anak-anak muda agar benar-benar mendengarkan nasehat Salomo ini (ay. 8), yaitu
agar anak-anak muda menghindari perempuan-perempuan semacam ini (ay. 9a).
Bahkan secara ekstrem, jangan sampai menghampiri pintu rumahnya (ay. 9b). Salomo
berkata begitu keras dan ekstrem, karena ia tidak mau anak-anak muda (generasi
penerus bangsa) rusak hidupnya. Kehidupan anak muda (remaja maupun pemuda)
adalah masa-masa yang sebenarnya sangat indah. Mereka sedang beralih dan
bertransformasi dari anak-anak menuju dewasa yang sesungguhnya. Oleh karena
itu, jangan sampai tahun-tahun keremajaan (dan kepemudaan) anak-anak muda terenggut
karena si perempuan jalang tersebut (ay. 9), bahkan segala harta benda, uang,
dan hasil jerih payah anak-anak muda tersebut habis dan ludes hanya untuk
menikmati sebuah “kenikmatan yang semu dan sementara” (ay. 10).
Jika sudah demikian, tentu anak-anak muda
akan menyesal. Menyesal karena mereka tidak mau mendengarkan apa kata Tuhan dan
apa nasehat orang-orang yang lebih bijaksana kepada mereka (ay. 11-13). Memang
penyesalan itu selalu datang di akhir. Oleh karena itu jangan sampai kita
menyia-nyiakan nasehat orang-orang terdekat kita, terutama pemimpin rohani
kita.
Di masa sekarang ini, “perempuan jalang”
bukan hanya (maaf) para pelacur yang menjajakan tubuhnya di lokasi prostitusi.
Banyak “perempuan jalang” yang terlihat sangat santun dari luar, tetapi
ternyata ia memiliki nafsu dan niat yang jahat kepada para anak-anak muda. Sekarang
juga sudah banyak “laki-laki jalang” yang menjebak anak-anak muda untuk hidup
dalam seks bebas sebelum pernikahan. Dan sangat mungkin di gereja kita sendiri
pun juga ada orang-orang yang seperti ini, yang menganut paham seks bebas, bahkan
yang mencoba merayu anak-anak Tuhan yang benar untuk tidur dengan dirinya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita
semua untuk berhati-hati, dan hidup kudus di hadapan Tuhan. Memang yang namanya
dosa itu adalah sangat enak dan nikmat. Tetapi apakah kita akan menyerahkan
tubuh kita (yang adalah tempat Roh Kudus berdiam) kepada percabulan dan
perzinahan? Mari kita memuliakan Tuhan dengan tubuh kita. Ya, dengan tubuh kita
yang sudah ditebus dengan darah Yesus yang mahal, sehingga hidup kita boleh
berkenan kepada Tuhan (1 Kor 6:18-20).
Bacaan Alkitab: Amsal 5:1-13
5:1 Hai anakku,
perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan,
5:2 supaya engkau
berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan.
5:3 Karena bibir
perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin
dari pada minyak,
5:4 tetapi
kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua.
5:5 Kakinya turun
menuju maut, langkahnya menuju dunia orang mati.
5:6 Ia tidak
menempuh jalan kehidupan, jalannya sesat, tanpa diketahuinya.
5:7 Sebab itu,
hai anak-anak, dengarkanlah aku, janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan
mulutku.
5:8 Jauhkanlah
jalanmu dari pada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya,
5:9 supaya engkau
jangan menyerahkan keremajaanmu kepada orang lain, dan tahun-tahun umurmu
kepada orang kejam;
5:10 supaya orang
lain jangan mengenyangkan diri dengan kekayaanmu, dan hasil susah payahmu
jangan masuk ke rumah orang yang tidak dikenal
5:11 dan pada
akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa,
5:12 lalu engkau
akan berkata: "Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak
teguran;
5:13 mengapa aku
tidak mendengarkan suara guru-guruku, dan tidak mengarahkan telingaku kepada
pengajar-pengajarku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.